Friday 5 September 2014

Seorang guru sekolah menengah pertama swasta ternama dilapor ke polisi karena menampar seluruh siswa satu kelas saat jam pelajaran terakhir. Mengapa guru yang seharusnya menjadi panutan bertindak sesadis itu?

Akibatnya, guru yang ringan tangan itu menuai hasil perbuatannya. Bukan hanya mendapat hukuman dengan cara dirumahkan alias tidak boleh mengajar tempatnya mengabdikan ilmu selama ini, tetapi kasus tersebut bergulir ke ranah hukum. Orang tua siswa tidak menerima anak-anak mereka ditampar oleh gurunya. Apapun alasannya, apalagi itu dilakukan secara massal.

Sejumlah orangtua siswa menanggap sanksi yang dijatuhkan sekolah belum sepadan dengan perbuatan guru yang seharusnya memberi teladan kepada siswa-siswanya. Jika sikap orangtua siswa tetap keras seperti itu, mediasi yang dilakukan polisi sepertinya bakal tidak membuahkan hasil.

Sikap keras tanpa kompromi orangtua siswa itu ternyata muncul karena anak-anak mereka trauma setelah mendapat tamparan dari gurunya. Ada yang panas dan mengigau dalam tidur malamnya.

Tidakkah terbayang oleh sang guru, bagaimana jika ke 43 siswa itu tiba-tiba melakukan perlawanan dan berbalik mengeroyok sang guru karena dianggap berbuat laksana penguasa tiran yang menganggap hanya miliknya sehingga merasa bebas bertindak sehendak hatinya?

Terbetik kabar, tamparan yang dilakukan sang guru karena kesal terhadap siswa yang tidak membawa buku pelajaran seni – budaya. Mungkinkah seluruh siswa dalam kelas itu tidak membawa buku pelajaran tersebut pada hari yang sama jika pelajaran itu masuk dalam jadwal pelajaran mereka?

Jika benar mereka semuanya tidak membawa buku pelajaran seni secara bersamaan tentulah ada masalah. Sebab nyaris mustahil rasanya ke 43 siswa itu melakukan kesepakatan untuk tidak membawa buku pelajaran bidang studi tersebut.

Kasus ini hendaknya menjadi catatan penting untuk semua pihak agar sama-sama melakukan koreksi. Baik yayasan penyelenggara pendidikan, para guru dan juga orangtua siswa. Tentu saja dalam semangat untuk mempersiapkan anak-anak kita sebagai generasi penerus.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment