Monday 12 August 2013

Jumat (9/8), siang, sehari setelah Labaran Idul Fitri, Pantai Bira yang populer dengan hamparan pasir putihnya, dipadati pengunjung. Jejeran mobil yang parkir di sekitar vila dan di sisi jalan menuju pantai mengindikasikan pengunjungnya berasal dari berbagai daerah. Bukan hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga dari provinsi lain.

Sejumlah turis mancanegara terlihat membaur dengan wisatawan lokal yang datang bersama keluarga. Baruga tanpa dinding (tempat duduk yang terbuat dari bambu) di sepanjang pantai nyaris tak ada yang kosong. Semuanya disewa pengunjung yang datang secara berkelompok. Di tempat tersebut, mereka menikmati makanan setelah berendam di laut.

Sayang, pengelola tempat tersebut terkesan kurang serius. Sampah-sampah plastik, umumnya bekas tempat minuman dalam kemasan, berserakan nyaris di sepanjang pantai. Sehingga mengganggu keindahan hamparan pasir putih tersebut.

Sejumlah tiang beton juga terlihat “menancap” di pinggir pantai. Tiang-tiang listrik yang terbuat dari beton itu dibiarkan mengganggu pengunjung. Selain yang terendam di dalam air, puluhan lainnya tersusun di daratan tempat pengunjung biasanya bermain bola pelastik atau sekadar duduk santai di pasir.

Tiang beton yang berjejer tidak diberaturan di di dalam air dan berpotensi mencelakakan anak-anak itu, sudah berbulan-bulan dibiarkan di tempat tersebut. Kabarnya, tiang beton itu tumpah dari perut kapal yang terdampar dan pecah di tempat itu akibat cuaca buruk.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah, pengelola Banana Boat yang juga kelihatannya kurang berhati-hati. Speed boat yang menariknya kadang bergerak terlalu dekat dengan lokasi anak-anak berenang menikmati segarnya air laut.

Seorang pengunjung bertutur, tahun silam, dua anak menjadi korban, tertabrak speed boat yang tiba-tiba nyelonong di dekat kumpulan anak yang sedang bermain di dalam air. Nyawa kedua anak tersebut tak bisa diselamatkan. Ironisnya, pengelola rupanya, tidak belajar dari pengalaman.

Kendati masih terdapat sejumlah kekurangan, pengunjung pantai itu tetap saja padat. Apalagi di akhir pekan. Bahkan, menjelang malam, puluhan mobil terlihat antre di depan gerbang masuk.

Dengan kondisi seperti itu saja, pengunjung tetap berminat menikmati indahnya hamparan pasir putih. Pemerintah daerah semestinya, lebih serius membenahi daerah tersebut. Potensinya sungguh sangat menjanjikan untuk menjadi destinasi wisata yang sangat potensial.

0 comments:

Post a Comment