Monday 10 November 2014

Hari pertama hujan setelah kemarau panjang, Minggu (10/11/2014), sore, menjadi kado istimewa di peringatan hari jadi Kota Makassar tahun ini. Meski hanya berlangsung sekitar 30 menit, hujan itu mampu mengirim sinyal bahaya banjir untuk warga kota.

Liatlah sejumlah jalanan yang sudah menjadi langganan banjir setiap tahun. Jl Perintis Kemerdekaan, Jl AP Pettarani dan beberapa ruas jalan lainnya. Meski genangan itu belum terlalu tinggi namun patut menjadi perhatian pemerintah Kota Makassar, khususnya instansi terkait.

Ini penting. Karena beberapa waktu lalu, seorang pejabat yang sangat berkompeten di bidangnya dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan statemen di media yang memberi jaminan bakal tak ada lagi banjir di Kota Makassar tahun ini. Alasannya, sejumlah got sudah dikeruk untuk memperlancar air di kala hujan turun.

Pernyataan itu tidak salah sepenuhnya, karena beberapa got memang sudah diangkat sedimennya. Dinaikkan ke pinggir got. Meski pun belum semua karung-karung berisi sedimen itu diangkut untuk dibuang. Hanya saja, hujan yang turun hanya sekitar 30 menit itu juga mengirim sinyal bahwa genangan masih akan terjadi. Yah… hanya genangan. Bukan banjir.

Penyebab genangan itu pun klasik. Drainase tidak mampu menampung air hujan, selain karena ukurannya memang kecil, sampah yang dibuang sembarang juga member andil karena mengganggu kelancaran aliran air.

Sejumlah got memang menjadi kecil karena sifat egois pemilik bangunan. Ada got yang ditutup bagian atasnya agar kendaraan sang pemilik bangunan bebas bergerak. Celakanya itu dibiarkan saja dan dianggap bukan masalah yang mestinya melakukan penertiban.

Jalan adyaksa saja yang tidak terlalu panjang bisa menjadi contohnya. Liat saja got di samping Hotel Lynt yang terletak di Jl Hertasning. Got yang memanjang ke utara jalan sudah tidak kelihatan lagi karena sudah ditutup beton. Got di sepanjang jalan tersebut nyaris tak kelihatan lagi.

Saya yakin, instansi yang berkompeten mengetahuinya. Karena penutupan itu sudah lama terjadi. Tetapi entah mengapa tetap dibiarkan. Pemerintah kota mestinya tega dan bertindak tegas membongkar jalan beton yang menutup got-got itu. Sayangnya tindakan itu tidak mereka ambil.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment