Wednesday 7 September 2011

Jarum jam baru menujukkan pukul 07.30 wita, dari lereng gunung terdengar teriakan panjang Oooeee........ yang membahana hingga ke puncak Gunung Matapangi. Teriakan dari Papah Robert itu menjadi isyarat bagi anak-anak peserta belajar komunitas Suku Bunggu agar segera datang ke Panti Belajar Madamba Pura yang terletak di lereng Gunung Matapangi.
Hanya berselang beberapa detik saja terdengar pula teriakan yauuuuu…. dari berbagai arah sebagai jawaban panggilan itu dan anak-anak mereka akan segera bergegas ke Panti Belajar Madamba Pura untuk belajar.
Teriakan Kepala Dusun Saluira, Desa Tampaure, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, itu seolah menggantikan fungsi bel masuk bagi anak sekolah formal untuk segera memulai proses belajar.
Sejak Badan Pengelola Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional V Makassar menggulirkan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi anak-anak suku terpencil komunitas Suku Bunggu yang bermukim di Gunung Matapangi, lerang gunung yang terletak di atas ketinggian sekitar 200 meter itu mendadak ramai dengan canda tawa anak-anak berusia di bawah enam tahun, khususnya hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Itu karena tiga hari dalam sepekan tersebut merupakan jadwal regular bagi anak-anak Suku Bunggu di atas gunung tersebut untuk mengikuti pelajaran yang sudah diprogramkan Tim dari BPPNFI Regional V Makassar.
Dua tutor lokal memandu mereka. Bernyanyi dan menulis menjadi kebiasaan baru. Usai belajar mereka bermain dengan sarana bermain yang disiapkan BPPNFI. Karena merupakan kegiatan baru, banyak hal unik yang mengundang tawa. Ada anak yang datang hanya mengenakan celana tanpa baju, ada pula yang datang dengan mengenakan baju tanpa celana.
Saat anak-anak sibuk belajar di panti bekajar berukuran 4 empat meter persegi itu, orang tua mereka juga asyik belajar baca tulis di sebuah pondok sederhana yang berdiri bersebelahan dengan Panti Belajar Sao Madambapura. Mereka dipandu Papah Robert yang sudah dibekali materi ajar oleh tim dari BPPNFI Regional V Makassar.
Gunung tempat tinggal Komunitas Adat Terpencil Suku Bunggu ini terletak di Dusun Saluira, Desa Kecamatan Bambaira, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Dusun yang relatif terpencil ini bisa dicapai menggunakan kendaraan roda empat sekitar satu jam dari Pasangkayu, Ibu Kota Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, ke arah Palu Sulawesi Tengah.
Untuk sampai ke Panti Belajar Madamba Pura di lereng Gunung Matapangi perlu perjuangan ekstra. Jika cuaca bersahabat, lokasi bisa dijangkau dalam waktu satu jam berjalan kaki dari Dusun Saluira dengan melintas dua anak sungai.
Tetapi jika hujan mengguyur, perjalanan relatif lebih lama karena jalanan menjadi licin dan permukaan air di dua anak sungai yang dilintasi agak tinggi dengan arus yang lumayan deras. Ketinggian air bisa mencapai pinggang orang dewasa.
Rabu (26/10), anak-anak Suku Bunggu yang mengikuti pelajaran di Sao Madambapura mencapai rekor. Dari 30 anak peserta belajar sebanyak 27 di antaranya hadir di panti belajar. Yang lainnya tidak bisa mengikuti pelajaran karena menemani orang tuanya menanam padi.
Kendati proses belajar diMadamba Pura (atas) yang diikuti anak-anak Suku Bunggu baru berjalan sekitar satu bulan. Namun perkembangan yang dicapai anak-anak setempat sudah lumayan menggembirakan.
Motivasi anak dan orang tuanya untuk datang ke Panti Belajar Madamba Pura mengikuti pelajaran sangat mengagumkan. Semua itu tidak terlepas dari model pendidikan yang diterapkan Tim BPPNFI Regional V Makassar.
Selain model pendidikan yang memang selalu memberi hal-hal baru bagi anak-anak, pelibatan tokoh adat setempat juga cukup menentukan dalam memotivasi mereka. Jadi selain anak-anak usia dini mengikuti pendidikan, orang tua mereka pun diajari baca tulis, agar melek aksara.
Ketua Adat Suku Bunggu, Yatanama, yang memperkirakan usianya telah mencapai sekitar 78 tahun mengatakan, ikut memotivasi para orang tua agar bersedia mengorbankan waktunya mengantar anak-anak mereka ke Madamba Pura tiga hari dalam sepekan.
“Kepada mereka kami menanamkan pemahaman betapa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Apalagi di Madamba Pura ini anak-anak diajari berbagai hal seperti layaknya anak-anak yang mengikuti sekolah formal taman Kanak-kanak,” kata Yatanama yang akrab disapa Uma.

0 comments:

Post a Comment