Monday 17 November 2014

Subhanallah … dunia pendidikan Makassar tercoreng lagi. Seorang guru besar salah satu perguruan tinggi ternama ditemukan berada di dalam kamar bersama dua orang lainnya, seorang dosen dan seorang mahasiswi. Di kamar tersebut polisi menemukan sabu-sabu.

Penggerebekan dilakukan polisi di Hotel Malibu Jl Pelita Raya Makassar memberi fakta, selain mencokok seorang bergelar mahaterpelajar, polisi juga menemukan pula tersangka pemakai lainnya di kamar berbeda di hotel yang sama berkat informasi dari yang digerebek pertama.

Pukulan telak datang dari kepolisian, sang guru besar dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Bahkan, polisi sudah melakukan gelar perkara untuk menelisik peran masing-masing yang tertangkap tangan di dalam salah satu kamar Hotel Grand Malebu Makassar.

Sejak berita penggerebekan guru besar itu beredar di sejumlah media online, lokal dan nasional, hujatan terhadap sang professor melalui dunia maya makin deras. Tidak bisa disalahkan. Karena betapa pun, ketika yang bersangkutan digregebek tidak dalam kapasitas sebagai pejabat di perguruan tinggi ternama di belahan timur Indonesia itu, namun statusnya sebagai guru besar tetap saja melekat.

Kasus ini membuat banyak orang terhenyak. Narkoba ternyata sudah menyasar jauh. Bahkan, guru besar sebuah perguruan tinggi ternama pun terjerat dan menjadi salah satu konsumennya. Fakta ini harus disikapi secara tegas namun tetap arif oleh semua pemangku kepentingan agar korban jeratan barang haram itu tidak semakin banyak di dalam kampus.

Namun pada akhirnya, kita harus membiarkan polisi bekerja. Dan tugas medialah untuk mengawalnya. Bagaimana ending dari kasus ini? Menarik dinantikan.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment