Saturday 15 June 2013

Pertanyaan itu mengapung ketika diskusi Tribun Timur Society Forum baru dimulai. Ya … tema yang diangkat dalam diskusi rutin Tribun adalah soal musik. Itu dipersoalkan untuk urusan rekaman misalnya semuanya masih Jakarta Centris.

Industri musik sudah berkembang pesat. Berbagai sarana sudah bisa digunakan sebagai pendukung sebuah kesuksesan. Seharusnya, urusan rekaman tidak lagi harus memilih label Jakarta, tetapi cukup menggunakan label yang sudah ada di Makassar.

Yang harus dilakukan adalah membenahi pola pikir masyarakat karena selama ini belum terbangun rasa cinta terhadap sesama, khususnya sesama pemusik itu sendiri. Dan itu berlaku dalam hal pemanfaatan label rekaman yang ada di daerah ini.

Kesenangan masyarakat terhadap musik bukan karena kualitas musik itu sendiri. Tetapi karena terlalu sering mendengar musik yang ditawarkan itu. Dengan kata lain “dipaksa” mendengar musik itu sehingga bisa mencintainya. Meski harus diakui bahwa ada juga musik yang bener-benar berkualitas.

Berkaca dari kenyataan itu, kata salah seorang peserta, untuk membangun industri musik di Makassar maka yang pertama dan utama harus dilakukan adalah mengubah pola pikir masyarakat dan pemusik itu sendiri. Sebab persaingan yang terjadi selama ini, sepertinya dibangun dengan cara yang tidak sehat. Bahkan cenderung saling menjatuhkan.

Sesungguhnya banyak musisi hebat di Makassar. Hanya saja perlu wadah agar mereka benar-benar bisa berkembang. Apalagi cukup komunitas komunitas musik di daerah ini dengan beraneka genre musik yang mereka anut.

Perlu juga regulasi semacam rule of the game di antara sesama musisi untuk dipatuhi. Kalau sudah jalan dan hasilnya terlihat, tentu pemerintah akan memberi apresiasi. Rule of the game ini akan memaksa para musisi untuk saling menghargai.

Saatnya menjadikan musik di Makassar sebagai industri. Ini akan diawali dengan pembentukan wadah sebagai tempat berhimpun dan mengembangkan diri. Wadah ini akan menjadi ajang untuk berkomunikasi dan saling menghargai sesama pemusik. Menarik ditunggu kelanjutan hasil pertemuan ini. Semoga Makassar bisa menjadi lahan yang subur bagi tumbuhnya industry music. Karena para pembicara sepakat bahwa kualitas pemusik di Makassar cukup besar. Perusahaan labelnya pun tidak mengecewakan cara kerjanya.(Rusdy Embas)

0 comments:

Post a Comment