Sunday 22 June 2014

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto menyatakan perang terhadap jajarannya yang menyahgunakan narkoba. Tiga pejabat eselon empat yang terbukti menggunakan barang haram tersebut terancam dicopot dari jabatannya.

Kepastian pencopotan tiga pejabat Pemkota Makassar yang positif menggunakan narkoba itu disampaikan Danny, Jumat (20/6/2014), di kantornya. Meski tidak menyebut nama ketiga pejabat tersebut dengan alasan masih akan dilakukan pembinaan dan pengembangan kemungkinan masih adanya pegawai yang terlibat penggunaan barang haram itu, namun reaksi Pemkot Makassar itu layak diapresiasi.

Sebelum kabar rencana pencopotan itu dikemukakan Danny, Badan Narkoba Nasional Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan urine pegawai di lingkungan pegawai negeri sipil Balaikota Makassar. Pemeriksaan terhadap 500 pegawai dari rencana 868 orang itu dilakukan secara mendadak setelah polisi menangkap seorang lurah di Makassar yang kedapatan mengonsumsi narkoba.

Sangat disayangkan, karena pada saat pemeriksaan atau tes urine dilakukan, cukup banyak pegawai yang tidak masuk kantor. Alasan ketidakhadiran mereka pun sangat beragam.

Bukannya berburuk sangka. Semoga yang tidak hadir itu bukan disengaja karena sudah mendapat bocoran tentang akan dilakukannya pemeriksaan urine. Sebab, sudah lazim terjadi, betapa pun rahasianya sebuah silent operation tetap saja bisa bocor.

Jika ketidakhadiran itu karena mereka sengaja untuk menghindari pemeriksaan urine maka itu patut dicurigai. Apalagi Danny mengaku merahasiakan nama tiga pejabat eselon empat yang dicopot itu karena masih melakukan pengembangan untuk memastikan tidak ada lagi pemakai narkoba di lingkup Pemerintah Kota Makassar.

Apalagi, sebelumnya Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap salah seorang lurah yang kedapatan mengonsumsi narkoba.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment