Wednesday 7 July 2010


Banyak orang menghindari jenis makanan tertentu. Itu dilakukan bagi mereka yang alergi jenis makanan tertentu. Apalagi alergi bisa mengancam jiwa seseorang jika tidak segera diatasi. Makanan apa saja yang biasa menjadi pencetus alergi?
Pakar alergi anak, dr.Zakiudin Munasir, Sp.A(K), seperti dilansir Tribun News, mengatakan, alergi makanan, lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa. Penelitian menunjukkan 20 persen anak berusia setahun pernah mengalami alergi makanan. Itu terjadi karena sistem maturitas usus anak belum sempurna.

Ahli alergi imunologi dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta ini mengatakan, di Indonesia, lima besar makanan pencetus alergi, khususnya pada anak-anak adalah kelompok crustacea (kepiting, udang), kacang, makanan laut, telur, serta susu sapi.

Reaksi alergi bisa muncul dalam berbagai gejala yang bervariasi. Mulai dari gatal-gatal di daerah mulut, lidah, atau bibir bengkak, hingga sesak napas, diare, serta timbul ruam di kulit. Gejala ini bisa mencul dalam hitungan menit sampai dua jam setelah orang mengonsumsi makanan tertentu yang dicurigai sebagai pencetus alergi.

Pada bayi dan anak, faktor alergi terjadi karena genetik atau keturunan. SElain itu faktor lingkungan juga berperan. "Pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini, yakni sebelum anak berusia kurang dari 3 bulan, atau justru terlambat, yakni lebih dari 6 bulan juga akan meningkatkan risiko alergi," papar dr.Zaki.

Cara mengatasi alaergi makanan yang terbaik adalah menghindari makanan pencetus alergi. Misalnya saja hanya memberikan ASI selama 6 bulan pertama usia bayi. Anak yang memiliki bakat alergi dari orangtuanya sebaiknya berhati-hati dalam pemberian makanan tertentu.

Mengetahui dengan pasti penyebab alergi memang tidak mudah. Namun bisa dicatat satu demi satu makanan yang dimakan serta dicatat bila ada gejala-gejala alergi yang timbul. Dengan cara demikian, pada akhirnya kita dapat mengenali makanan mana yang jadi pencetus alergi.

Obat juga tidak jarang menjadi penyebab alergi yang bisa membahayakan keselamatan jiwa seseorang. Apabila setelah minum obat Anda merasakan timbul gatal, tebal atau bengkak, dan kemerahan pada mukosa mulut dan tanpa disertai demam, layak dicurigai terkena angioderma. Hendaknya langsung mendapatkan pengobatan medis karena bisa berakibat pada sesak napas.

Obat-obatan yang diperkirakan sering menyebabkan alergi antara lain golongan penisilin, obat analgetik-antipiretik dan parasetamol. "Banyak pasien yang mengalami syok setelah mendapatkan obat-obatan golongan tersebut," kata dr.Zaki.

Gejala alergi obat bisa bervariasi dari yang ringan sampai yang berat, bahkan disertai dengan gangguan kesadaran. Pertolongan yang terlambat diberikan juga bisa berakibat fatal bagi pasien.
Kasus alergi obat cukup sering dijumpai. Itu sebabnya kita harus menggunakan obat secara rasional, artinya hanya menggunakan obat jika perlu dan obat digunakan dengan cara yang benar.(rusdy embas)

0 comments:

Post a Comment