Saturday 19 July 2014

Cukup banyak anak usia dini di dalam Kawasan Adat Amma Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang belum terlayani pendidikan sebagaimana layaknya anak seusia mereka pada umumnya.

Untuk membantu anak-anak tersebut, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (BP PAUDNI) Regional III, bekerjasama dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bulukumba, akan membuat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) percontohan di daerah tersebut.

Sebagai langkah awal, tim pengembangan PAUD BP PAUDNI Regional III melakukan identifikasi di lokasi tersebut, Selasa (15/7/2014). Sedikitnya, ada 28 anak yang sudah tercatat akan mengikuti pembelajaran dalam program tersebut. Jumlah itu menurut Kasmirah, fasilitator yang membantu melakukan identifikasi, hanya mereka yang bermukim di bagian depan kawasan adat. Belum tercatat anak usia dini yang bermukim di bagian dalam kawasan.

“Mereka bermukim cukup jauh dari sini. Sekitar tujuh kilometer dari pintu gerbang masuk kawasan,” kata Kasmirah di lokasi yang akan dijadikan tempat pembelajaran bagi anak-anak usia dini.

Bukan pekerjaan mudah membawa program dari luar masuk ke dalam kawasan tersebut. Kepada Tim Pengembang PAUD BP PAUDNI Regional III, Kasmirah menjelaskan beberapa hal yang harus dipatuhi saat menjalankan program tersebut agar tetap selaras dengan adat dan kebiasaan yang dianut warga di dalam kawasan.

Tim pengembang, menurut Kasmirah harus mengikuti aturan baku yang berlaku di kawasan itu. Satu di antaranya adalah dalam hal penggunaan warna untuk alat peraga dan permainan yang akan digunakan anak-anak. Termasuk warna dan bahan alat permainan anak-anak yang akan dipasang di lokasi pembelajaran.

Alat luncuran, jungkit, dan ayunan misalnya tidak boleh terbuat dari logam sebagaimana lazimnya di PAUD umum. Peralatan tersebut harus dibuat menggunakan bahan baku kayu. Warnanya pun tidak boleh terlalu menyolok. Hanya dua warna yang bisa digunakan, Yakni hitam dan putih.

Bagi tim pengemban, persyaratan itu bukan masalah karena yang terpenting adalah bagaimana agar anak-anak dari komunitas tersebut, khususnya anak usia dini bisa terlayani pendidikan.

Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) PAUD BP PAUDNI Regional III, Muhammad Safri, Spd, MPd, mengatakan, setelah tahapan identifikasi ini, program akan langsung berjalan. Semua kebutuhan dan perangkat pendukung akan segera disiapkan.

“Kita sudah bisa langsung jalan,” kata Muhammad Safri, kepada Kasmirah usai meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat pembelajaran bagi anak-anak usia dini di dalam kawasan adat Amma Toa.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment