Sunday 27 September 2015

Kemenangan yang dituai tim kebanggaan Sulawesi Selatan di Stadion Mattoangin atas Mitra Kukar, Sabtu (26/9/2015) petang, terasa hambar. Skor 2-1 itu tidak mampu meloloskan PSM ke babak semi final Piala Presiden 2015. Tidak perlu mencari kambing hitam. Karena seperti itulah olahraga. Kalah dan menang adalah hasil akhir yang harus diterima.

Niat dan harapan memberi kado terindah buat fans dalam rangkaian peringatan ulang tahun satu abad PSM pun terkubur. Tragisnya itu terjadi di hadapan publiknya yang dikenal sangat setia. Di stadion yang selama ini sering disebut-sebut angker bagi tim tamu. PSM memang menang. Tetapi skornya tipis sehingga tidak bisa membantu tim merah-merah melanjutkan kiprahnya ke semi final. Tim harus menghentikan langkahnya di stadion kebanggaannya disaksikan fans fanatiknya.

Gagal di Pilala Presiden 2015 bukanlah kiamat bagi sepakbola di Makassar. Kenyataan ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak. Bukan untuk saling menyalahkan, tetapi membangun tim yang lebih baik di masa datang. Ini juga mengkonfirmasikan, betapa persiapan itu harus dilakukan secara matang jika ingin meraih hasil yang lebih baik.

Faktanya, para pemain sudah merasa berjuang maksimal di lapangan. Dan itu harus dihargai. Motivasi mereka untuk meraih kemenangan tanpa kebobolan sangatlah besar. Karena selain ingin memberi kado terindah buat para fans, juga ingin meraih hadiah sebesar Rp 3 miliar yang disiapkan bagi juara pertama.

Tidaklah bijaksana jika menghujat para pemain atas kegagalan ini. Tidak pula elok menyalahkan pelatih sebagai sebagai peracik strategi. Tidak perlu juga menyalahkan wasit sebagai biang kekalahan. Pemain sudah berjuang keras. Yang pasti pemain tamu lebih beruntung. Buktinya, mereka mampu mencuri gol di menit-menit awal sehingga unggul lebih dahulu. Lebih dari itu, masih terlihat adanya fans yang tidak dewasa menerima kekalahan timnya.

Evaluasi total wajib dilakukan oleh pengelola dan tim pelatih. Sudah benarkah mereka memilih pemain untuk memperkuat skuad Ayam Jantan Dari Timur dalam menghadapi Piala Presiden 2015 itu? Hasilnya bisa dijadikan bekal untuk menghadapi event di masa datang. Entah kapan dan dalam kompetisi apa. Soalnya, Indonesia terkena hukuman dari FIFA pasca Menpora membekukan PSSI.

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? SMS ke 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment