Friday 6 June 2014

Pantai Losari sudah lama menjadi ikon Kota Makassar. Apalagi setelah pantai tersebut direvitalisasi. Anjungan yang menggambarkan etnis Bugis, Makassar, Mandar, Toraja makin menguatkannya sebagai salah satu ciri Kota Anging Mammiri. Kehadiran masjid terapung juga membuat area publik itu makin menarik untuk dikunjungi.

Sayangnya, semakin banyaknya pengunjung yang merasa tidak nyaman berada di area publik tersebut. Mulai dari prilaku tukang parkir, hingga kehadiran gelandangan dan pengemis. Pemerintah kota sepertinya tak mampu mengendalikan gepeng yang beroperasi secara terorganisir itu.

Para “pengusa” tidak resmi pun seolah menemukan lahan menggiurkan. Mereka seenaknya memalak pedagang kaki lima. Tarifnya tentu saja tak resmi dan tanpa tanda terima alias bukti pembayaran. Mau menolak? Bisa dipastikan para pencari nafkah itu tak mampu melakukan penolakan jika masih ingin tetap berjualan.

Pekan ini, perilaku oknum tukang parkir terhadap seorang pengunjung Pantai Losari benar- benar membuat geram. Gara-gara pengunjung tidak memenuhi permintaannya, sang juru parkir berbuat tak sopan. Tidak hanya memaksa pengunjung tersebut membayar biaya parkir di luar tarif resmi, telepon seluler milik pengunjung pun dirampas. Tindakan yang sudah mendekati perilaku bar-bar itu tidak boleh dibiarkan dan menambah panjang daftar korban. Dan itu adalah domain Pemerintah Kota Makassar untuk melakukannya.

Ini bukan soal nilai atau jumlah tarif parkir yang dibebankan kepada pengunjung, tetapi soal ketertiban dan kedisiplinan semua pihak yang terkait dengan pengelolaan area publik tersebut.

Pemerintah Kota Makassar tidak boleh berpangku tangan dan hanya menyalahkan camat yang bertanggung di wilayah tersebut. Insiden itu sangat memalukan dan menjadi preden buruk dan bisa menjadi stigma negatif terhadap keamanan Pantai Losari sebagai area publik. Semoga insiden itu merupakan yang terakhir menimpa pengunjung dan rasa nyaman menikmati Pantai Losari bisa tercipta setiap saat.

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? SMS ke 0813 4356 1848

0 comments:

Post a Comment