Friday 19 September 2014

Ketika bangunan rumah toko (ruko) mulai ramai membanjiri Kota Makassar, beberapa tahun lalu, banyak yang menilai jenis bangunan tersebut sebagai pilihan terbaik dari sisi keamanan. Tapi seiring perjalanan waktu, pendapat tersebut terkoreksi.

Rentetan musibah kebakaran yang terjadi, beberapa bulan terakhir, membuat banyak pihak mempertanyakan kembali keamanan bangunan berjenis ruko. Selintas, bangunan tersebut kelihatan aman dari gangguan dari luar. Namun musibah kebakaran mengkonfirmasikan bahwa model bangunan yang serba tertutup itu justru menjadi pembunuh bagi pemiliknya.

Pemberitaan media terkait musibah kebakaran di Kabupaten Bulukumba yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa bisa menjadi salah satu contoh. Pemilik atau penghuni rumah ternyata meregang nyawa di dalam kamar rumah tinggalnya sendiri yang seharusnya menjadi tempat yang aman baginya.

Dari luar, ruko memang terlihat berdiri kokoh dan mampu member rasa aman bagi pemiliknya. Itupun terbukti dalam berbagai insiden. Ruko yang menjadi sasaran ketika menjadi sasaran orang iseng ketika terjadi kerusuhan misalnya, mampu memberi rasa aman pemiliknya. Paling tidak saat terjadi insiden secara tiba-tiba, pemilik ruko bisa segera bereaksi menarik pintu harmonika yang umumnya menjadi pintu ruko untuk mengamankan diri dan barangnya di dalam ruko tersebut.

Tetapi dengan fakta yang sangat memilukan, desain ruko mungkin perlu ditata ulang dengan memperhatikan sistem keamanan bagi pemiliknya, khususnya jika terjadi kebakaran. Artinya, harus ada jalur yang bisa digunakan untuk mengevakuasi atau menyelamatan diri bagi penghuni ruki jika terjadi musibah kebakaran. Apalagi, sesuai fungsinya sebagai rumah merangkap toko maka penghuni biasanya tinggla di lantai atas sehingga sulit menyelamatkan diri jika kebakaran terjadi di lantai bawah.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment