Sunday 17 July 2016

Bertemu dengan teman semasa SMA mendatangkan kebahagiaan tersendiri. Seolah tak ada kata-kata lagi yang bisa mewakili perasaan. Memutar kembali memori masa lalu yang nyaris terlupakan. Aula Hotel Agri menjadi saksi betapa akrabnya alumni angkatan 1982 SMA Negeri 198 Bulukumba (sekarang SMA Negeri 1 Bulukumba), malam itu, Sabtu (9/7/2016). Mereka asyik berbagi kisah. Kebersamaan mendominasi pertemuan. Tak salah jika kami memilih tema “Angkatan 82 Selaluna Kompak Tawwa”. Bahasa Indonesia berbalut logat khas bahasa lokal yang bermakna pujian atas keakraban dan kebersamaan yang terus terawat.

Saking bahagianya, ada alumni yang jauh-jauh hari sudah menyiapkan puisi khusus di acara tersebut, urung dibacakan. Biangnya, tiga dasa warsa lebih, tidak saling bertemu membuat kerinduan membuncah. Berbagai rencana yang sudah tersusun di benak untuk memberi kejutan sirna seketika. Senyum terindah yang mereka miliki tumpah tak bersisa. Ada cubitan ringan mendarat di lengan. Saling ledek tentang kelakuan masa lalu. Semuanya menyatu. Ada kesepakatan unik yang wajib dilakukan, kami buat sebelum reunian. Tak ada yang boleh pasangan. Kecuali mereka yang menikah dengan sesama aalumni angkatan 1982. Dan semua patuh.

Alumni angkatan 1982 SMA Negeri 1 Bulukumba menyebar di berbagai daerah. Lapangan kerja yang mereka isi pun beragam. Banyak yang mengabdi sebagai pegawai negeri sipil. Ada pilot, ada pula yang memilih bekerja sendiri menjadi pengusaha. Sejumlah akademisi sudah menyandang gelar guru besar. Di antaranya, Imran Oemar, Darmawan Salman, dan Ramli Umar. Sejumlah kawan juga sudah meraih doktor. Di jajaran birokrat, ada yang sudah menduduki kepala dinas atau kepala badan. Di jajaran kepolisian, sahabat kami (Kombes AH Hasyim Gani), saat ini, sedang mengemban tugas sebagai Wakapolda Yogyakarta. Sayangnya, tidak bisa bergabung bersama kami pada Halal Bi Halal Sabtu (9/7/2016) dan jalan santai Minggu (10/7/2016), karena tuntutan tugas.

Halal Bi Halal Alumni Angkatan 1982 SMA Negeri 198 Bulukumba di Hotel Agri Bulukumba, Sabtu (9/7/2016).

Ide awal Reuni Akbar Angkatan 1982 SMA Negeri 1 Bulukumba ini digagas Ketua Ikatan Alumni (IKA) SMA Negeri 1 Bulukumba, Andi Kurniady, yang juga Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bulukumba. Gayung bersambut. Maka dibuatlah grup Alumni Angkatan 82 di facebook dan WhatsApp (WA). Komunikasi berlanjut dan menuai banyak dukungan. Rencana pun disusun melalui komunikasi di dunia maya. Ada 200-an alumni yang tergabung dalam grup WA. Mereka berasal dari sembilan kelas yang menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut pada tahun 1982.

Komunikasi terus berlanjut, keinginan untuk bertemu sebelum reuni berlangsung mengalir deras. Khususnya mereka yang bermukim di Kota Makassar. Meski banyak teman seangkatan yang bermukim di Makassar, namun tidak banyak di antara mereka yang sempat nongkrong bersama karena kehilangan kontak dan kesibukan masing-masing.

Kebetulan suasana bulan Ramadan, buka puasa bersama pun menjadi alasan pertemuan yang sangat pas. Bukan hanya, kawan yang di Makassar, teman angkatan yang berada di luar Makassar pun, saat berkunjung ke Makassar langsung “melaporkan diri” melalui WA sekaligus mengajak ketemuan sekagus buka bersama. Sejumah pertemuan pun berlangsung. Ada di rumah teman, ada juga di tempat lain, seperti di ajungan Pantai Losari sambil menikmati sun set. Suasana makin heboh, karena setiap pertemuan terbatas selalu diabadikan, foto-foto pun memadati layar telepon seluler anggota grup WA. Dan bisa diduga “rasa iri” pun menyelimuti hati mereka. Itu terbaca dari komentar yang mereka kirim ke grup setelah gambar reuni kecil-kecilan. Keinginan untuk melepas kangen sepertinya tidak bisa dibendung lagi. Reuni kecil-kecilan di luar jadwal pun dilakukan melalui Safari Siarah dari rumah ke rumah seusai Salat Idul Fitri.

Minggu (10/7/2016), sisi utara Lapangan Pemuda yang terletak di depan Kantor Bupati Bulukumba dipadati alumni untuk mengikuti senam sehat dan jalan santai. Meski reuni akbar digagas dan digerakkan alumni angkatan 1982, namun sejumlah angkatan ikut ambil bagian untuk meramaikan acara tersebut. Usai senam sehat, jalan sehat pun dimulai seolah menapaktilasi jalan protokol yang dulunya saban hari kami lewati dengan berjalan kaki ramai-ramai menuju sekolah.

Janji kami adalah, kebersamaan ini harus tetap dirawat. Komunikasi harus tetap dijalin minimal melalui grup WA. Dan kami membuktikan, pertemuan di antara kami, khususnya yang bermukim di Makassar dan sekitarnya, setelah reuni masih saja berlangsung. Teranyar, Sabtu (16/7/2016) malam, kami ketemuan lagi di rumah salah seorang teman yang bermukim di sekitar Monumen Korban 40.000 jiwa Makassar. Menu utamanya, makanan kegemaran kami semasa SMA, Sop Ubi, makanan khas Makassar yang bahan bakunya antara lain, singkong goreng, tauge, dan sogun.

Panggung hiburan setelah Senam Sehat dan Jalan Santai di Lapangan Pemuda Bulukumba, Minggu (10/7/2016).

Hingga penamatan siswa tahun 2016, jumlah alumni SMA Negeri 1 Bulukumba sudah mencapai 14.400 lebih. Sungguh, ini sebuah potensi yang sangat besar. Ada keinginan memanfaatkan kekuatan itu untuk kepentingan sekolah kami yang secara fisik sudah berubah jauh dibandingkan ketika kami masih duduk di bangku kelas sekolah tersebut. Lapangan upacara yang dulunya luas dan mata lepas memandang ke jalan, kini terlihat sempit karena terhalang bangunan baru. Saya menangkap kesan, penambahan gedung seperti tidak terencana karena tidak terlihat “cantik”. Mungkin karena keterbatasan lahan.

Kalau berandai-andai, jika 10.000 ribu saja dari total alumni itu memberi donasi secara rutin minimal Rp 50.000 setiap bulan, maka akan terkumpul dana minimal Rp 6 miliar per tahun. Dana sebesar itu bisa digunakan membebaskan lahan dan rumah penduduk yang terletak di belakang sekolah. Jika itu bisa dilakukan, sekolah bisa didesain ulang dengan memanfaatkan lahan yang lebih besar. Hitung-hitung sebagai kenang-kenangan dan tanda bakti alumni.

Hanya saja, itu barulah sebuah keinginan yang masih harus dibicarakan sematang-matangnya. Bukan apa-apa, mengelelola uang sebanyak itu sangat berpotensi melahirkan fitnah dan masalah. Ayo ... siapa yang mau memulai membicarakan untuk membumikan ide itu?*****

4 comments:

  1. Hei, kamu sudah dengar musik ini belum??? saya menemukannya di youtube dan ternyata keren banget... coba deh dengerin....

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. selamat malam, uwaaah... websitenya bagus nih gan, bikin kalem hati, keep posting gan. .Saya tunggu postingan menarik lainnya di website ini. Thank you

    ReplyDelete
  3. uwahh, seneng deh pastinya ketemu temen2

    ReplyDelete