Sunday 4 August 2013

Teror lagi. Petugas intelijen kecolongan lagi dan suasana bulan suci Ramadan tahun ini ternoda lagi. Ratusan umat Budha yang sementara beribadah tersentak oleh ledakan bom yang menghantam rumah ibadah mereka di Jakarta sana. Ada apa dengan negeri ini?

Jelang Ramadan tahun 2013 berlalu, masyarakat Indonesia dikejutkan lagi dengan tindakan teror. Bom meledak di Vihara Ekayana, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ledakan terjadi kala saudara kita yang lain sedang menjalankan ritual agamanya. Kenapa mereka diganggu?

Kali ini, presiden langsung bereaksi dan memerintahkan Kapolri menangkap pelaku teror dan mengusut motifnya. Kelompok mana lagi yang akan jadi sasaran penyelidikan? Yang jelas, petugas kecolongan lagi. Tenaga intelijen kita kalah cepat dari kelompok peneror itu.

Berbagai tindakan petugas antiteror selama ini sering terdengar tiba-tiba menangkap atau bahkan menembak seseorang yang dianggap sebagai terduga pelaku teror. Bahkan, hingga ke pelosok desa. Di satu sisi ini menggembirakan untuk member rasa aman kepada rakyat. Tetapi kenapa mereka yang bergerilya di ibu kota Negara justru tidak terdeteksi.

Menarik ditunggu informasi lanjutan dari teror tetrsebut. Apalagi presiden sudah memerintahkan untuk menangkap pelakunya. Harapannya, perintah presiden itu tidak membuat panik petugas yang mendapat perintah sehingga berpeluang terjadi kesalahan yang tidak perlu.

Artinya, jangan karena terdesak harus segera memenuhi permintaan presiden untuk menangkap pelakunya sehingga dalam penjalankan tugasnya di lapangan, terjadi kekeliruan dalam menangkap tersangkanya. Karena itu hanya akan menambah persoalan baru.

Kita tentu berharap polisi bisa mengungkap tabir. Siapa pelakunya. Masyarakat butuh ketenangan. Apalagi, bagi mereka yang sedang menjalankan ritual di rumah ibadah. Teror ini tidak hanya mengganggu umat yang sedang menjalankan ritual agamanya, tetapi mengganggu seluruh elemen rakyat negeri ini. Bukan hanya di Jakarta.

Teror yang terjadi di salah satu bagian negeri ini akan menghantui warga lain di berbagai sudut negeri ini lainnya. Ini yang harus segera diantisipasi.(Rusdy Embas)

0 comments:

Post a Comment