Sunday 21 June 2015

Awal Ramadan tahun ini menenangkan. Salah satu penyebabnya, tidak ada perbedaan antara dua kutub, yang beberapa tahun belakangan, sering beda pandangan penetapan soal awal pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Tahun ini, nyaris semua sepakat, menetapkan Kamis, 18 Juni 2015 sebagai awal puasa. Semoga ini berlanjut pada penetapan 1 Syawal. Sayangnya, ketenangan Ramadan masih saja dicederai oleh sejumlah insiden yang seharusnya tidak terjadi. Tragisnya, tawuran antar oknum pemuda terjadi usai salat Subuh. Seolah mereka tidak sadar jika saat ini saudaranya sesama Muslim sedang menjalankan ibadah Ramadan. Padahal, polisi mengklaim sudah menerjunkan 400 personel sebagai langkah antisipasi.

Langkah aparat mengamankan lokasi yang selama ini masuk zone merah rawan bentrok perlu diapresiasi. Tetapi itu saja tidak cukup. Mungkin sudah saatnya dicari formula baru untuk meredam aksi “liar” anak-anak muda yang dalam masa pencarian jati diri itu. Mengingat pelakunya rata-rata sangat belia. Usia mereka rata-rata masih belasan tahun, sehingga pendekatan berbeda mungkin perlu dilakukan.

Tidak ada salahnya tokoh masyarakat dan tokoh agama serta para pemangku kepentingan duduk bersama. Mendiskusi cara terbaik untuk mengatasi masalah yang selalu berulang itu. Persoalan tersebut, tidak bisa lagi dipandang sebagai tugas pemerintah dan aparat keamanan pada khususnya semata, tetapi sudah menjadi tugas bersama. Semua pihak harus terlibat untuk mengatasinya. Termasuk melibatkan orangtua pelaku tawuran. Bagaimana pun mereka adalah anak-anak bangsa yang perlu dibimbing ke jalan yang tepat.

Melihat fakta itu, tawuran sepertinya menjadi kebutuhan mereka. Tidak lagi peduli dengan suasana bulan penuh ampunan bernama Ramadan yang sangat disucikan dan dihormati. Dalam konteksi inilah perlunya dilakukan pendekatan berbeda dari yang sudah dilakukan dalam penanganan sebelumnya.*****

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? Hub 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment