Friday 22 November 2013

Pesta pernikahan sebuah keluarga di Perkampungan Bontobiraeng, Desa Panakkukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa berujung duka. Puluhan warga dilarikan ke rumah sakit. Kuat dugaan mereka keracunan makanan yang disantap saat pesat sehari sebelumnya.

Tidak perlu berlebihan mengapungkan kecurigaan terhadap menu makanan yang disajikan tuan rumah. Karena sebagaimana lazimnya hajatan orang di kampung, makanan dan lauk untuk kebutuhan acara diolah dan dikerjakan secara bersama-sama di rumah yang punya hajatan.

Dan sangat tidak bijaksana jika penyebab musibah itu ditimpakan kepada tuan rumah. Apalagi tuan rumah biasanya, hanya menyiapkan bahan baku untuk diolah secara bersama-sama oleh mereka yang umumnya masih kerabat. Begitulah bangun gotong royong yang masih kental dan tumbuh subur di kampung.

Respon pengelola Rumas Sakit Umum Daerah Syech Yusuf terkait kasus tersebut layak diapreasiasi. Pelayanan rumah sakit yang sering dikeluhkan jika menghadapi banyak pasien nyaris tak terdengar.

Catatan yang tersisa adalah bagaimana upaya pihak terkait untuk meminimalisir kasus seperti itu, karena berdasarkan data kasus keracunan akibat makanan di Gowa ini merupakan kasus yang ketiga dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, sudah terjadi tragedi yang sama di tempat berbeda.

Bebarapa bulan lalu, dua puluhan anak penghuni panti asuhan dilarikan ke Rumah Sakit Haji setelah menyantap nasi dos kiriman salah seorang penyumbang panti asuhan tersebut. Masih di bulan Pahlawan ini, belasan anak-anak pesatre di Kabupaten Bone juga keracunan setelah menyatap makanan (nasi kotak) di rumah jabatan Bupati Bone.***

0 comments:

Post a Comment