Sunday 3 July 2016

Temaram lampu yang menerangi ruangan utama Kafe Gigi di Jl Pengayoman, Panakkukang, Makassar, Jumat (1/7/2016) malam, kian mengentalkan suasana kenangan dan kehangatan pertemuan dengan kawan lama. Sejak berpisah setelah sama-sama menamatkan pendidikan di SMA Negeri 198 yang kini bernama SMA Negeri 1 Bulukumba, kami nyaris tak bisa ngumpul bersama lagi. Dan kini, ngumpul secara terbatas, setelah 30 tahun lebih terpisah itu, menjadi momen bahagia menjelang reuni akbar yang rencananya bakal digelar usai lebaran Idul Fitri tahun 2016 ini.

Di Anjungan Pantai Losari

Pertemuan kecil-kecilan semacam pra-reuni alumni angkatan 82 SMA Negeri 198 Bulukumba dilakukan di kediaman Prof Musdalifa di Jl Mappala, Makassar. Pertemuan berlanjut di Anjungan Pantai Losari juga di Makassar. Hanya saja, pertemuan di Pantai Losari cuma dihadiri lima teman. Sangat terbatas, karena selain rencana pertemuannya mendadak, di hari yang sama, banyak kawan-kawan yang sudah terlanjur membuat janji untuk urusan lain.

Pertemuan berlanjut di kediaman Prof Ramli Umar di bilangan Jl Aroeppala, Gowa. Semuanya dikemas dalam acara bukber alias buka bersama. Canda tawa plus gurauan tentang masa lalu, mendominasi perbincangan. Saling tanya kabar tentang kawan lama yang semula akrab dan kini saling berjauhan juga mengapung. Rupanya, beberapa di antara kami masih sempat saling sapa. Setidaknya masih saling berkirim kabar memanfaatkan kecanggihan teknologi yang tertanam di dalam gadget masing-masing.

Di rumah Prof Ramli

Berbeda dengan beberapa pertemuan sebelumnya. Pertemuan di Kafe Gigi agak telat. Kawan-kawan baru bisa merapat menjelang pukul 22.00 wita. Bisa dimaklumi, karena pesertanya menuntaskan salat tarwihnya terlebih dahulu sebelum ikut gabung berbagi cerita dan memutar ulang memori masa-masa masih di SMA. Ada Andi Kurniady dan istrinya Army dari Bulukumba. Ada pula Prof Ifa, Patta Toba dan Nurmiah. Ehhh... nyaris lupa ... ada pula kawan semasa SMP saya. Minu yang kawan-kawan biasa menyapanya Mince.

Dan seperti biasanya jika bertemu dengan teman lama yang menjadi trending topic adalah, kisah lama yang nyaris terlupakan. Maka bermunculan cerita unik mulai dari cinta tak sampai, hingga kekonyolan prilaku semasa SMA. Gurat kebahagiaan terpancar dari wajah kawan-kawan. Benar-benar bahagia. Dan foto groupfie pun menjadi justifikasi pertemuan itu. Selain bernostalgia, agenda reunian juga menjadi bahasan ringan.

Di Cafe Gigi Jl Pengayoman Makassar

Foto-foto bernuansa bahagia itu tampil di grup WattApp yang sudah dibentuk sebelumnya. Grup yang menghimpun 200-an lebih alumni angkatan 82 SMA Negeri 198 Bulukumba. Lintas jurusan. Beragam komentar pun bermunculan. Dan seperti biasa, saling ledek juga menyertai obrolan. Senang rasanya memberi komentar terhadap foto yang terposting. Kenapa? Karena respon kawan-kawan yang tidak ikut pertemuan sangat beragam. Dan itu memberi kebahagiaan tersendiri.

Apalagi, salah satu menu yang diposting ke lini masa grup itu adalah ubi goreng. Penganan andalan para alumni semasa SMA. Menu yang paling digemari nyaris seluruh siswa kala itu dan menjadi candaan utama dalam perbincangan grup sebelum pertemuan hehehehehehe.

Tak terasa waktu berlalu. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.00 lewat. Sinyal jika kafe akan segera tutup sudah nampak dari para karyawan kafe. Itu karena, selama bulan Ramadan, kafe yang sebelumnya buka hingga dini hari itu, membatasi jam pelayanannya. Mereka umumnya sudah tutup tepat pukul 00.00 teng. Dan kami pun sepakat untuk berpisah dan bertemu lagi di ajang reuni 9 Juli 2016.

Sudah kebayang di benak betapa hebohnya pertemuan berbalut Reuni Akbar Angkatan 82 SMA Negeri 198 Bulukumba. Apalagi dikemas dalam sebuah kalimat yang sungguh penuh sarat makna kebersamaan yang luar biasa. Angkatan 82 selaluna kompak. Rangkaian aksara yang tak perlu dijelaskan lagi. Karena sudah sangat familiar dengan kuping kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri kawan. Kebersamaan ini Insya Allah kita lanjutkan di Hotel Agri dan Lapangan Pemuda Bulukumba dalam suasana yang jauh lebih heboh.

0 comments:

Post a Comment