tag:blogger.com,1999:blog-4250045403478560792024-02-24T03:20:19.811-08:00rusdy embasBeranda Tempat Berbagi
rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.comBlogger375125tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-47187517097755718692018-11-05T08:24:00.000-08:002018-11-05T08:29:03.609-08:00Politik Transaksi Menggerus Nilai Siri’ Na PacceAnimo peserta diskusi pers yang digelar Yayasan Lembaga Pers Sulsel di Hotel JL STAR, Makassar, Ahad (4/11/2018), sungguh di luar dugaan panitia. Pesertanya memadati ruangan yang awalnya hanya disetting untuk 100 peserta saja. Selain berasal dari kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, ternyata ada juga peserta dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat. Bahkan ada pula Kalimantan Timur. </p><span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrk9aJ4yHH4oAhTDyk60QDxXNCwNKzB0A-xtGue80CuePrmBRXpkQvzoji-ugIm26YnDHl7OQNh8uH3GWIZoyjwwQYYmuwxGZITVYczVx62wz86nns4wHXXsoYfZcVZaKtAQWuT-73iwQ9/s1600/diskusipers-YLPSS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrk9aJ4yHH4oAhTDyk60QDxXNCwNKzB0A-xtGue80CuePrmBRXpkQvzoji-ugIm26YnDHl7OQNh8uH3GWIZoyjwwQYYmuwxGZITVYczVx62wz86nns4wHXXsoYfZcVZaKtAQWuT-73iwQ9/s320/diskusipers-YLPSS.jpg" width="240" height="320" data-original-width="720" data-original-height="960" /></a></div></p>
Penyelenggara menghadirkan senator asal Sulsel yang dipercaya menjadi Ketua Komite IV DPD RI, Dr.H.Ajiep Padindang, S.E, M.M., sebagai pembicara utama. Ada pula Dr.Sudirman Muhammadiyah, M.Si, Jamal Andi, S.Sos, M.Si, serta Dr HM Dahlan Abubakar, M Hum. Mereka menjadi pembicara dalam Tudang Sipulung bertajuk Peranan Pers Dalam Pencerdasan Pemilih Pada Pemilu 2019. </p>
Ajiep Padindang menegaskan, politik transaksional yang mewabah di tanah air telah menggerus nilai-nilai budaya lokal. Tidak ada lagi nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan yang selama ini kita kenal dan banggakan dalam masyarakat Bugis-Makassar. Gejala pemburukan kualitas kebangsaan sudah terlihat sejaak Pemilu 2014 akibat polarisasi dukungan politik yang menghadirkan kebencian antarpendukung dan politik transaksional. </p>
Ajiep mengutip hasil jajak pendapat Litbang Kompas di 14 kota besar di Indonesia yang melibatkan 512 responden. Data yang diperoleh periode 17-19 Mei (Kompas, 22/5/2017) mengungkapkan, 49,8 persen responden mengaku solidaritas sosialnya semakin melemah; 13,2 persen tetap;36,6 persen semakin kuat; dan 0,4 persen menjawab tidak tahu. Berdasarkan data tersebut, maka ancaman pemilu 2019 yang bakal muncul adalah terjadinya politisasi identitas (suku, agama, ras, dan antargolongan—SARA), politik transaksional, berita “hoax” dan ujaran kebencian, serta ancaman kekerasan fisik. </p>
Menghadapi kondisi seperti ini, menurut Ajiep peran pers sangat dibutuhkaan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemilu 2019 serentak yang berbeda dengan pemilu sebelumnya. Melakukan sosialisasi tahapan pemilu. Menyebarluaskan informasi terkait proses dan ketentuan pemilu serta hak dan kewajiban pemilih, sekaligus melakukan pendidikan politik kepada masyarakat serta mengontrol pelaksanaan pemilu. </p>
Semuanya dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip jurnalisme politik berupa akurasi (ketepatan membaca fakta), fairness (kejujuran memosisikan fakta, dan equality (kesamaan dalam menempatkan semua kandidat dalam jurnalisme.*** </p>
rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-17685560055776412902018-03-02T03:36:00.001-08:002018-03-02T03:36:02.697-08:00Thierry Henry Solusi Buat Arsenal?Dua kali kalah beruntung dalam sepeka sungguh menyesakkan dada. Kekalahan pertama Arsenal dari Manchester City dengan skor telak 3-0 tanpa balas, diderita pada ajang Final Piala Liga sangat menyakitkan, karena itulah satu-satunya peluang bagi Arsene Wenger untuk mempersembahkan trofi buat fans The Gunners tahun ini.
<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-9LLUH_O8IAMDYf2BaVFhvA10dPovDsPZ347EsYnOA0D1DJ5r_WQMQ0AooCWPqX21rU0_kgP4eCJcyVnfRmvbzaHL3HbGt74qG_l8HcfkLKOyFpnbkq0mUo5RJnApos2Z_z8acZci7_ky/s1600/henrywenger.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-9LLUH_O8IAMDYf2BaVFhvA10dPovDsPZ347EsYnOA0D1DJ5r_WQMQ0AooCWPqX21rU0_kgP4eCJcyVnfRmvbzaHL3HbGt74qG_l8HcfkLKOyFpnbkq0mUo5RJnApos2Z_z8acZci7_ky/s320/henrywenger.jpg" width="320" height="160" data-original-width="780" data-original-height="390" /></a></div></p>
Kekalahan yang tak kalah menyesakannya justru terjadi lagi di Stadion Emirates. Arsenal harus tertunduk malu disaksikan fansnya ketika dihajar oleh Manchester City juga dengana skor yang sama 3-0 pada lanjutan Liga Primer Inggris. </p>
Kekalahan beruntung ini makin menyulitkan posisi Arsene Wenger untuk tetap bertahan di Stadion Emirate. Desakan fans agar Sang Professor segara mundur dari kursi kepelatihan makin kencang. Sejumlah nama pun mencuat sebagai calon suksesor yang paling potensial bisa membawa Arsenal terbang tinggi lagi seperti di masa jayanya. </p>
Salah satunya adalah legenda Arsenal, Thierry Henry, yang kini menjadi asisten Roberto Martinez di timnas Belgia. Mantan pemain nasional Prancis ini tak asing lagi bagi publik Stadion Emirates. Sosok pria berusia 40 tahun ini, pemegang rekor pencetak gol terbanyak The Gunners sepanjang masa dengan torehan 228 gol. </p>
Dukungan untuk Henry tidak hanya datang dari internal The Gunners. Salah satunya datang dari pelatih top asal Spanyol yang kini menukangi Manchester City yang dua kali mempermalukan Arsenal dalam sepekan, Pep Guardiola. </p>
Pep yakin legenda Arsenal itu bisa menjadi pelatih masa depan The Gunners jikaWenger yang sudah 22 tahun menukangi klub London Utara tersebut hengkang. Apalagi, Henry pernah mengungkapkan impiannya untuk menukangi Arsenal. Klub yang membesarkan namanya di jagad persepakbolaan dunia. </p>
“Jika Henry ingin menjadi pelatih Arsenal, dia berbakat untuk melakukannya. Tapi keputusan ada di tangannya. Bukan saya,” kata Guardiola dilansir Goal.</p>
Selain Henry nama lain yang juga menjadi kandidat pelatih The Gunners adalah pelatih Hoffenheim, Julian Naggelsmann, pelatih Celtic, Brendan Rodgers serta Mikel Arteta, asisten Guardiola di Manchester City.***</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-72376837305970736592018-02-22T06:18:00.000-08:002018-02-22T06:21:39.657-08:00Pra Reuni Alumni Pedoman RakyatMeski Pedoman Rakyat tidak lagi hadir mengunjungi pembaca setianya, namun kami yang pernah belajar dan mengasah kemampuan jurnalis di salah satu koran perjuangan itu tetap menjaga semangatnya. Setidaknya, kami tetap mengabadikan di hati tanggal penerbitan perdana koran tersebut. </p>
<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCXN-ZLRYAKTPGHt_mdvGHSXhzmFDLN4uSA5kEHZ-AdjNlmf2Jq_31KJDiwvImWAAqEk2QN9vdy2gpq2LgwN6ABBEmptbBT3qq0WhvG-KZyaa3jRzF5XOIvCO4SMvBdUHDCcWP0dGDyImd/s1600/prareuniPR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCXN-ZLRYAKTPGHt_mdvGHSXhzmFDLN4uSA5kEHZ-AdjNlmf2Jq_31KJDiwvImWAAqEk2QN9vdy2gpq2LgwN6ABBEmptbBT3qq0WhvG-KZyaa3jRzF5XOIvCO4SMvBdUHDCcWP0dGDyImd/s400/prareuniPR.jpg" width="400" height="276" data-original-width="640" data-original-height="442" /></a></div>
</p>
Tanggal 1 Maret 1947, koran yang kala itu masih dalam bentuk stensilan hadir pertama kali di Makassar. Momen itu selalu kami jadikan alasan untuk saling bertemu berbagi kisah dan mengenang masa lalu, dalam kemasan Reuni Alumni Pedoman Rakyat. Yang ngumpul, bukan hanya mantan wartawannya, tetapi semua yang pernah terlibat di dalam proses produksi. </p>
Sejak koran yang bermarkas di Jl Arief Rate itu menjadi bagian dari masa lalu persuratkabaran yang pernah mewarnai, kalau tidak bisa disebut merajai, bisnis media di Makassar dan Sulawesi Selatan khususnya, mantan krunya sudah bertebaran di berbagai bidang kegiatan. Ada yang masih tetap setia melakoni dunia jurnalis sebagai profesinya, namun ada juga yang memanfaatkan kemampuan menulisnya untuk mengabdi di bidang lain. </p>
Jelang 1 Maret 2018, beberapa kawan merancang pertemuan untuk memperingati ulang tahun itu. Agar kawan-kawan bisa hadir kami memilih, Minggu, tanggal 4 Maret 2018 untukk bertemu berbagi kisah, setelah lama tidak bertemu. </p>
Foto ini mengingatkan kami, betapa hebohnya di ruang redaksi ketika sedang sibuknya mengejar dead line tiba-tiba muncul bungkusan berisi penganan. Maka kata SERBUUUUU dan riuh rendah akan membahana memenuhi ruangan dan ledakan tawa. Sampai jumpa.</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-22063170748963412942018-02-17T05:56:00.000-08:002018-02-17T05:59:20.046-08:00Selamat Datang Pilkada Serentak 2018Tahapan pemilihan kepala daerah serentak 2018 sudahmemasuki masa rawan gesekan. Bibit perpecahan itu sudah mulai terlihat, saat pengundian nomor urut Pasangan Calon Wali Kota Makassar. Keributannya memang masih dalam skala kecil, namun itu sudah bisa menjadi sinyal yang harus diwaspadai semua pihak agar tidak melebar.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH5qLfTxuEsspvL4v6vsN3q3CT_NpqrFHEV1pBQEY4MGUMiFSrwSyouV5KVqBFMOGyWXX4j7huGum8Q-yVscfexbd2JYIDYC4v1lL2K0wHisJCbwCfOO4-6F8Wg-JV0XptI40rYyE-WjYU/s1600/pilkadaserentak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH5qLfTxuEsspvL4v6vsN3q3CT_NpqrFHEV1pBQEY4MGUMiFSrwSyouV5KVqBFMOGyWXX4j7huGum8Q-yVscfexbd2JYIDYC4v1lL2K0wHisJCbwCfOO4-6F8Wg-JV0XptI40rYyE-WjYU/s320/pilkadaserentak.jpg" width="320" height="180" data-original-width="700" data-original-height="393" /></a></div>
</p>
Keributan kecil sempat terjadi, karena Danny dana pasangannya telat tiba di Hotel Carion, Jl AP Pettarani, Makassar, tempat yang dipilih oleh KPU Makassar melakukan pengundian nomor urut peserta Pemilihan Wali Kota Makassar. </p>
Menjadi tugas semua paangan calon untuk mengingatkan pendukungnya agar tidak terbawa emosi. Tidak mudah terpancing oleh situasi yang mudah berubah. Yang paling penting adalah, tidak ada yang melakukan provokasi.</p>
Semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan, termasuk media massa. Khususnya dalam memuat opini yang ditulis oleh tim media salah satu kandidat yang bernada menyerang, kompetitor dukungannya.</p>
Selain pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan pengganti Syahrul Yasin Limpo yang akan mengakhir masa baktinya. Sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan juga menyelenggarakan Pilkada Serentak tahun ini. </p>
Suasana kondusif yang tercipta saat ini, mudah-mudahan terus terjaga. Rakyat meski menyadari posisinya sebagai pemilik hak suara. Jangan mudah terprovokasi yang bisa memecah belah kerukunan yang sudah terbangun. Pilihan boleh berbeda, tetapi silaturahmi harus tetap jalan. </p>
Hendaknya diingat, pilkada hanyalah sebuah cara memilih pemimpin yang akan berulang setiap lima tahun. Tidak perlu mengorbankan hubungan baik dengan kawan dan kerabat hanya karena beda dukungan. </p>
INGAT, yang terbaik adalah kerabat dan tetangga terdekat kita. Merekalah yang akan tampil sebagai penolong terdekat jika Anda kena masalah. Bukan figur yang anda dukung. Bukan pula mereka yang memberi iming-iming sekali dalam lima tahun. Terlalu mahal yang harus dibayar jika harus mengorbankan persaudaraan hanya karena memilihi seseorang yang bisa jadi Anda tidak mengenalnya sama sekali. Hanya tahu nama dan wajah lewat selebaran. </p>
Selamat berPilkada. Gunakan hak Anda secara bijaksana. </p>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-29705762075622939032016-07-17T04:58:00.000-07:002016-07-17T05:01:11.553-07:00Catatan Dari Reuni Akbar SMA 1 BulukumbaBertemu dengan teman semasa SMA mendatangkan kebahagiaan tersendiri. Seolah tak ada kata-kata lagi yang bisa mewakili perasaan. Memutar kembali memori masa lalu yang nyaris terlupakan. Aula Hotel Agri menjadi saksi betapa akrabnya alumni angkatan 1982 SMA Negeri 198 Bulukumba (sekarang SMA Negeri 1 Bulukumba), malam itu, Sabtu (9/7/2016). Mereka asyik berbagi kisah. Kebersamaan mendominasi pertemuan. Tak salah jika kami memilih tema “Angkatan 82 Selaluna Kompak Tawwa”. Bahasa Indonesia berbalut logat khas bahasa lokal yang bermakna pujian atas keakraban dan kebersamaan yang terus terawat. </p><span class="fullpost">
Saking bahagianya, ada alumni yang jauh-jauh hari sudah menyiapkan puisi khusus di acara tersebut, urung dibacakan. Biangnya, tiga dasa warsa lebih, tidak saling bertemu membuat kerinduan membuncah. Berbagai rencana yang sudah tersusun di benak untuk memberi kejutan sirna seketika. Senyum terindah yang mereka miliki tumpah tak bersisa. Ada cubitan ringan mendarat di lengan. Saling ledek tentang kelakuan masa lalu. Semuanya menyatu. Ada kesepakatan unik yang wajib dilakukan, kami buat sebelum reunian. Tak ada yang boleh pasangan. Kecuali mereka yang menikah dengan sesama aalumni angkatan 1982. Dan semua patuh. </p>
Alumni angkatan 1982 SMA Negeri 1 Bulukumba menyebar di berbagai daerah. Lapangan kerja yang mereka isi pun beragam. Banyak yang mengabdi sebagai pegawai negeri sipil. Ada pilot, ada pula yang memilih bekerja sendiri menjadi pengusaha. Sejumlah akademisi sudah menyandang gelar guru besar. Di antaranya, Imran Oemar, Darmawan Salman, dan Ramli Umar. Sejumlah kawan juga sudah meraih doktor. Di jajaran birokrat, ada yang sudah menduduki kepala dinas atau kepala badan. Di jajaran kepolisian, sahabat kami (Kombes AH Hasyim Gani), saat ini, sedang mengemban tugas sebagai Wakapolda Yogyakarta. Sayangnya, tidak bisa bergabung bersama kami pada Halal Bi Halal Sabtu (9/7/2016) dan jalan santai Minggu (10/7/2016), karena tuntutan tugas.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6H5vW5UByiu11GwrrUWVGxLjsiBsIjYpJswAAzuJxC7Znumv85GdUCxtok8aQt9fRv_J4_fN8VE3ZkQjLlPinOePVWMiYUWmBc5ZIQjMlX_b_chyWOF9CnzOkCpZ2kfrIYkL8w1JrXBnU/s1600/siana2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6H5vW5UByiu11GwrrUWVGxLjsiBsIjYpJswAAzuJxC7Znumv85GdUCxtok8aQt9fRv_J4_fN8VE3ZkQjLlPinOePVWMiYUWmBc5ZIQjMlX_b_chyWOF9CnzOkCpZ2kfrIYkL8w1JrXBnU/s640/siana2.jpg" width="640" height="360" /></a></div>
</p><i><b>
Halal Bi Halal Alumni Angkatan 1982 SMA Negeri 198 Bulukumba di Hotel Agri Bulukumba, Sabtu (9/7/2016). </p></i></b>
Ide awal Reuni Akbar Angkatan 1982 SMA Negeri 1 Bulukumba ini digagas Ketua Ikatan Alumni (IKA) SMA Negeri 1 Bulukumba, Andi Kurniady, yang juga Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bulukumba. Gayung bersambut. Maka dibuatlah grup Alumni Angkatan 82 di facebook dan WhatsApp (WA). Komunikasi berlanjut dan menuai banyak dukungan. Rencana pun disusun melalui komunikasi di dunia maya. Ada 200-an alumni yang tergabung dalam grup WA. Mereka berasal dari sembilan kelas yang menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut pada tahun 1982. </p>
Komunikasi terus berlanjut, keinginan untuk bertemu sebelum reuni berlangsung mengalir deras. Khususnya mereka yang bermukim di Kota Makassar. Meski banyak teman seangkatan yang bermukim di Makassar, namun tidak banyak di antara mereka yang sempat nongkrong bersama karena kehilangan kontak dan kesibukan masing-masing. </p>
Kebetulan suasana bulan Ramadan, buka puasa bersama pun menjadi alasan pertemuan yang sangat pas. Bukan hanya, kawan yang di Makassar, teman angkatan yang berada di luar Makassar pun, saat berkunjung ke Makassar langsung “melaporkan diri” melalui WA sekaligus mengajak ketemuan sekagus buka bersama. Sejumah pertemuan pun berlangsung. Ada di rumah teman, ada juga di tempat lain, seperti di ajungan Pantai Losari sambil menikmati sun set. Suasana makin heboh, karena setiap pertemuan terbatas selalu diabadikan, foto-foto pun memadati layar telepon seluler anggota grup WA. Dan bisa diduga “rasa iri” pun menyelimuti hati mereka. Itu terbaca dari komentar yang mereka kirim ke grup setelah gambar reuni kecil-kecilan. Keinginan untuk melepas kangen sepertinya tidak bisa dibendung lagi. Reuni kecil-kecilan di luar jadwal pun dilakukan melalui Safari Siarah dari rumah ke rumah seusai Salat Idul Fitri. </p>
Minggu (10/7/2016), sisi utara Lapangan Pemuda yang terletak di depan Kantor Bupati Bulukumba dipadati alumni untuk mengikuti senam sehat dan jalan santai. Meski reuni akbar digagas dan digerakkan alumni angkatan 1982, namun sejumlah angkatan ikut ambil bagian untuk meramaikan acara tersebut. Usai senam sehat, jalan sehat pun dimulai seolah menapaktilasi jalan protokol yang dulunya saban hari kami lewati dengan berjalan kaki ramai-ramai menuju sekolah. </p>
Janji kami adalah, kebersamaan ini harus tetap dirawat. Komunikasi harus tetap dijalin minimal melalui grup WA. Dan kami membuktikan, pertemuan di antara kami, khususnya yang bermukim di Makassar dan sekitarnya, setelah reuni masih saja berlangsung. Teranyar, Sabtu (16/7/2016) malam, kami ketemuan lagi di rumah salah seorang teman yang bermukim di sekitar Monumen Korban 40.000 jiwa Makassar. Menu utamanya, makanan kegemaran kami semasa SMA, Sop Ubi, makanan khas Makassar yang bahan bakunya antara lain, singkong goreng, tauge, dan sogun.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiCijJoiOYY30pAvfK99ZH1cMtrh1Nw6kki52vSWgoUFLjVGpo9NMz8mMkPDBPNbi06uYDHNgYDYhYfR2hU2bAeFe374HwwNQEDIFELKGKgR5SbVwwaNWYJQjuXfYaZOx9QOv92vGTCBw3/s1600/siana1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiCijJoiOYY30pAvfK99ZH1cMtrh1Nw6kki52vSWgoUFLjVGpo9NMz8mMkPDBPNbi06uYDHNgYDYhYfR2hU2bAeFe374HwwNQEDIFELKGKgR5SbVwwaNWYJQjuXfYaZOx9QOv92vGTCBw3/s640/siana1.jpg" width="640" height="480" /></a></div>
</p>
<b><i>Panggung hiburan setelah Senam Sehat dan Jalan Santai di Lapangan Pemuda Bulukumba, Minggu (10/7/2016)</i>. </p><b></b></b>
Hingga penamatan siswa tahun 2016, jumlah alumni SMA Negeri 1 Bulukumba sudah mencapai 14.400 lebih. Sungguh, ini sebuah potensi yang sangat besar. Ada keinginan memanfaatkan kekuatan itu untuk kepentingan sekolah kami yang secara fisik sudah berubah jauh dibandingkan ketika kami masih duduk di bangku kelas sekolah tersebut. Lapangan upacara yang dulunya luas dan mata lepas memandang ke jalan, kini terlihat sempit karena terhalang bangunan baru. Saya menangkap kesan, penambahan gedung seperti tidak terencana karena tidak terlihat “cantik”. Mungkin karena keterbatasan lahan. </p>
Kalau berandai-andai, jika 10.000 ribu saja dari total alumni itu memberi donasi secara rutin minimal Rp 50.000 setiap bulan, maka akan terkumpul dana minimal Rp 6 miliar per tahun. Dana sebesar itu bisa digunakan membebaskan lahan dan rumah penduduk yang terletak di belakang sekolah. Jika itu bisa dilakukan, sekolah bisa didesain ulang dengan memanfaatkan lahan yang lebih besar. Hitung-hitung sebagai kenang-kenangan dan tanda bakti alumni. </p>
Hanya saja, itu barulah sebuah keinginan yang masih harus dibicarakan sematang-matangnya. Bukan apa-apa, mengelelola uang sebanyak itu sangat berpotensi melahirkan fitnah dan masalah. Ayo ... siapa yang mau memulai membicarakan untuk membumikan ide itu?*****
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-55262434078715173362016-07-03T00:14:00.000-07:002016-07-03T00:24:05.047-07:00Indahnya KebersamaanTemaram lampu yang menerangi ruangan utama Kafe Gigi di Jl Pengayoman, Panakkukang, Makassar, Jumat (1/7/2016) malam, kian mengentalkan suasana kenangan dan kehangatan pertemuan dengan kawan lama. Sejak berpisah setelah sama-sama menamatkan pendidikan di SMA Negeri 198 yang kini bernama SMA Negeri 1 Bulukumba, kami nyaris tak bisa ngumpul bersama lagi. Dan kini, ngumpul secara terbatas, setelah 30 tahun lebih terpisah itu, menjadi momen bahagia menjelang reuni akbar yang rencananya bakal digelar usai lebaran Idul Fitri tahun 2016 ini.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSRLfz3pe81QQTI3ILqD7woSgiOlX846v7kXhI8dLW9Ol4yfoaTNP15HSaXwQfKrpMNtAKRvZDaR2hqNt65qy0o5u3hcIjsQnW9G4RKr-zldbHwVCH3zBngx7xRoHM0KuPksWASxtM40na/s1600/losari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSRLfz3pe81QQTI3ILqD7woSgiOlX846v7kXhI8dLW9Ol4yfoaTNP15HSaXwQfKrpMNtAKRvZDaR2hqNt65qy0o5u3hcIjsQnW9G4RKr-zldbHwVCH3zBngx7xRoHM0KuPksWASxtM40na/s640/losari.jpg" /></a></div>
</p>
<b><i>Di Anjungan Pantai Losari</p><b></b></i>
</b>
Pertemuan kecil-kecilan semacam pra-reuni alumni angkatan 82 SMA Negeri 198 Bulukumba dilakukan di kediaman Prof Musdalifa di Jl Mappala, Makassar. Pertemuan berlanjut di Anjungan Pantai Losari juga di Makassar. Hanya saja, pertemuan di Pantai Losari cuma dihadiri lima teman. Sangat terbatas, karena selain rencana pertemuannya mendadak, di hari yang sama, banyak kawan-kawan yang sudah terlanjur membuat janji untuk urusan lain. </p>
Pertemuan berlanjut di kediaman Prof Ramli Umar di bilangan Jl Aroeppala, Gowa. Semuanya dikemas dalam acara bukber alias buka bersama. Canda tawa plus gurauan tentang masa lalu, mendominasi perbincangan. Saling tanya kabar tentang kawan lama yang semula akrab dan kini saling berjauhan juga mengapung. Rupanya, beberapa di antara kami masih sempat saling sapa. Setidaknya masih saling berkirim kabar memanfaatkan kecanggihan teknologi yang tertanam di dalam gadget masing-masing.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-P9WjQbpbJIDG9o1dhVMf52Jp_dVG4ne-XS4C42UbpfHXhYjOzOydSFGQt1WLI4JM9UDaQvMbtkI1T9xHBUdm9GqntBcKQSadG1biXeuguzxE7G8Cgf7ZcwdZBl2e4zT-UOE4BnnA5OOS/s1600/ramliumar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-P9WjQbpbJIDG9o1dhVMf52Jp_dVG4ne-XS4C42UbpfHXhYjOzOydSFGQt1WLI4JM9UDaQvMbtkI1T9xHBUdm9GqntBcKQSadG1biXeuguzxE7G8Cgf7ZcwdZBl2e4zT-UOE4BnnA5OOS/s640/ramliumar.jpg" /></a></div>
</p>
<b><i>Di rumah Prof Ramli</p></i></b>
Berbeda dengan beberapa pertemuan sebelumnya. Pertemuan di Kafe Gigi agak telat. Kawan-kawan baru bisa merapat menjelang pukul 22.00 wita. Bisa dimaklumi, karena pesertanya menuntaskan salat tarwihnya terlebih dahulu sebelum ikut gabung berbagi cerita dan memutar ulang memori masa-masa masih di SMA. Ada Andi Kurniady dan istrinya Army dari Bulukumba. Ada pula Prof Ifa, Patta Toba dan Nurmiah. Ehhh... nyaris lupa ... ada pula kawan semasa SMP saya. Minu yang kawan-kawan biasa menyapanya Mince. </p>
Dan seperti biasanya jika bertemu dengan teman lama yang menjadi trending topic adalah, kisah lama yang nyaris terlupakan. Maka bermunculan cerita unik mulai dari cinta tak sampai, hingga kekonyolan prilaku semasa SMA. Gurat kebahagiaan terpancar dari wajah kawan-kawan. Benar-benar bahagia. Dan foto groupfie pun menjadi justifikasi pertemuan itu. Selain bernostalgia, agenda reunian juga menjadi bahasan ringan.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqHh2lPnATfy4494bpPU7v_OzJu41PNDzmt8eTdlbRtji90TG1FlpYd5lwbAkTZip09NHiLZEF3mwjsiiL4z2Lyd7VKWG2jOxt_ltNiQEW9uX1jTL8qJcBi8MNPaLX-PxjuA4jvBR2qFOX/s1600/gigi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqHh2lPnATfy4494bpPU7v_OzJu41PNDzmt8eTdlbRtji90TG1FlpYd5lwbAkTZip09NHiLZEF3mwjsiiL4z2Lyd7VKWG2jOxt_ltNiQEW9uX1jTL8qJcBi8MNPaLX-PxjuA4jvBR2qFOX/s640/gigi.jpg" /></a></div>
</p>
<i><i>Di Cafe Gigi Jl Pengayoman Makassar </p>
<i></i></i></i>
Foto-foto bernuansa bahagia itu tampil di grup WattApp yang sudah dibentuk sebelumnya. Grup yang menghimpun 200-an lebih alumni angkatan 82 SMA Negeri 198 Bulukumba. Lintas jurusan. Beragam komentar pun bermunculan. Dan seperti biasa, saling ledek juga menyertai obrolan. Senang rasanya memberi komentar terhadap foto yang terposting. Kenapa? Karena respon kawan-kawan yang tidak ikut pertemuan sangat beragam. Dan itu memberi kebahagiaan tersendiri. </p>
Apalagi, salah satu menu yang diposting ke lini masa grup itu adalah ubi goreng. Penganan andalan para alumni semasa SMA. Menu yang paling digemari nyaris seluruh siswa kala itu dan menjadi candaan utama dalam perbincangan grup sebelum pertemuan hehehehehehe. </p>
Tak terasa waktu berlalu. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.00 lewat. Sinyal jika kafe akan segera tutup sudah nampak dari para karyawan kafe. Itu karena, selama bulan Ramadan, kafe yang sebelumnya buka hingga dini hari itu, membatasi jam pelayanannya. Mereka umumnya sudah tutup tepat pukul 00.00 teng. Dan kami pun sepakat untuk berpisah dan bertemu lagi di ajang reuni 9 Juli 2016.</p>
Sudah kebayang di benak betapa hebohnya pertemuan berbalut Reuni Akbar Angkatan 82 SMA Negeri 198 Bulukumba. Apalagi dikemas dalam sebuah kalimat yang sungguh penuh sarat makna kebersamaan yang luar biasa. Angkatan 82 selaluna kompak. Rangkaian aksara yang tak perlu dijelaskan lagi. Karena sudah sangat familiar dengan kuping kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri kawan. Kebersamaan ini Insya Allah kita lanjutkan di Hotel Agri dan Lapangan Pemuda Bulukumba dalam suasana yang jauh lebih heboh. </p>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-11494846217788756262016-06-03T07:33:00.000-07:002016-06-03T08:12:27.595-07:00Apa Kabar Kesehatan GratisMewujudkan program kesehatan gratis secara layak tidak semudah membalik telapak tangan. Bahkan, beberapa hari terakhir, media massa menyajikan informasi yang sungguh sangat-sangat miris. Pasien miskin diperlakukan secara tidak wajar di rumah sakit tempat mereka berharap pelayanan media. Termasuk terhadap rakyat pemegang Kartu Indonesia Sehat. Kartu yang diagung-agungkan dan diangap sakti oleh Jokowi saat mengampanyekan diri agar dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAMekPloWsL1ztpXyLEZ8UhyC7Hsgm33e7yFxWlmFnPNVc6J9cbvXW-Gk5x8Rp21lAfIzasUUJilauizCW04qoYX-edgqVeEifKQNmr5fJ1zawTwvp_-CDC1Mx7vsxj-lKcyjxWVfKgZeV/s1600/sanusifajar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAMekPloWsL1ztpXyLEZ8UhyC7Hsgm33e7yFxWlmFnPNVc6J9cbvXW-Gk5x8Rp21lAfIzasUUJilauizCW04qoYX-edgqVeEifKQNmr5fJ1zawTwvp_-CDC1Mx7vsxj-lKcyjxWVfKgZeV/s640/sanusifajar.jpg" /></a></div>
</p>
Fajar Online
</p>
Berita tentang jenazah yang terpaksa dibonceng motor oleh keluarganya karena tidak bisa menggunakan ambulance rumah sakit gegara tidak punya duit sudah tidak mengagetkan lagi. Itu karena peristiwanya sudah berulang kali terjadi di daerah berbeda. Motifnya relatif sama, ambulance tidak bisa digunakan dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.</p>
Di sebuah rumah sakit yang terletak di bilangan Jl Urip Sumoharjo, Makassar, sebuah keluarga terpaksa membonceng motor anaknya yang meninggal di rumah sakit tersebut karena tidak punya uang. Jarak yang yang harus ditempuh lumayan jauh. Makassar – Pangkajene Kepulauan. Malam hari pula. Derita Sanusi sang keluarga muda itu tidak hanya berakhir sampai di situ, istrinya yang masih harus dirawat di rumah sakit juga tidak mendapat pelayanan yang memadai. </p>
Nurani sebagian warga sepertinya sudah menguap entah kemana. Rasa yang harusnya dirawat sebagai warisan leluhur yang menjunjung tinggi sipatuo sipatokkong, sipaka tau siakainga seolah sirna ditelan bumi. Rasa persaudaraan yang seharusnya dipelihara sepertinya sudah hilang dari kamus kehidupan sebagian orang. Semuanya menggunakan pulus sebagai ukuran. Siapa yang bisa membayar akan mendapat pelayanan maksimal. </p>
Setelah ramai diberitakan media, nasib keluarga muda dari Kabupaten Pangkep itu sepertinya sudah berakhir. Apalagi, setelah Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang menyempatkan diri mengunjungi pasien tersebut dan memberinya bantuan. Pemerintah Kabupaten Pangkep juga sudah turun tangan mengatasi masalah keuangan keluarga salah satu yang kurang beruntung secara ekonomi dan hidup dalam serba terbatas itu. </p>
Setelah kasus warga Pangkep muncul lagi kasus sejenis yang dialami oleh warga Kabupaten Bantaeng di rumah sakit yang berbeda. Pangkal persoalannya tetap saja. Di rumah sakit milik pemerintah atau pun yang dikelola swasta sama saja. Ujungnya soal uang yang harus dikeluarkan pasien untuk membayar jasa pelayanan yang diberikan rumah sakit. </p>
Data Fajar (Jumat, 3/6/2016), menyebut tanggal 27 Januari 2016, gegara tidak terdaftar sebagai peserta BPJS, Surianti yang melahirkan bayi kembar tiga ditagih biaya sebesar Rp 17 juta oleh RSUD Tenriawaru Bone. Tanggal 1 Maret 2016, Rita Juspita dikeluarkan dari ruang perawatan di RS Latemmamala, Soppeng, karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 9,7 juta. Tanggal 9 Maret 2016, Ani, pasien bersalin yang melahirkan bayi kembar dikeluarkan dari RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba gara-gara tidak mampu membayar biaya perawatan Rp 500 ribu perhari. </p>
Tanggal 18 Maret 2016 Hafid nyaris mengakhiri hidupnya gara-gara jamkesda miliknya ditolak RS Ibnu Sina Makassar dan harus memakai jalur umum. Yang teranyar, tanggal 30 Maret 2016, Sanusi yang putranya lahir dalam keadaan meninggal, istrinya sekarat dan butuh darah tersandera di rumah sakit lantaran tak mampu membayar biaya perawatan bayi sebesar Rp 1,7 juta. </p>
Itu baru kasus yang terekspos ke publik. Apa tidak mungkin ada kasus sejenis yang tidak terungkap karena banyak hal. Berkaca pada sejumlah kasus yang rada-rada mirip, seharusnya sudah ada kordinasi dari pemerintah untuk mengatasi masalah seperti itu agar tidak terulang. Bukankah pemerintah berkewajiban memenuhi kebutuhan rakyat agar bisa hidup layak?</p>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-40918924679228681662016-06-02T05:02:00.000-07:002016-06-02T05:06:34.554-07:00Operasi Patuh Yang Belum Membuat PatuhSejak jajaran Ditlantas menggelar Operasi Patuh 2016, nyaris setiap hari terlihat razia terhadap pengendara (mobil dan sepeda motor). Khususnya pada jam-jam sibuk. Bersamaan dengan itu, muncul pesan di media sosial agar pengendara menghindari melintas di jalan yang sedang berlangsung operasi patuh. Entah karena menghindari perlambatan laju kendaraan atau karena alasan lain. Semisal karena kendaraan dan pengendaranya tidak dilengkapi surat-surat resmi.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOO4hhk9cHnipW8jciQIqE42QIVfWhkqoqXDyKr2c25nmO5B977WkF7Szfkge9EJeUj2RF1UCgecMSYGGJtORcg9owmODOlxYUelBOcxlpLC7nzdwQDb4gid2Rj4dcZWuEAaocrTWWSMG3/s1600/patuh2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOO4hhk9cHnipW8jciQIqE42QIVfWhkqoqXDyKr2c25nmO5B977WkF7Szfkge9EJeUj2RF1UCgecMSYGGJtORcg9owmODOlxYUelBOcxlpLC7nzdwQDb4gid2Rj4dcZWuEAaocrTWWSMG3/s640/patuh2016.jpg" /></a></div>
TribunTimur.com
</p>
Selintas, pengendara sepertinya patuh, khususnya dalam membekali diri dengan kelengkapan surat-surat kendaraannya. Namun yang diharapkan sebenarnya, dari operasi ini bukanlah kepatuhan sesaat. Kepatuhan total pengguna jalan terhadap rambu-rambu lalu lintas. Khususnya, di saat sedang tidak ada petugas polisi lalu lintas di jalan yang mereka lintasi. Kanapa? Karena ketidakpatuhan sebagian besar pengguna jalan terlihat secara kasat mata pada hampir di setiap persimpangan jalan yang ada terpsang traffic light di kota yang mengklaim diri sebagai kota dunia.</p>
Ketidakpatuhan sebagian pengguna jalan terhadap rambu lalulintas sebenarnya sudah pada stadium sangat parah. Bayangkan saja, mereka yang berusaha mematuhi rambu-rambu justru menjadi terganggu akibat ulah para predator jalanan yang berlaku seenaknya. Raungan suara knalpot atau klakson kendaraan terdengar bersahutan sudah jamak kita dengan di persimpangan jalan, ketika banyak pengendara sedang antre menunggu lampu lalu lintas berubah warna dari merah ke hijau.</p>
Sepertiya perlu upaya khusus nan luar biasa untuk memaksa pengguna jalan yang sudah cenderung brutal itu patuh pada aturan lalulintas. Ini penting karena sudah menyangkut keselamatan pengguna jalan lainnya. Pengguna jalan yang ingin berkendara secara nyaman tanpa terganggu oleh kejahilan pengendara yang secara sadar melanggar peraturan.</p>
Jika dicermati, pelanggar rambu lalu lintas itu hanya patuh pada petugas. Bukan pada rambu yang seharusnya menjadi “wakil” petugas lalu lintas yang tidak mungkin nongkrong di jalan 24 jam. Mungkin tak ada salahnya jika polisi lalu lintas sekali waktu menghadang para pelanggar itu dengan menunggunya di ujung jalan. Jika menemukan pengguna jalan yang secara sengaja melakukan pelanggaran maka jangan ada kompromi. Tindak sesuai prosedur. Bahkan jika perlu tahan kendaraannya dan mewajibkan yang bersangkutan mengambilnya sendiri di kantor lalu lintas. Jika memungkinkan mereka harus membuat pernyataaan jika melakukan pelanggaran maka yang bersangkutan bersedia dicabut SIM- nya hingga jangka waktu tertentu. </p>
Tindakan ini seperti itu mungkin akan ditentang oleh banyak pihak dengan berbagai alasan. Misalnya, khawatir petugas lalulintas akan dengan sengaja menjebak setiap pengguna jalan agar melakukan pelanggaran sehinga ada alasan untuk menindak atau menilang yang bersangkutan. Kekwatiran seperti itu tidak berlebihan karena pasti berkaca pada sejumlah pengalaman. Tetapi jika petugas juga menunjukkan komitmennya secara serius dengan melakukan penindakan secara benar maka semuanya akan berjalan lancar. Karena yang dibutuhkan sebenarnya adalah efek jera. Dengan memakasa mereka mengambil sendiri kendaraanna pasti akan memberi efek jera. Apalagi jika mereka orang sibuk. Tentu tidak ingin menghabiskan waktunya hanya untuk mengurus kendaraannya yang ditahan karena pelanggaran yang dia lakukan.*****</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-88416243977586934752016-04-06T05:14:00.001-07:002016-04-06T05:14:17.832-07:00Kepala Sekolah di TPA SampahBuanglah sampah pada tempatnya. Lantiklah guru di tempatnya. Mohon maaf jika kedua kalimat ini saya sandingkan. Keduanya sengaja saya gandengkan karena terinspirasi dengan terobosan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, yang melantik ratusan kepala sekolah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA), di Antang, Makassar, Rabu (30/3/2016).<span class="fullpost">
</p>
Jika Wali Kota yang ahli tata kota itu memilih TPA sebagai lokasi pelantikan kepala sekolah hasil lelang jabatan, tentu bukan tanpa alasan untuk membenarkan keputusannya. Sama seperti ketika memilih Pelabuhan Paotere sebagai tempat untuk melantik kepala SKPD yang juga terpilih melalui lelang jabatan, Februari tahun lalu. Hanya saja, pelantikan kepala sekolah di TPA ini memantik protes bernada sinis. Walau pertanyaan itu hanya sebatas “menggugat” karena bagaimana pun itu sudah dilakukan.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIPVxh-yRvmlDed8HcLutZH2NgEQHHyPRJHfUB_MvsDJJgrrngluiibs-qTchbujFJ9EyPWaZQIG4IeQturegCblaSoSKWz9AwabwkvmZaRGD0FnKkYJFNgLPisrOlaPQCEnfzF66zcUJp/s1600/iqbaltempoocm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIPVxh-yRvmlDed8HcLutZH2NgEQHHyPRJHfUB_MvsDJJgrrngluiibs-qTchbujFJ9EyPWaZQIG4IeQturegCblaSoSKWz9AwabwkvmZaRGD0FnKkYJFNgLPisrOlaPQCEnfzF66zcUJp/s640/iqbaltempoocm.jpg" /></a></div>
</p>
Kelompok yang sinis menyebut, pelantikan para pahlawan tanpa tanda jasa itu di antara gunungan sampah yang menebar aroma kurang sedap itu sebagai sebuah pelecehan profesi guru yang seharusnya didudukkan pada posisi pantas sebagai garda terdepan penyedia calon penerus generasi bangsa. Sebagai pendidik yang membekali calon pelanjut generasi yang diharapkan membangun negeri menjadi lebih baik.</p>
Terlalu mengada-ada mencari kaitan antara pelantikan kepala sekolah dengan tempat pembuangan sampah. Tidak ada alasan yang bisa digunakan membenarkan tindakan itu, karena guru tidak terlibat langsung dengan penanganan sampah. Meskipun para guru itu merupakan salah bagian dari produsen sampah dari rumah-rumah mereka.</p>
Berbeda halnya jika yang dilantik di tempat itu adalah para lurah yang memang menjadi penanggung jawab untuk menyukseskan aneka program Wali Kota Makassar terkait kebersihan yang dikampanyekan. Mulai dari Lisa alias lihat sampah ambil, hingga Makassar tidak rantasak untuk mewujudkan Kota Makassar dua kali tambah lebih baik. </p>
Niat baik kadang dianggap keliru bin ganjil jika diterapkan pada waktu dan tempat yang kurang tepat. Bisa jadi, Wali Kota Danny sudah menyadari bahwal langkahnya melantik kepala sekolah di TPA akan memanen kritik dari warga, namun itu menjadi salah satu cara untuk menunjukkan komitmemennya kepada warga bahwa soal sampah merupakan tanggung jawab bersama. Termasuk para kepala sekolah. Minimal mereka bisa menularkan kepada murid di lingkungan sekolah masing agar hidup bersih. Tidak membiarkan sampah berserakan. Baik di sekolah maupun di rumah masing-masing.</p>
Lalu akan adakah pengaruh pemilihan lokasi palantikan kepala sekolah itu dengan kebersihan lingkungan sekolahnya? Hanya waktu yang akan membuktikan.*****
</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee></span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-64208223989760280352016-03-30T01:56:00.000-07:002016-03-30T01:57:44.970-07:00Air Terjun Ketemu JodohApalah arti sebuah nama, kata dramawan dan penyair kenamaan Inggris William Shakespeare. Tetapi bagi banyak orang, nama tetaplah mengandung makna yang sangat penting. Bahkan, ada yang menyamakannya dengan sebuah doa buat penyandangnya.<span class="fullpost">
Begitu pula nama salah satu air terjun di Malino, Kabupaten Gowa, yang penduduk lokal menyebutnya "Air Terjuan Ketemu Jodoh" yang terletak tidak jauh dari Air Terjun Takapala. Pemberian nama itu tentu bukanlah tanpa alasan. Apakah sebagian besar pengunjungnya menemukan jodohnya di lokasi tersebut? Atau dari kunjungan itu akan menjadi titik balik untuk menemukan jodohnya? Masing-masing orang akan memiliki jawaban yang berbeda.</p>
Seorang pria bernama Dg Jarung yang ditemui di lokasi air terjun itu menuturkan bahwa nama ketemu jodoh itu disematkan dari pengalaman seseorang yang konon pernah berkunjung ke tempat itu dan meniatkan meraih sukses dalam perantauannya.</p>
Di kedalaman sungai itu, katanya, terdapat sebuah batu yang menyerupai manusia yang sedang menengadahkan tangan seperti meminta sesuatu. Bentuknya, kata Dg Jarung, mirip dengan orang yang sedang berdoa. Dan di dekat batu itulah, sang pria yang tidak disebutkan namanya itu meniatkan keinginannya.</p>
Dan secara kebetulan, hanya selang tiga bulan saja, di perantauan lelaki itu, sudah berhasil membeli rumah dan menemukan jodohnya. Sejak itulah air terjun tersebut diberi nama Ketemu Jodoh. Hanya saja, Dg Jarung tidak mengisahkan, proses perjuangan sang petualang mencari nafkah sehingga mampu membeli rumah hanya dalam kurun waktu tiga bulan. Dia hanya berpesan, bahwa meminta sesuatu hendaknya tetap ditujukan kepada Allah sebagai pemilik alam semesta ini. Karena hanya kepada-Nya lah tempat manusia meminta. Bukan kepada selainnya yang sama-sama ciptaan Allah.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6888uB-3e9VfgfJ8062nrV8wT5CU63f3xfs77hPd_6NnXmWqTwq5A-tv4EsbHReVH4eAEFz_-gKg6NIVlST9rwdzBjNrmQHH4a-y8gfP70i_aDEUYdfvRLavQj2p11ltOjbTx6TsaPwC/s1600/ketemujoodh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6888uB-3e9VfgfJ8062nrV8wT5CU63f3xfs77hPd_6NnXmWqTwq5A-tv4EsbHReVH4eAEFz_-gKg6NIVlST9rwdzBjNrmQHH4a-y8gfP70i_aDEUYdfvRLavQj2p11ltOjbTx6TsaPwC/s640/ketemujoodh.jpg" /></a></div>
</p>
Bagi saya, cerita Dg Jarung tentang asal muasal penamaan Air Terjun Ketemu Jodoh itu tidaklah penting. Yang menarik perhatian adalah, bagaimana agar tempat permandian itu dikelola secara benar. Salah satu tantangannya adalah jalan untuk mengkases ke lokasi itu sempit. Sangat sempit. Hanya bisa memuat satu mobil. Jika berpapasan, salah satunya harus mengalah. Menepi untuk memberi jalan bagi mobil dari arah lainnya. </p>
Pengelolanya, entah resmi atau ilegal, memungut pembayaran Rp 3.000 untuk setiap pengunjung. Bagi pengunjung yang membawa mobil harus membayar biaya parkir Rp 10.000. Juga tanpa karcis. Biaya lain yang harus dikeluarkan lagi menjelang pulang adalah “upeti” kepada pria yang berjaga-jaga di samping lokasi tempat permandian. Dia memang tidak menetapkan besaran nilai yang harus dibayar.
“Terserah kepala rombongan saja. Sekadar pembeli rokok buat kami,” katanya dalam bahasa Makassar sembari tersenyum.</p>
Sore menjelang senja di Sabtu akhir pekan, 26 Maret 2016, ketika saya berkunjung ke lokasi itu, saya berpapasan dengan sejumlah remaja putra dan putri. Beberapa di antaranya, masih mengenakan seragam sekolah. Busana mereka basah, entah karena tidak dicopot saat mandi, atau akibat terkena air hujan yang kebetulan sore itu turun deras.
Apakah para remaja itu datang untuk menemukan jodoh atau untuk memastikan jodonya dengan menjadikan air terjuan itu sebagai saksi bisu? Entahlah, hanya mereka yang bisa memastikan jawabannya.</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-91463525076305633702016-03-11T03:19:00.000-08:002016-03-30T01:56:47.129-07:00Rasionalisasi PNSRencana rasionalisasi pegawai negeri sipil (PNS) yang digaungkan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ,Yuddy Chrisnandi, membuat meradang banyak orang. Apatah lagi isu itu bergulir, ketika urusan pengangkatan honerer K2 belum tuntas. Tetapi kenapa harus takut? Tunjukkan saja kalian punya kapasitas yang mumpuni mengemban amanah.<span class="fullpost">
</p>
Jika kementerian yang dipimpin Yuddy Chrisnandi ingin merasionalisasi PNS nonsarjana, tentu bukan tanpa alasan. Saat rencana itu diapungkan tentu mereka sudah melakukan kajian mendalam dari segala aspek. Rasanya tidak mungkin langkah berani itu diambil jika belum dilakukan kalkulasi secara matang. Bagaimana untung ruginya memberhentikan mereka yang kinerjanya dinilai tidak sesuai harapan. Bahkan menurut saya, tim di kementerian itu sudah dilakukan pemetaan.</p>
Hanya saja, keputusan merasionalisasi hanya terhadap mereka yang nonsarjana, masih perlu diperdebatkan. Karena bisa jadi ada beberapa PNS yang lulusan sekolah lanjutan justru memiliki keahlian yang dibutuhkan dibandingkan dengan beberapa lulusan dari jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Khususnya dalam hal pekerjaan teknis.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aMtUZE-LLVVnGIKRcsIkiEfK4dqLK0ga-zb9Ji7ZOjLhufbn3WGwJusnvUTNQd78EXGCFQcRh-hmrwoO0s1uRL0hyMsKpDM1AKDT9MrSqXS7mClhAf86e1wVUSl90yIMOJoEcKOe7hmA/s1600/pnsfajacoid.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aMtUZE-LLVVnGIKRcsIkiEfK4dqLK0ga-zb9Ji7ZOjLhufbn3WGwJusnvUTNQd78EXGCFQcRh-hmrwoO0s1uRL0hyMsKpDM1AKDT9MrSqXS7mClhAf86e1wVUSl90yIMOJoEcKOe7hmA/s640/pnsfajacoid.jpg" /></a></div>
</p>
Keputusan Menteri Yuddy itu seharusnya disikapi secara bijakasana, teristimewa oleh mereka yang terkait langsung dengan kebijakan baru itu. Tindakan itu memang tidaklah populer. Bahkan mengundang antipati dari kalangan tertentu. Tetapi jika ditekuri lebih dalam jika rasionalisasi dilakukan setelah melalui mekanisme yang benar dengan mengukur kapasitas PNS justru merupakan langkah tepat. Bahkan sangat bijaksana.</p>
Tengoklah misalnya kondisi terkini kinerja sebagian PNS. Bukankah sudah menjadi rahasia umum tidak sedikit di antara mereka yang terlihat kurang produktif. Salah satu parameter untuk mengukurnya bisa dilihat pada aktivitas mereka pada jam-jam seharusnya mereka berada di kantor untuk bekerja, justru nongkrong di warung kopi. Atau kalaupun mereka berada di kantor maka tidak jelas pekerjaan yang mereka lakukan. Ada yang asyik ngobrol, baca koran, bahkan main game di komputer kerja yang disiapkan untuk melayani rakyat. Meski pun fakta itu tentu saja tidak bisa digeneralisir karena banyak juga PNS yang justru sangat produktif dan super sibuk menyelesaikan tugas pada jam-jam pelayanan.</p>
Yang penting didiskusikan sebenarnya adalah rasionalisasi tidak hanya dibatasi khusus pada PNS yang berijazah nonsarjana saja. Sebab boleh jadi yang sarjana pun banyak yang tidak menunjukkan kinerja optimal. Misalnya penempatan mereka yang tidak sesuai bidang atau keahliannya. Tetapi job itu diberikan karena pegawai bersangkutan keluarga si A atau si B misalnya. Ini bisa ditelusuri dari kaitan jenis pekerjaan yang ditangani dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh yang bersangkutan.</p>
Dalam kaitan itulah pentingnya seleksi ketat dilakukan sebelum memutuskan PNS mana saja yang akan dirasionalisasi. Bagaimana mungkin misalnya, seorang sarjana dengan disiplin ilmu keguruan ditugaskan mengurusi barang kelengkapan atau kebutuhan kantor. Bukankah tugas seperti itu lebih layak diberikan kepada yang latar belakang pendidikannya lebih rendah saja, sehingga yang sarjana ilmu keguruan itu bisa bekerja lebih optimal sesuai ilmu yang dimiliki di bidang membutuhannya. Penempatan pegawai pada posisi yang tepat akan memberikan hasil kerja yang maksimal.</p>
So ... tidak perlu galau menghadapi rencana rasionalisasi PNS. Tunjukkan saja kinerja terbaik Anda, meski pun misalnya sudah terlanjur ditempatkan di posisi yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan disiplin ilmu yang dimiliki.</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee></span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-63676211379440139502016-03-10T07:49:00.000-08:002016-03-10T07:49:01.057-08:00Makassar Sambut Gerhana MatahariRibuan orang duduk bersimpuh di Anjungan Pantai Losari Makassar, Rabu (9/3/2016), menjadi saksi terjadinya gerhana matahari, fenomena alam yang merupakan salah satu bukti kebesaran Allah. Di saat yang sama, ribuan kaum muslimin juga berkumpul di sejumlah masjid melantunkan pujian atas kebesaran Allah SWT pada detik-detik gerhana matahari itu berlangsung. Mereka melakukan salat gerhana berjamaah. Tak sedikit yang menitikkan air mata.<span class="fullpost">
</p>
Pemerintah Kota Makassar sengaja membuat acara terkait dengan fenomena alam tersebut. Festival Gerhana Maatahari Total 2016. Foto-foto warga yang menunjuk ke arah matahari pada saat gerhana terjadi akan disimpan di museum Kota Makassar sebagai bukti bahwa Kota Anging Mammiri ini pernah dilintasi gerhana matahari pada tahan 2016. </p>
Lain orang berbeda pula cara yang dilakukan untuk mengenang peristiwa alam luar biasa ini. Beberapa orangtua yang melahirkan pada hari bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari itu menamai anaknya dengan Gerhana. Ya penggalan kata gerhana diselipkan di dalam nama panjang si anak. Misalnya, Gerhana Mentari, Ananda Putra Gerhana, Putri Gerhana. Semua itu mereka lakukan secara sadar.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiduH6ByJRErfLDp3E7-UdAIxtJ6XWaSddV_PRJ3ORxVckZheRTKFiKyzTOe31Zk43l-Y8AD-FJQa649O5kf7SZb87z037qX7FQ9Ayv9dSFrylwTJRqINlzNN7y-1rJ0ONY_AZI6_TdctW7/s1600/GMTtribuncom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiduH6ByJRErfLDp3E7-UdAIxtJ6XWaSddV_PRJ3ORxVckZheRTKFiKyzTOe31Zk43l-Y8AD-FJQa649O5kf7SZb87z037qX7FQ9Ayv9dSFrylwTJRqINlzNN7y-1rJ0ONY_AZI6_TdctW7/s640/GMTtribuncom.jpg" /></a></div>
</p>
Jauh lebih penting dari peristiwa alam ini adalah mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Dan salah satu pelajaran penting yang patut dipetik dari fenomena alam ini adalah keteraturan dan ketaatan atas ketentuaanNya. Bukankah gerhana matahari ini menunjukkan adanya fase peredaran bulan, matahari, dan bumi yang melintas sesuai garis edar yang sudah ditentukan oleh Yang Maha Pencipta?</p>
Karena semua berjalan sesuai dengan garis edar yang sudah ditentukan oleh penciptanya maka dipastikan yang terjadi adalah keteraturan. Tidak terjadi kegaduhan karena menyalahi aturan. Termasuk terciptanya fenomena yang sungguh sangat menakjubkan. Lihatlah, betapa indahnya ketika dari bumi terlihat bulan menutup penuh matahari. Sulit menggambarkan keindahan yang tercipta.</p>
Andai saja para penyelenggara negara ini mengurus negeri sesuai aturan dan tidak mementingkan diri sendiri serta kelompoknya, maka dapat dipastikan akan tercipta harmoni kehidupan yang memberi kedamaian luar biasa. Lihatlah ciptaan Allah, bumi, matahari, dan bulan yang bergerak sesuai garis edarnya tidak menimbulkan masalah. Bahkan menciptakan harmonisasi berbuah keindahan yang sungguh sulit digambarkan keindahannya.*****
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee></span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-47639257625968325562016-03-02T05:00:00.001-08:002016-03-02T05:00:18.890-08:00Babak Baru Bansos BermasalahPengembangan Kasus Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun anggaran 2008 yang dinilai bermasalah memasuki babak baru. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat menetapkan lagi dua tersangka masing-masing Yushar Huduri dan Nurlina.<span class="fullpost">
</p>
Penetapan kedua tersangka baru itu menurut penjelasan Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Sulselbar, Salahuddin, dilakukan setelah ekspose sekira lima jam dan disimpulkan ada dua alat bukti kuat terait keterlibatan mereka.</p>
Saat bansos bermasaah itu disalurkan tahun 2008, Yushar Huduri yang kini merupakan anggota DPRD Sulsel dari Partai Golkar menjabat Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan Nurlina menjabat Kepala Sub Bagian Anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Nurlina sudah enam kali menjadi saksi untuk enam tersangka kasus dugaan korupsi yang disebut-sebut menyebabkan kerugian negara miliaran rupiah.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiis-Z7vXiRHC-2JXWoDKJ9HHVmvX8vSpExriHEWImIpPCMwqT1_7qWtXNhP3309QIL7ohRavbuwlC-3MM7OpgZRCsI-bU5gHSVY3Pyf4rBrVw4oUoncGEMXGLuDttxqRDPqWSrkTmMHEx/s1600/makassarterkinicom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiis-Z7vXiRHC-2JXWoDKJ9HHVmvX8vSpExriHEWImIpPCMwqT1_7qWtXNhP3309QIL7ohRavbuwlC-3MM7OpgZRCsI-bU5gHSVY3Pyf4rBrVw4oUoncGEMXGLuDttxqRDPqWSrkTmMHEx/s640/makassarterkinicom.jpg" /></a></div>
</p>
Kelanjutan penanganan kasus ini memang masih ditunggu-tunggu publik. Sudah ada beberapaa orang yang menjalani masa hukuman karena dianggap menerima manfaat dana tersebut secara tidak sah. Mereka adalah mantan Sekretaris Daerah Sulsel Andi Muallim, mantan Bendahara Pengeluaran Pemprov Sulsel Anwar Beddu, mantan anggota DPRD Sulsel Adil Patu. Ada pula Kahar Gani, dan Mujiburrahman.</p>
Banyak yang berharap, kedua tersangka itu mau membuka informasi secara transparan terkait pencairan dana untuk rakyat tersebut. Keduanya dianggap banyak mengetahui informasi penting tentang nama dan jabatan orang-orang yang ikut “menikmati” dana yang tidak selayaknya mereka terima. Karena mereka tidak berhak menerimanya.</p>
Babak baru penanganan kasus tersebut sudah dimulai. Dua tersangka pun sudah ditetapkan. Kedua sebaiknya bicara blak-blakan tentang nama tokoh dan peran mereka dalam penyaluran bantuan tersebut agar semuanya segera selesai. Itu merupakan pilihan yang tepat dan tidak menghabiskan banyak energi. </p>
Tidak perlu melindungi mereka yang sangat jelas melakukan pelanggaran dengan mengorbankan diri sendiri dan nama baik keluarga.*****
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-68988797261984143912016-02-17T07:04:00.002-08:002016-02-17T07:04:31.713-08:00Selamat Datang Pemimpin BaruKontestansi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di 11 kabupatan se Sulawesi Selatan tahun 2015 sudah berakhir. Hari ini, Rabu (17 Februari 2016) menjadi puncaknya. Ditandai pelantikan peraih suara terbanyak di Halaman Kantor Gubernur Sulawesi Selatan sebagai bupati dan wakil bupati. Hanya saja, bupati terpilih Toraja Utara belum masuk dalam gelombang pelantikan ini, karena masa jabatan bupatinya, saat ini, baru akan berakhir, 31 Maret 2016.<span class="fullpost">
</p>
Usai pelantikan, pasangan bupati dan wakilnya menggelar syukuran bersama para pendukungnya sebagai ungkapan rasa terima kasih. Tempat yang mereka pilih pun beragam. Ada yang memilih kediaman pribadi, ada yang memilih hotel, namun ada pula yang memilih lokasi pertemuan khusus di daerah mereka. Lokasi yang bisa menampung simpatisan dalam jumlah besar.</p>
Kurang elok rasanya terlalu larut dalam euforia kemenangan karena itu bisa menciderai kontestan lain yang kurang beruntung dalam persaingan perebutan kursi bupati. Hindari konvoi atau aksi yang berpotensi memantik gesekan kelompok pendukung calon yang kalah. Karena biaya sosialnya sangat besar. Saatnya untuk bekerja dengan merangkul semua pihak. Seperti slogan yang selalu diapungkan para pemenang, “Ini adalah kemenangan rakyat. Kemenangan bersama untuk membangun daerah.”
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLAe2rKnXnqirmJ9bH4MdIhdxjlhTpAtcSl72cECVFfy8bXL2L_EBNNG7ob5rrEODRe4CCq0jYbB4quVZdJ52GwUYTt01iAPdVe_gxmrwT0QEihyIcbEKHTTjMN2GA1bqIuZ_M0lr1cppf/s1600/pelantikanbupatitribuncom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLAe2rKnXnqirmJ9bH4MdIhdxjlhTpAtcSl72cECVFfy8bXL2L_EBNNG7ob5rrEODRe4CCq0jYbB4quVZdJ52GwUYTt01iAPdVe_gxmrwT0QEihyIcbEKHTTjMN2GA1bqIuZ_M0lr1cppf/s640/pelantikanbupatitribuncom.jpg" /></a></div>
</p>
Janji politik yang diapungkan saat kampanye wajib dipenuhi. Tidak ada alasan untuk berkata tidak. Janji itu adalah utang yang harus segera ditunaikan agar tidak melunturkan kepercayaan publik. Ini perlu dijaga agar rakyat yang pada saat pemilihan tidak memilih atau tidak menyoblos sang pemenang bisa bersimpati dan berbalik mendukung dalam mewujudkan janji-janji politiknya. </p>
Waktu lima tahun masa pengabdian cukup panjang. Itu jika mereka memaknai periode untuk pengabdian untuk negeri. Namun, waktu selama lima tahun itu bisa terasa pendek jika yang diutamakan dalam bekerja hanya berterima kasih kepada para simpatisan sehingga mengabaikan tujuan utama pembangunan untuk memajukan daerah. </p>
Periode pertama pengabdian sang pemimpin adalah ujian terberat karena akan menjadi barometer bagi warga untuk mengukur bagaimana sang pemimpin mengemban amanah yang diletakkan di pundaknya. Amanah yang mereka impikan dan kejar saat melakukan kampanye.</p>
Akhirnya, selamat bekerja. Tetaplah menjadi pemimpin yang amanah. Bukan penguasa rakus bin tamak yang hanya mengutamakan kepentingan diri dan kelompok sendiri. Harap diingat meski tercatat sebagai peraih suara terbanyak, tetap saja jumlah rakyat yang menolak lebih dari 50 persen. Khususnya bagi kabupaten yang jumlah raihan suaranya di atas 50 persen. </p>
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang dilantik adalah:
Gowa : Adnan Purichta IYL – Abdul Rauf Malagani Karaeng Kio
Bulukumba : AM Sukri Sappewali - Tomy Satria Yulianto
Soppeng : Andi Kaswadi Razak – Supriansa
Pangkep : Syamsuddin A Hamid – Syahban Sammana
Maros : Hatta Rahman – Harmil Mattototorang
Tana Toraja : Nicodemus Biringkanae - Victor Datuan Batara
Barru : Andi Idris Syukur – Suardi Saleh
Luwu Timur: Muh. Thorieg Husler - Irwan Bachri Syam
Luwu Utara: Indah Putri Indriani – Thahar Rum
Selayar : Basli Ali – Zaenuddin.***** </span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-28961295490771548912016-01-28T01:51:00.000-08:002016-01-28T01:51:12.745-08:00Ketika Semua Bicara MEAAda kebiasaan baru sejumlah pejabat di negeri ini. Nyaris semua menyinggung MEA dalam setiap kegiatan. Dalam setiap pidatonya hampir bisa dipastikan akan terselip kata MEA. Baik dalam pertemuan berskala besar maupun kecil. Kata yang merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN itu seolah menjadi kata sakti untuk menyatakan bahwa pengucapnya sudah siap dengan situasi itu.<span class="fullpost">
</p>
MEA akan mengintegrasikan ekonomi negara – negara anggota ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade di antara negara-negara anggota ASEAN. Termasuk Indonesia sebagai salah satu anggota negara ASEAN. MEA yang diperkenalkan pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1997 sesungguhnya tidk berbeda jauh dengan model kerja sama lainnya yang sudah lebih dulu hadir. Harapannya, melalui pola kerja sama tersebut, ekonomi kawasan ASEAN menjadi makmur, stabil dan sangat bersaing. Sekaligus mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial. Setidaknya itu yang menjadi visi ASEAN tahun 2020.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir8KLTfrUTDyuEtOsDqwHSCzAOcxniBQdJvlmCaav-yyD3eGdkmJq3BDhNe-z0h_cnOJNwBPW0AFG6Y7Lw0-OznXYe0SfW5vTcNNl4LybUK9AOzoTdEqmLfpgKFqtlLR3ApE-09fYM7Pqq/s1600/meaekbisindocom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir8KLTfrUTDyuEtOsDqwHSCzAOcxniBQdJvlmCaav-yyD3eGdkmJq3BDhNe-z0h_cnOJNwBPW0AFG6Y7Lw0-OznXYe0SfW5vTcNNl4LybUK9AOzoTdEqmLfpgKFqtlLR3ApE-09fYM7Pqq/s640/meaekbisindocom.jpg" /></a></div>
</p>
Yang paling banyak disorot menghadapi pasar bebas ini adalah kesiapan tenaga kerja Indonesia bersaing. Itu karena banyak yang meyakini tenaga kerja era itu akan menyebabkan banyak tenaga kerja asing – khususnya dari Malaysia dan Singapura - akan menyerbu Indonesia. Diperkirakan mereka akan mengincar jabatan manajerial. Dan itu tidak bisa ditolak sebagai konsekwensi keseiapan menerima dan memasuki pasar bebas.
</p>
Suka atau tidak. Siap atau belum. Semuanya akan terjadi. Maka cara terbaik yang harus dilakukan adalah menyiapkan tenaga kerja Indonesia agar memiliki daya saing dan kualifikasi untuk menduduki posisi manajerial agar tidak menjadikan tenaga kerja asing tuan di negeri tercinta ini.
</p>
Itu dari sumber daya manusianya. Dari sisi produk pun harus siap menghadapi persaingan yang benar-benar bebas. Bukan apa-apa, sekarang saja produk dari luar sudah membanjiri pasar Indonesia. Hanya saja, jika kita mau berpikir jernih maka seharusnya tidak perlu pesimistis menghadapi situasi itu, karena faktanya sejumlah produk negeri ini juga mampu menembus pasar internasioal. Liat saja fakta terbaru, beberapa negara tetangga membeli kapal perang buatan anak negeri ini. Bukankah itu menunjukkan kemampuan rakyat bangsa ini berbuat yang lebih baik? </p>
Jangan melihat era pasar bebas itu secara sempit dan dari sisi negatif saja. Tetapi pandanglah dalam skala lebih luas dan global. Pasar bebas itu juga merupakan peluang bagi tenaga kerja Indonesia untuk mengambil job pada posisi yang lebih baik di luar negeri daripada lapangan kerja yang diincar TKI selama ini. </p>
So ... mengapa harus cemas menghadapi era pasar bebas itu? Bukankah justru harus disambut gegap gempita? Tampil ke depan, unjuk diri memperlihatkan kapasitas yang dimiliki.*****
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-28410458371136500132016-01-24T21:55:00.001-08:002016-01-24T21:55:50.943-08:00Menunggu Bonus Listrik dari PLNHuuuuuuuu … teriak peserta diskusi itu serentak. Pasalnya, ketika mereka asyik berdiskusi, yang punya kuasa memasok aliran listrik bertindak sepihak. Ruangan seukuran lapangan bulutangkis yang semula terang benderang itu, mendadak menjadi gelap. Gulita. Dan diskusi pun terhenti berubah menjadi canda seputar perusahaan pelat merah yang tanpa sengaja mengganggu keasyikan mereka. Tetapi canda itu serasa indah. Ruangan itu berhias cahaya temaram karena kemampuan kemampuan lampu emergency tidak sepadan dengan ruangan yang harus diterangi.<span class="fullpost">
</p>
Di sudut kota lainnya, sejumlah anak sekolah ikut mengeluh karena keseriusan belajar ikut terganggu. Kegamangan itu diperparah kenyataan bahwa keesokan harinya mereka harus menghadapi ujian semester. Di sisi lainnya lagi, pengusaha yang juga banyak menggunakan pasokan energi listrik dari PLN ikut menjerit. Maka semakin sempurnalah segmen yang menderita. Dan kian menegaskan betapa vital dan dibutuhkannya peran PLN di negeri ini.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5IhwDco4oMsIAB84tTBDixBVgDAcQ6DuC7H74lfhgV7g9TW0xn_90D1oLevkEg5SeugA1YN7GPXkPRYC39z-LcXqFD_0X6UyngSjjM5siesASOOUIL0mpkJil55vZPFA4EG7FxjIf-WI/s1600/energitodaycom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5IhwDco4oMsIAB84tTBDixBVgDAcQ6DuC7H74lfhgV7g9TW0xn_90D1oLevkEg5SeugA1YN7GPXkPRYC39z-LcXqFD_0X6UyngSjjM5siesASOOUIL0mpkJil55vZPFA4EG7FxjIf-WI/s640/energitodaycom.jpg" /></a></div>
</p>
Dalam banyak kasus, konsumen biasanya dalam posisi lemah. Bahkan, cenderung dirugikan. Demikian pula halnya dengan insiden padamnya listrik secara tiba-tiba. Khususnya bagi mereka yang memiliki peralatan elektronik yang peka terhadap perubahan tegangan aliran listrik. Barang elektronik itu bisa rusak. Dan risiko itu menjadi tanggung jawab pemilik. Bukan PLN.</p>
Namun, hari Jumat (22 Januari 2016), ada berita gembira dimuat media massa yang mengonfirmasikan, PLN akan memberi ganti rugi kepada konsumen akibat pemadaman itu. Ganti ruginya dalam bentuk bonus. Ya … bonus listrik yang akan diberikan itu bakal diperhitungkan dalam tagihan listrik. </p>
Hanya saja, ganti rugi dalam bentuk bonus itu harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan. Harapannya, bonus itu benar-benar diwujudkan. Dan yang paling penting adalah, informasi detail kepada konsumen tentang realisasi pemberian bonus itu. </p>
Apapun alasannya, pemadaman listrik. Apatah lagi durasinya yang relatif lama, sangat mengganggu konsumen. Bahkan, sangat sangat merugikan. Karena bisa dipastikan meningkatkan biaya secara instan. Setidaknya, untuk mengganti penerangan selama masa pemadaman. </p>
Pengalaman adalah guru yang sangat berharga. Termasuk insiden pemadaman listrik yang terjadi karena faktor alam yang diluar kendali manusia. Namun, sejatinya, itu menjadi pelajaran yang wajib dipetik hikmahnya. Artinya, jika masalah sejenis muncul lagi di kemudian hari, PLN sudah memiliki opsi sebagai jalan keluar terbaik yang bisa secara instan dilakukan untuk mengatasi masalah tanpa mendatangkan masalah baru. </p>
Dari sisi waktu, PLN sudah membuktikan janjinya untuk menyalurkan kembali aliran listrik ke pelanggan dalam hitungan jam setelah musibah karena alam. Ya … pasokan listrik sudah normal kembali. Yang ditunggu publik adalah, realiasi dari janji bonus yang disampaikan Manajer Niaga PT PLN Sulselrabar, Riza Novianto Gustam, seperti diberitakan Fajar, Jumat 22 Januari 2016.*****
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-59136985325446847022016-01-15T08:50:00.000-08:002016-01-24T21:56:28.111-08:00Sang JagoanSebuah sepeda motor melaju di Jalan Bau Mangga ke selatan. Memasuki Jl Hertasning, pengendaranya tiba – tiba menyalip dan memaksa sebuah mobil berhenti tepat di depan Hotel Lynt Makassar. Saat itu, matahari berada tepat di atas kepala, namun tidak terasa panas karena langit disaput mendung. Tetapi hati pemuda pengendara sepeda motor itu seperti terbakar amarah.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQqw6-AKabG5IHz2KqWdS_nT9E9cPJhHywQM6xgRMh3Y0-b0CWxBae7ot4xep2Vxt2KxD2opiWfS_yY9s-eEFedQP_9TJ-fbiqEh1q_Q7lLJ6kYq9BPUvpVRXNcvKDNmBCijLFyXBstSaD/s1600/adujotosmerdekacom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQqw6-AKabG5IHz2KqWdS_nT9E9cPJhHywQM6xgRMh3Y0-b0CWxBae7ot4xep2Vxt2KxD2opiWfS_yY9s-eEFedQP_9TJ-fbiqEh1q_Q7lLJ6kYq9BPUvpVRXNcvKDNmBCijLFyXBstSaD/s640/adujotosmerdekacom.jpg" /></a></div>
</p>
Pria berkaos hitam itu tergesa-gesa turun dari sepeda motor yang ditungganginya, lantas mengetuk keras - kalau tidak bisa disebut memukul - pintu mobil yang sudah lebih dulu berhenti karena dihalangi jalannya. Dia membentak pengemudi yang belum turun dari mobil. Membuka paksa pintu mobil kemudian menutupnya kembali, sebelum sang pengemudi sempat keluar dari mobilnya. Dia sepertinya bingung untuk bertindak.</p>
“Hubungi Pak Ustaz” teriak pria tersebut lantang kepada temannya yang ternyata ikut juga membuntuti mobil yang mereka berhentikan. Teriakan itu memunculkan tanya di benak saya. Kenapa dia tidak minta menghubungi polisi jika mobil yang dia tahan itu bermasalah. Seharusnya mereka menghubungi polisi. Karena ketika sopir mobil yang dia berhentikan paksa itu turun dari kendaraannya, pria itu langsung menanyakan SIM dan STNK kepada pemuda yang menyetir mobil tersebut. </p>
Sesaat saya terkesima menyaksikan aksi pemuda berkaos hitam tersebut sembari mengamati dan berusaha mereka-reka siapa dia sebenarnya. Dan untuk apa dia berbuat seperti layaknya seorang petugas keamanan. Bukan apa-apa, sebab kalau dia polisi misalnya, tentu tidak akan sekasar itu memberhentikan mobil orang lain di jalanan yang tergolong padat. Kalau bukan polisi, lalu siapa dia? Tindakannya, menurut saya cenderung kasar dan mengintimidasi.</p>
Saya hanya berani menduga-duga ketika mengamati tulisan yang tertera di punggung kaos hitam sang “jagoan” yang dipadu dengan celana jeans warna biru itu. Rangkaian huruf berwarna putih di bagian belakang bajunya itu bertuliskan kata “Driver Makassar”. Dari situ saya memahamai siapa dia.
Beberapa warga yang ada di situ berkomentar sinis “Itulah sifat jelek mereka. Kadang bertindak berlebihan. Melanggar batasan. Perilakunya memang jelek,” kata pria tersebut sembari menyebut sebuah nama komunitas yang pernah tiba-tiba popular dan di awal kehadirannya di Makassar sempat menyita perhatian publik.</p>
Karena SIM dan STNK yang dia cari tidak dia temukan, pria berkaos hitam itu sepertinya makin uring-uringan. Saran salah seorang warga agar menghubungi polisi untuk menyelesaikan urusan mereka pun tidak dia gubris. Dia masih sibuk menanyakan SIM dan STNK si pengendara mobil.</p>
Mungkin karena kesal didesak-desak terus untuk menunjukkan SIM dan STNK-nya, si pengemudi akhirnya berkata “kalau kamu menganggap mobil saya penyebab motormu jatuh tunjukkan bagian mana yang kena senggol.” </p>
Ditantang seperti itu Si pemuda berkaos hitam yang semula tampil sangar tidak memberi jawaban karena di body mobil itu memang tidak terlihat ada bagian yang lecet akibat gesekan. Sepeda motor yang dikendarai kawan pria sangar itu pun tidak terlihat ada kerusakan. </p>
Perdebatan menjadi panjang, karena sang pengemudi mobil kembali menantang, “Kalau ada kerusakan di motormu karena tersenggol mobil saya, akan saya tanggung perbaikannya.” Pria berkaos hitam tidak bisa menunjukkan kerusakan di motor kawannya. Dia masih tetap menanyakan SIM dan STNK sang pengemudi sembari mengutak-atik ponselnya seolah-olah menelpon seseorang.</p>
Saya hanya bisa tersenyum menyaksikan ending dari adegan menggelikan yang antiklimaks itu. Beringsut pelan meninggalkan tontonan gratis, karena dari menara sebuah masjid sudah terdengar sayup – sayup suara azan memanggil. Pertanda salat Lohor sudah tiba.*****
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-62507236240636043712016-01-04T08:37:00.000-08:002016-01-04T08:37:47.516-08:00Mobil Pengangkut Ikan Muat JenazahKemana perginya rasa kemanusiaan yang dimiliki bangsa ini? Sudah separah itukah sifat mereka yang memiliki kewenangan memanfaatkan fasilitas Negara yang dibeli menggunakan uang rakyat? Kekuasaan (meski dalam skala kecil) memang kadang membuat seseorang lupa tentang jati dirinya.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5ZcJMH9tRlRwe8r0j_0TMZxvg0u-KdXmY3KfUe5JUcooy-SeRj3QzejwJoVYGC18rtttPj27TfpcXe7k9B3LFHG6UzXQ5kuz0WpZTjU2_rPyg-J-d24m-H3pRzA2Nyt2xJvhBLsoi69zH/s1600/mayatrasulcom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5ZcJMH9tRlRwe8r0j_0TMZxvg0u-KdXmY3KfUe5JUcooy-SeRj3QzejwJoVYGC18rtttPj27TfpcXe7k9B3LFHG6UzXQ5kuz0WpZTjU2_rPyg-J-d24m-H3pRzA2Nyt2xJvhBLsoi69zH/s400/mayatrasulcom.jpg" /></a></div>
</p>
Betapa teganya mereka menyaksikan jenazah salah seorang anak bangsa yang terpaksa diangkut menggunakan mobil yang biasa digunakan memuat ikan, sementara di saat yang sama ada sebuah mobil ambulance yang menganggur di tempat yang sama. Di sebuah puskesmas di Kabupaten Maros. Di tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat kebanyakan itulah tersaji cerita tentang hilangnya rasa dan empati yang dimiliki bangsa ini. </p>
Betapa mirisnya menyaksikan gambar jenazah yang diusung ke atas sebuah mobil puck up tak beratap. Gambar yang diposting ke media sosial itu cukup menyentuh. Bagaimana mungkin itu dibiarkan terjadi di puskesmas. Parahnya lagi di situ ada mobil ambulance yang saya yakin dibeli menggunakan uang rakyat. </p>
Kasus penolakan pihak puskesmas mengangkut jenazah menggunakan mobil ambulance di Puskesmas Cenrana Maros, Rabu (30/12/2015) itu bukanlah kasus pertama di Sulsel. Beberapa bulan sebelumnya, terjadi juga kasus serupa di salah satu puskesma di Kabupaten Sinjai. Hanya saja, insiden di Kabupaten Maros itu menjadi lebih heboh karena salah seorang keluarga yang berduka memposting beberapa gambar di media sosial. </p>
Insieden itu memantik kembali pertanyaan yang sudah lama menggantung. Bagaimana kabar kesehatan gratis? Apakah sudah raib bersamaan menguapnya rasa empati mereka yang bertugas di Puskesmas Cenrana Maros itu? Kalau untuk menggunakan ambulance yang sementara menganggur di puskesmas saja tidak bisa dilakukan bagaimana mungkin kita dengan bangga bisa berbicara tentang kesehatan gratis lagi? </p>
Tidak adil memang jika peristiwa di Maros dan Sinjai menjadi patokan untuk mengukur kinerja puskesmas lainnya. Apalagi membandingkannya dengan program kesehatan gratis yang sudah bergulir sejak beberapa tahun lalu. Tetapi contoh kasus di dua puskesmas di kabupaten berbeda itu mengkonfirmasikan kepada kita semua bahwa ada yang tidak beres dalam pelayanan kesehatan kepada publik. Ada hal mendasar yang harus segera dibenahi agar kasus serupa tidak terulang lagi. </p>
Kasus di Maros itu menjadi kado akhir tahun bagi pemerintah. Bukan hanya di Maros, tetapi di Sulawesi Selatan pada umumnya. Sebab tidak menutup kemungkinan ada kasus serupa yang terjadi di tempat lain namun tidak terungkap di permukaan dengan beragam penyebab. Bisa jadi tidak ada berani melaporkan kasusnya. Atau bisa jadi juga publik sudah apatis karena menganggap laporan itu tidak ada gunanya.</p>
Karena pada akhirnya kasusnya akan dianggap selesai dengan berbagai dalih. Kasusnya selesai tanpa tindakan yang berarti kepada mereka yang seharusnya bertanggung jawab.***** </p>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-69666032539267284782016-01-01T09:10:00.000-08:002016-01-01T09:10:39.923-08:00Selamat Datang Tahun 2016Jelang pukul 24.00 semalam, langit Makassar bertabur cahaya kembang api. Lautan warna-warni itu makin terlihat indah karena cuaca cukup bersahabat. Hujan yang diperkirakan bakal turun, ogah membasahi bumi. Seolah ingin memberi kesempatan kepada warga Kota Makassar untuk melampiaskan hasratnya yang menggebu menyambut malam pergantian tahun menuju 2016.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIsXqyRmyEwAs9I4UhvNFWHR46F1axsc8l-EK8VzfZedDk4aCcE7JRL5omuIdfzXQmvyFX0UXVhQ6y46VRr_YWPlinxp_vgtvWM6EOhHqIkgtiw9KpAiTPAJmmw76ghneZXFgFNUPNKQ6y/s1600/kembang-api-2015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIsXqyRmyEwAs9I4UhvNFWHR46F1axsc8l-EK8VzfZedDk4aCcE7JRL5omuIdfzXQmvyFX0UXVhQ6y46VRr_YWPlinxp_vgtvWM6EOhHqIkgtiw9KpAiTPAJmmw76ghneZXFgFNUPNKQ6y/s1600/kembang-api-2015.jpg" /></a></div>
</p>
Di detik yang sama, sebagian umat Islam memeilih duduk tafakur di masjid melantunkan zikir dan doa memohon ampunan dan perlindungan dari pencipta dan pemilik alam semesta ini. Setiap orang bebas memilih caranya sendiri mengisi malam pergantian penanggalan masehi itu. Apakah ikut larut dalam hingar bingar dentuman kembang api, atau diam menikmati hening mengingat Sang Pencipta yang telah memberi banyak hal dalam mengisi waktu yang terlewatkan. Semua merasa cara yang mereka tempuh shahih.</p>
Berapa banyak rupiah yang terbuang percuma untuk menyambut pergantian penanggalan itu? Gegap gempita menyambut malam pergantian tahun itu, tidak hanya monopoli warga kote metropolitan, tetapi sudah menyeruak jauh masuk ke dalam pelosok yang selama ini tak terusik dengan hingar bingar kebiasaan anak muda dan orang tua yang masih merasa muda untuk menyambut masuknya tahun baru.</p>
Bahkan, atas nama memberi hiburan kepada rakyat yang telah memilihnya dalam pilkada yang sudah lewat, ada informasi yang menyebutkan seorang kepala pemerintahan di sebuah kabupaten rela merogoh koceknya hingga ratusan juta rupiah hanya untuk membeli kembang api demi menyambut malam pergantian tahun itu. Ah … andai saja ratusan juta uang yang dihanguskan dalam hitungan menit itu digunakan membantu rakyat yang termarjinalkan, sungguh tak terhitung amal sang pemilik uang.</p>
Terlepas dari itu semua, yang terpenting dari momen ini adalah merenung. Mengingat-ingat kembali apa yang telah dilakukan setahun yang sudah terlewati. Apakah waktu yang diberikan Allah tidak disia-siakan untuk hal yang tidak bermanfaat? Dan yang tak kalah pentingnya adalah, apa rencana untuk mengisi tahun yang baru saja dijelang.</p>
Masih banyak “pekerjaan rumah” yang belum terselesaikan. Khususnya dalam hal rasa aman warga Kota Makassar. Bulan terakhir penanggalan Desember, masih saja terdengar kabar ada warga yang diserang begal. Namun kabar tentang keberhasilan aparat keamanan membekuk begal juga layak diapesiasi sebagai sebuah upaya yang sungguh-sungguh untuk menciptakan rasa aman.</p>
Gonjang – ganjing di bidang politik juga tak kalah riuhnya. Yang paling segar dalam ingatan adalah kasus Papa Minta Saham yang menyita atensi publik. Bukan hanya soal substansi kasusnya, tetapi yang terbanyak mendapat sorotan adalah cara menanganginya.</p>
Selamat memasuki tahun 2016. Semoga tidak larut dalam kepentingan sesaat dan permainan para elit yang diperkirakan tensinya bakal meningkat. Itu karena tahun ini akan dimanfaatkan oleh sejumlah peminat kursi kekuasaan yang empuk untuk mengutak-atik peluangnya menjadi PENGUASA bukan PEMIMPIN.*****
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-21678019750394477182015-09-27T08:05:00.000-07:002015-09-27T08:05:32.919-07:00Kado Ultah PSM Kemenangan yang dituai tim kebanggaan Sulawesi Selatan di Stadion Mattoangin atas Mitra Kukar, Sabtu (26/9/2015) petang, terasa hambar. Skor 2-1 itu tidak mampu meloloskan PSM ke babak semi final Piala Presiden 2015. Tidak perlu mencari kambing hitam. Karena seperti itulah olahraga. Kalah dan menang adalah hasil akhir yang harus diterima.<span class="fullpost">
</p>
Niat dan harapan memberi kado terindah buat fans dalam rangkaian peringatan ulang tahun satu abad PSM pun terkubur. Tragisnya itu terjadi di hadapan publiknya yang dikenal sangat setia. Di stadion yang selama ini sering disebut-sebut angker bagi tim tamu. PSM memang menang. Tetapi skornya tipis sehingga tidak bisa membantu tim merah-merah melanjutkan kiprahnya ke semi final. Tim harus menghentikan langkahnya di stadion kebanggaannya disaksikan fans fanatiknya.</p>
Gagal di Pilala Presiden 2015 bukanlah kiamat bagi sepakbola di Makassar. Kenyataan ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak. Bukan untuk saling menyalahkan, tetapi membangun tim yang lebih baik di masa datang. Ini juga mengkonfirmasikan, betapa persiapan itu harus dilakukan secara matang jika ingin meraih hasil yang lebih baik. </p>
Faktanya, para pemain sudah merasa berjuang maksimal di lapangan. Dan itu harus dihargai. Motivasi mereka untuk meraih kemenangan tanpa kebobolan sangatlah besar. Karena selain ingin memberi kado terindah buat para fans, juga ingin meraih hadiah sebesar Rp 3 miliar yang disiapkan bagi juara pertama.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiihbj631UZxz170rmDBeknL6M5AvJ4XVltscYWLTukFZSaEmvbKAlEdj3O1MmsRctx3Brh2havL_rrLsjLyD-WgvjRDQ_8VC9XdKoeaf6pDIkzcrzFJoSGfWE2hItCIZYJywkQQskX-igk/s1600/pialapresiden2015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiihbj631UZxz170rmDBeknL6M5AvJ4XVltscYWLTukFZSaEmvbKAlEdj3O1MmsRctx3Brh2havL_rrLsjLyD-WgvjRDQ_8VC9XdKoeaf6pDIkzcrzFJoSGfWE2hItCIZYJywkQQskX-igk/s640/pialapresiden2015.jpg" /></a></div>
</p>
Tidaklah bijaksana jika menghujat para pemain atas kegagalan ini. Tidak pula elok menyalahkan pelatih sebagai sebagai peracik strategi. Tidak perlu juga menyalahkan wasit sebagai biang kekalahan. Pemain sudah berjuang keras. Yang pasti pemain tamu lebih beruntung. Buktinya, mereka mampu mencuri gol di menit-menit awal sehingga unggul lebih dahulu. Lebih dari itu, masih terlihat adanya fans yang tidak dewasa menerima kekalahan timnya. </p>
Evaluasi total wajib dilakukan oleh pengelola dan tim pelatih. Sudah benarkah mereka memilih pemain untuk memperkuat skuad Ayam Jantan Dari Timur dalam menghadapi Piala Presiden 2015 itu? Hasilnya bisa dijadikan bekal untuk menghadapi event di masa datang. Entah kapan dan dalam kompetisi apa. Soalnya, Indonesia terkena hukuman dari FIFA pasca Menpora membekukan PSSI.
</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-73639119479446101162015-09-17T07:07:00.000-07:002015-09-17T07:07:18.915-07:00Forum Massa untuk BegalWali Kota Makassar Danny Pomanto ingin menggunakan forum massa untuk mengatasi Begal Bermotor yang nyaris setiap hari melakukan aksi di Kota Makassar. Ini sebenarnya mirip-mirip dengan ide Ponggawa yang pernah diapungkan Danny, beberapa waktu lalu. Namun entah kemana ide tersebut menguap.<span class="fullpost">
</p>
Keinginan Wali Kota menghentikan aksi begal yang kian meresahkan warga kota tentu patut diapresiasi. Hanya saja, cara yang akan ditempuh untuk mengatasinya haruslah dipikirkan sematang-matangnya agar tidak melahirkan persoalan baru. Kata salah satu iklan, mengatasi masalah tanpa masalah.</p>
Aksi begal memang tidak bisa dibiarkan karena sudah sangat meresahkan. Sejumlah korban sudah berjatuhan. Tetapi itu merupakan tugas aparat keamanan yang hadir untuk melindungi masyarakat. Bahwa, publik harus dilibatkan, tentu saja tidak dinafikan. Karena keamanan kota bukan hanya tugas polisi saja, tetapi menjadi tugas kita semua sebagai warga yang ingin melihat kotanya aman dan nyaman bagi penghuni dan tamunya.</p>
Hanya saja, pelibatan warga dalam bentuk forum massa untuk menciptakan keamanan, jangan sampai menjadi justifikasi bagi yang bersangkutan (anggota forum masa) untuk melakukan eksekusi terhadap setiap peristtwa yang dipandang mengganggu atau berpotensi memunculkan masalah yang mengganggu ketenangan warga.</p>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDbvHNrVaAR54k0dxTb2kTsJrb_V0JKHawUE0fg0E1vfjgeSfK7cF6acQwLeatAe-SjCxSR1czBJow63kp84S7UhEv-5wEzya4zM-jBwfOoVKEsbJf8kf5aX2nfxoHS9LtRzQWCu8iKsX2/s1600/begalmerdekacom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDbvHNrVaAR54k0dxTb2kTsJrb_V0JKHawUE0fg0E1vfjgeSfK7cF6acQwLeatAe-SjCxSR1czBJow63kp84S7UhEv-5wEzya4zM-jBwfOoVKEsbJf8kf5aX2nfxoHS9LtRzQWCu8iKsX2/s640/begalmerdekacom.jpg" /></a></div>
</p>
Sejumlah kejadian yang menimpa salah seorang warga yang kedapatan ingin mengambil barang yang bukan miliknya di rumah orang lain, harus benar-benar diambil hikmahnya. Seorang pemuda tewas meregang nyawa akibat luka-luka di tubuhnya akibat pukulan warga saat yang bersangkutan kedapatan ingin mencuri.</p>
Tindakan warga itu sangat jelas sebagai sinyal bahwa jika aparat keamanan tidak mampu memberi rasa aman maksimal bagi warga maka mereka akan bertindak. Soal melanggar hukum atau tidak bukan soal yang harus diperdebatkan. Dan itu akan mengarah ke tindakan main hakim sendiri.</p>
Jika forum massa yang diinisiasi oleh wali kota jadi terbentuk sebagai langkah khusus menertibkan kota maka harus dipastikan bahwa tugas mereka adalah untuk membantu aparat keamanan menciptakan keamanan. Ya … hanya membantu aparat keamanan yang memang hadir untuk itu. Tugas mereka (forum massa) harus dijelaskan secara detail. Untuk apa mereka hadir dan bagaimana seharusnya bertindak, khususnya menemukan insiden. Termasuk dalam kondisi emergency sekalipun.
Menarik ditunggu bagaimana kelanjutan ide Wali Kota Makassar untuk mengatasi begal yang sudah sangat mengganggu ketenangan publik.
</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee></span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-28589802905399870532015-09-13T03:10:00.000-07:002015-09-13T03:20:18.240-07:00Cara Mudah Memulai Bisnis dan Tetap SehatSakit itu ada untuk mengingatkan manusia agar menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit. Istilah umumnya, jaga kesehatan agar tubuh tak mudah diserang penyakit. Karena mencegah jauh lebih baik dam mudah daripada mengobati. Jika penyakit sudah bersarang di tubuh, akan lebih sulit menyembuhkannya.<span class="fullpost">
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirPvK_BPg-I2OIx8-mEPEFax_lUHkN1OswWi0rrmwo6W4h3vpOFkIke8yF0CvX9w8bz7w6QncfS395uVQZMJjB4w8J4NXUUBsskTM1WKqX8W_FKIou1rY9wpI0dBSzbKDNLRK7fFcB12vW/s1600/meliasehatsejahteraorg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirPvK_BPg-I2OIx8-mEPEFax_lUHkN1OswWi0rrmwo6W4h3vpOFkIke8yF0CvX9w8bz7w6QncfS395uVQZMJjB4w8J4NXUUBsskTM1WKqX8W_FKIou1rY9wpI0dBSzbKDNLRK7fFcB12vW/s640/meliasehatsejahteraorg.jpg" /></a></div>
</p>
Masalahnya adalah, manusia kadang baru menyadari betapa pentingnya arti kesehatan setelah penyakit mendatanginya. Tetapi tak perlu cemas, karena seperti itulah salah satu ciri sebagian besar manusia dengan seabrek kesibukannya. Mengapa? Karena selalu ada cara untuk mengatasinya. Salah satunya, adalah memadukan upaya menangkal penyakit dengan aktivitas keseharian yang bisa mendatangkan keuntungan secara finansial. Bahkan, bisa sambil menjaga kebugaran tubuh, seseorang bisa memanfaatkannya menjadi salah satu sumber penghasilan. Nilainya cukup menjanjikan jika dilakukan secara serius.</p>
Melia Sehat Sejahtera dengan produknya Melia Propolis dan Melia Biyang menawarkan peluang bisnis sekaligus menjaga kesehatan. Kenapa? Karena dengan mengonsumsi salah satu saja dari kedua produknya, Insya Allah konsumen akan sehat. Apatah lagi jika keduanya (Propolis dan Melia Biyang) dikonsumsi secara bersamaan.</p>
Dari sisi fungsi, sudah banyak yang membuktikan kemapuhan produk ini dalam menjaga atau kesehatan. Mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan, jika dikonsumsi sebelum ada penyakit maka daya tahan tubuh bakal jauh lebih baik. Propolis diklaim bisa mengobati berbagai macam penyakit. Jangan apriori dengan klaim seperti itu karena sudah banyak testimoni yang diberikan tentang kebenaran klaim tersebut.</p>
Mengapa bisa demikian? Salah satunya karena propolis mengandung zat yang dapat menetralkan racun yang terakumulasi di dalam tubuh dan mengandung zat bioflavonoid yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zat ini juga bekerja sebagai antibiotic alami yang dapat menghancurkan bakteri, jamur, dan membersihkan virus dari dalam tubuh.</p>
Itu baru salah satu manfaat dari sisi kesehatan. Bagaimana dengan manfaat lainnya? Perusahaan ini sudah merancang sistem yang memberi peluang besar menambah penghasilan bagi konsumen yang juga menjadi anggotanya. Setiap konsumen yang menjadi member berpeluang menambah penghasilan dari sistem yang dirancang oleh perusahaan. Hanya dengan modal Rp 635 ribu Anda sudah bisa memulai bisnis.</p>
Berminat? Saya dan tim siap membantu Anda. Hubungi saya di email: <b>rusdyembas@gmail.com</b> atau <b>PIN BB: 7D3F47E5</b> atau <b>SMS ke 0813 5505 2048</b>. Saya akan menghubungi balik Anda dan dengan senang hati share untuk mencapai sukses bersama Anda. Mudahkan?
</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-28186876675597467332015-09-12T23:32:00.000-07:002015-09-12T23:32:14.641-07:00Tuah Paket EkonomiPaket ekonomi yang diluncurkan pemerintah tidak serta membuat rupiah mendadak perkasa. Alih-alih menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS malah makin loyo. Melorot. Akibatnya, publik pun menyebut, pasar merespon negatif paket ekonomi yang diumumkan Presiden Jokowi.<span class="fullpost">
</p>
Harus dipahami, pemerintah bukanlah superman yang hanya dengan sekali kepak saja akan membuat rupiah perkasa secara instan. Tentu butuh waktu. Entah dalam hitungan hari atau minggu. Bahkan mungkin berbilang bulan. Yang pasti, pemerintah telah menunjukkan komitmennya melakukan perbaikan untuk menaikkan kembali harga diri rupiah yang ujungnya akan memperbaiki juga perekonomian nasional.</p>
Jika dicermati, paket ekonomi yang diluncurkan itu, memang butuh waktu untuk memetik hasilnya. Ibarat menanam pohon, tidak bisa langsung menghasilkan buah sesaat setelah ditanam. Butuh proses dan kesabaran. Lihat saja tiga poin penting dalam paket tersebut. Pertama, Mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokrasi, penegakan hukum, dan kepastian usaha. Kedua, Mempercepat proyek strategis nasional, dan Ketiga, Meningkatkan investasi di sektor properti.</p>
Untuk mendorong daya saing industri pemerintah merombak sejumlah peraturan dan menyederhanakan izin dan prosedur perizinan. Perombakan itu diharapkan bisa menghilangkan hambatan atau sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional. Bersamaan dengan itu pemerintah mendorong pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus membuka peluang investasi yang lebih besar di sektor penyediaan papan tersebut.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCUvEFTmUQ0UizlIWFmaJT4fS_y6OgXARtwhFmtvHkklbSEVWLoWbumG38NUJyIQs3aWu2yipf5KxeX_53eclOOJtnFLJokcAKQdNTntlQkkPzqBU-Tdt5H0Aq_TVy4vuJnjGBHm_n155_/s1600/dollartempoco.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCUvEFTmUQ0UizlIWFmaJT4fS_y6OgXARtwhFmtvHkklbSEVWLoWbumG38NUJyIQs3aWu2yipf5KxeX_53eclOOJtnFLJokcAKQdNTntlQkkPzqBU-Tdt5H0Aq_TVy4vuJnjGBHm_n155_/s640/dollartempoco.jpg" /></a></div>
</p>
Artinya, masyarakat harus bersabar menunggu hasil dari paket ekonomi September I tersebut sembari menunggu paket lanjutan yang mungkin akan lebih detail dan langsung menyentuh aktivitas perekonomian nasional, sehingga hasilnya akan segera terlihat.</p>
Bagaimana pun kita tentu sama berharap, nilai tukar rupiah bisa membaik. Tetapi seperti pengalaman sebelumnya, sangat sulit mengharapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan akan kembali seperti semula. Yang terjadi biasanya, akan stabil di titik keseimbangan baru. Dan itu akan menjadi patokan baru pelaku bisnis untuk mengkalkulasi ulang pembiayaan bisnis yang akan dikelola. Dan seperti biasa pula badai akan segera berlalu dan rupiah akan stabil di titik yang tepat.
</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-21472314192945112552015-09-09T09:24:00.000-07:002015-09-09T09:24:08.844-07:00PSM di Piala Presiden Tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan umumnya, PSM Makassar, memastikan memimpin klasemen Grup D Penyisihan Piala Presiden 2015 setelah bermain imbang 0-0 saat berjumpa dengan Borneo FC (Samarinda) di Stadion Mattoanging, Makassar, Selasa (8/9//2015).<span class="fullpost"></p>
Keberhasilan tim Juku Eja ini disambut gegap gempita suporter fans panatiknya yang memadati Stadion. Bahkan, mereka melanjutkan kebahagiaan itu dengan konvoi sepeda motor di jalan-jalan. Sayangnya, beberapa di antaranya, tidak mematuhi aturan lalu lintas. Mulai dari tidak mengenakan helm hingga boncengan tiga di sebuah sepeda motor.</p>
Wajar jika warga merayakan kemenangan tim kesayangannya. Hanya saja, kadang cara yang dilakukan tidak simpati dan cenderung mengganggu aktivitas pihak lain. Itu yang menjadi PR yang harus diselesaikan secara bijaksana. Bagaimana berbagi kebahagiaan di jalan tanpa membuat pengguna jalan yang lain terganggu. Itu sangat rawan dan berpotensi memunculkan gesekan ataupun kecelakaan lalu lintas.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHN6EK3ub1yxROHGJlSagtbRQndbsrYrW3Y5uW96vI01uU1R1rBEOqf0oG_6YVGvJuvIi6zy9zFxW-IYIASnrulCoDUHG28A7q2ChHwuaMW4N5X4cC9mRK4OkjvXq9i0BrIGcP61j-ec4z/s1600/psmkonvoi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHN6EK3ub1yxROHGJlSagtbRQndbsrYrW3Y5uW96vI01uU1R1rBEOqf0oG_6YVGvJuvIi6zy9zFxW-IYIASnrulCoDUHG28A7q2ChHwuaMW4N5X4cC9mRK4OkjvXq9i0BrIGcP61j-ec4z/s640/psmkonvoi.jpg" /></a></div>
</p>
Tapi mari lupakan sejenak haru-biru sambutan kemenangan oleh supporter terhadap jagoannya. Biarlah itu menjadi sisi lain dari kebahagiaan warga atas PSM. Biarlah itu menjadi bumbu dalam aneka berita yang tersaji dengan sejumlah aroma. Dari soal kekerasan dan dekadensi moral, serta rangkaian peristiwa lain yang membuat rumit otak mencernanya. </p>
Kita lihat bagaimana persiapan PSM Makassar menghadapi laga selanjutnya di delapan besar. Persaingan tentu akan jauh lebih berat karena hanya tim-tim pemenanglah yang layak masuk dalam babak tersebut. Kali ini, pertandingan akan digelar dengan sistem home dan away. Berbeda nuansanya ketika PSM memuncaki klasemen penyisihan Grup D yang berlangsung di Makassar. Kandang yang membuat ngeri banyak tim tamu.</p>
Masih ada waktu untuk membenahi tim. Babak delapan besar baru akan digelar 19-20 September 2015. Jika ingin meraih Piala Presiden 2015 ini, PSM harus kerja keras. Tim-tim tangguh sudah menunggu. Mereka tentu sudah mengantongi bagaimana kekuatan dan kelemahan calon lawannya, termasuk PSM.</p>
Semoga tim pelatih mampu membawa pasukannya menjadi jawara dalam kompetisi yang digelar saat PSSI kena suspense FIFA. Hitung-hitung bisa menjadi hadiah istimewa buat fans panatik di ulang tahun ke-100 PSM Makassar.*****</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee>
</span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-425004540347856079.post-8828933160874459262015-09-09T09:18:00.001-07:002015-09-09T09:18:46.212-07:00Murid SMP di Takalar Demo KepseknyaJangan terlalu cepat mengambil keputusan jika tak punya dasar yang kuat. Karena faktanya, nyaris tak ada satu pun keputusan yang bisa memuaskan semua pihak. Apalagi jika itu sudah bersentuhan langsung dengan kepentingan personal. Selalu saja ada yang merasa dirugikan. Dan akibatnya bisa diduga berpotensi menjadi pemicu sebuah aksi atau gerakan. Sadar atau tidak.<span class="fullpost"></p>
Lihatlah apa yang terjadi di SMP Negeri 2 Takalar, Senin (7/9/2015). Sejumlah murid sekolah tersebut melakukan protes. Penyebabnya, mereka tidak terima enam gurunya dimutasi dengan alasan yang kurang jelas. Padahal, konon mutasi itu dilakukan setelah masuk usulan dari kepala sekolah tersebut.</p>
Aksi spontan anak-anak SMP tersebut seharusnya tidak disikapi secara emosional. Jangan melihat sisi negatifnya saja. Karena sebuah keberanian yang tiba-tiba muncul dalam diri anak-anak seusia mereka tentu bukan tanpa sebab. Ada ketidakpuasan di hati mereka. Dan itu tersalurkan dengan cara tidak biasa di sekolah itu. Dengan demikian, kepala sekolah seharusnya melihat insiden itu secara cerdas. Tidak menjatuhkan sanksi yang kurang produktif dan berpeluang memancing munculnya masalah baru.</p>
Lebih baik ketidakpuasan siswa atas sebuah keputusan yang mereka anggap tidak bijaksana tersalurkan melalui cara seperti itu dibandingkan misalnya melakukannya dengan cara lain yang mungkin bakal berdampak lebih parah. Sebab bagaimana pun kegelisahan itu perlu dikanalisasi agar tidak menjadi bara dalam sekam yang justru bisa merugikan sekolah.
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgIbkPT6ugiPjvlcGqfQbQhmnyxtWj7JQtmT4EpHVT2Z_hO1V81GbhaYgYrteQY-k7upj9V-An1JlVi3ysIbiViiWZBTMmaiVP0z_6r_9RNITALyDYkRv2hPhZ5aYdaJLLkAtKBJIiw8Q_/s1600/smpdemo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgIbkPT6ugiPjvlcGqfQbQhmnyxtWj7JQtmT4EpHVT2Z_hO1V81GbhaYgYrteQY-k7upj9V-An1JlVi3ysIbiViiWZBTMmaiVP0z_6r_9RNITALyDYkRv2hPhZ5aYdaJLLkAtKBJIiw8Q_/s640/smpdemo.jpg" /></a></div>
</p>
Setiap insiden, apapun pemicunya, harus diseleseaikan dengan kepala dingin. Tuntunan mereka bukan mengada-mengada, karena faktanya enam guru mereka memang dimutasi. Solusi terbaiknya saya kira adalah memberi penjelasan secara transparan.</p>
Keterbukaan itu sangatlah penting. Meski harus diakui bahwa keterbukaan bukan berarti buka-bukaan tanpa batas. Membuka semuanya secara vulgar. Semuanya tetap ada batasan yang harus ditaati. Sebab meski transparansi harus dikedepankan namun harus juga diakui bahwa ada hal yang tidak patut dibuka secara hitam putih kepada publik dengan pertimbangan yang tentu bisa diterima.</p>
Ibarat, mengenakan bikini yang nyaris semuanya terbuka, tetap saja hal vital tertutup. Repotnya, banyak yang makin penasaran terhadap hal vital yang tertutup itu dan makin bernapsu ingin melihatnya. Namun keinginan itu pasti sangat tidak boleh dibuka untuk umum. Bahkan, harus kita tentang bersama. Bukankah kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan orang lain?</p>
<marquee bgcolor="green" style="font-family: Times New Roman; font-size:12px; color:# scrolldelay="2000" ><a href="http://www.meliasehatsejahtera.com/"> Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5 </a></marquee></span>rusdy embashttp://www.blogger.com/profile/02274817684217358130noreply@blogger.com0