Sunday 6 November 2011

Uang bisa membutakan banyak orang. Tidak peduli lagi pada keselamatan orang lain yang nota bene adalah saudaranya sendiri. Setidaknya, saudara sebagai sesama muslim. Bayangkan, seorang peternak sapi menyembelih seekor sapi yang sudah menjadi bangkai. Dan saya menduga dagingnya di jual pasar umum. Suatu sore sekitar pukul lima, seekor sapi yang digembalakan secara liar di sebuah padang rumput seukuran sekira 50 x 50 meter persegi dekat sebuah kompleks perumahan tiba-tiba kejang-kejang. Tapi lama kemudian sapi itu roboh tak bernyawa lagi. Keesokan harinya (sehari jelang lebaran Idul Adha), sekitar pukul tujuh pagi, sang gembala datang menjenguk sapinya. Setelah melihat selintas ada sapi tergeletak tak bernyawa, sang gembala langsung bergegas pergi. Tidak lagi melakukan kebiasaannya memberi minum sapi-sapinya yang berjumlah belasan ekor. Rupanya sang gembala melapor kepada big bos karena tidak lama berselang, sang gembala datang bersama sebuah mobil pikep yang di atasnya sudah ditaburi rumput. Dan Subhanallah, sapi yang telah menjadi bangkai beberapa jam lamanya langsung disembelih, kemudian dinaikkan ke atas mobil lalu dibawa pergi. Saya menduga sapi tersebut dibawa pergi bukan untuk dikuburkan tetapi besar kemungkinan akan dijual. Karena jika niatnya untuk mengubur maka sapi tersebut tidak perlu disembelih. Sang jagal yang menyembelih bangkai itu melakukannya secara santai layaknya profesional. Sepertinya menyembelih ternak yang sudah menjadi bangkai sudah menjadi hal lumrah baginya. Tatapan mata sejumlah orang yang melihatnya, tak membuatnya gugup. Proses penyembeliahannya berjalan seperti normal-normal saja. Dan yang melintas di benak saya, beberapa jam kemudian daging sapi itu akan sampai di pasar dan diperjual-belikan secara bebas. Bahkan, bisa jadi beberapa jam kemudian sudah akan tersaji sebagai lauk di sejumlah rumah tangga. Apalagi, bangkai itu disembelih pagi hari sehari menjelang Idul Adha. Jika benar daging bangkai itu dijual di pasar umum, lalu dimana peran pemerintah dalam menjaga dan melindungi rakyat? Ah…. uang memang terkadang membutakan hati banyak orang.(rusdy embas)

0 comments:

Post a Comment