Wednesday 19 March 2014

Warga Jalan Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, mengancam tidak akan menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2014 yang akan digelar 9 April 2014. Alasannya, sudah puluhan tahun jalanan di kampung bersebut diurus pemerintah.

Menurut mereka, gara-gara tidak diperhatikan, jalanan tersebut sudah berubah seperti kubangan kerbau di kala musim hujan tiba. Dan jika musim berganti kemarau, warga bakal mandi debu. Jelas saja mereka sangat kecewa.

Kekesalan hati mereka diekspresikan dengan memblokade jalan. Sejumlah pohon, kayu dan batu mereka lintang di badan jalan. Sehingga tidak satupun kendaraan bisa melintas. Aksi itu mereka sempurnakan dengan memasang spanduk bertuliskan “Kami seluruh warga Lantebung Akan Tetap Menutup Jalan Apabila Tidak Diperbaiki Sebelum Pemilu.”

Ancaman yang sangat serius dan sepertinya bakal sulit dipenuhi oleh Pemerintah Kota Makassar. Apalagi, tenggat waktu yang diberikan warga sangat minim. Bukankah puncak Pemilu 2014 ini, sisa menghitung hari? Tapi itulah ultimatum warga. Realistis atau tidak tergantung dari sudut melihatnya.

Poin pentingnya adalah, mengapa harus membiarkan kesabaran warga habis yang berujung pada kejengkelan yang sangat luar biasa. Bukan tugas memperbaiki infrastruktur yang sangat mereka butuhkan adalah tanggung jawab pemerintah?

Semoga insiden penutupan jalan tersebut memberi hikmah kepada Pemerintah Kota Makassar agar lebih banyak memperhatikan kebutuhan warga. Termasuk mereka yang berada di pinggiran perkotaan.

BISNISKU: modal kecil hasil memuaskan

0 comments:

Post a Comment