Ijazah Bodong

Dunia pendidikan tinggi geger lagi. Pemicunya soal ijazah palsu. Isu ini sebenarnya bukan hal baru. Hanya saja, karena diungkap oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir usai sidak ke lembaga pendidikan tinggi di Jakarta, gaungnya membahana. Apalagi ijazah bodong mengait-ngaitkan nama universitas ternama di luar negeri sebagai mitra kerjanya.

Beberapa tahun lalu, isu ijazah palsu pernah berhembus juga di daerah ini. Seorang PNS di salah satu SKPD di provinsi tetangga, ketahuan menggunakan ijazah S2 palsu dengan logo universitas ternama di Makassar. Ketika berita tersebut ramai dimuat media massa, sekretariat pemerintahan setempat mengeluarkan surat resmi bersifat rahasia yang menyesalkan kejadian tersebut.

Salah satu poin penting dalam surat tersebut adalah permohonan maaf pemerintah provinsi setempat kepada universitas yang namanya dikaitkan dengan ijazah palsu itu. Sekaligus meminta kepada perguruan tinggi bersangkutan menyerahkan masalah kasus ijazah palsu itu diselesaikan secara internal karena pengguna disebut-sebut masih muda dan masih bisa dibina. Sebuah tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Karena siapa pun penggunanya dia sudah sudah menunjukkan sikap dan karakter yang tidak layak menjadi aparatur negara yang digaji menggunakan uang rakyat.

Kasusnya pun sepertinya sudah menguap. Apalagi, perguruan tinggi yang namanya disebut-sebut tidak menganggap itu sebagai masalah besar dan legowo menyerahkan penyelesaiannya kepada pemerintah provinsi untuk membina si pengguna ijazah palsu tersebut. Dan ini menjadi alasan kasusnya tidak berlanjut karena tidak ada yang melapor sebagai pihak yang dirugikan.

Karena kasusnya dipeti eskan, menjadi tidak jelas pihak mana yang mengeluarkan ijazah itu. Apakah pemiliknya mendapatkan dari pihak lain tanpa sepengetahuan perguruan tinggi yang dicatut namanya, ataukah ijazah itu dibuatkan oleh salah seorang (kalau bukan mafia) oknum di universitas tersebut secara ilegal.

Seharusnya perguruan tinggi bersangkutan mengambil sikap tegas untuk membersihkan institusinya terkait ijazah palus tersebut. Siapa pun yang menerbitkannya. Sama seperti yang dilakukan Menristekdikti yang melaporkan kasus tersebut ke Bareskim Mabes Polri. Laporan itu laksana gelinding bola salju yang terus membesar dan melebar hingga menembus batas dinding gedung orang-orang yang mengaku elit dan terhormat.

Yang menarik ditunggu adalah janji Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yang akan memverifikasi ijazah semua PNS guna memastikan keasliannya. Realisasi janji itu sangat penting karena jika ada PNS yang menggunakan ijazah palsu pasti merugikan negara karena itu artinya pemerintah mengeluarkan uang rakyat secara sia-sia kepada yang tidak berhak.*****

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? Hub 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5