Tuesday 26 May 2015

Dua koran berpengaruh di Makassar (Tribun Timur dan Fajar) menurunkan berita head line hari ini (Selasa, 26/5/2015), dengan isu yang sama. Wakil Presiden Jusuf Kalla memediasi PSSI – Kemenpora, setelah berkonflik, empat bulan.

Menpora membekukan PSSI karena dianggap mengabaikan rekomendasikan yang dikeluarkan terkait dua klub yang dinilai tidak layak ikut kompetisi kasta tertinggi bola di tanah air. Pembekuan itu awalnya diabaikan saja oleh PSSI, namun dalam perjalanannya, kompetisi tidak bisa jalan karena tidak mendapat izin dari pihak keamanan, PSSI akhirnya menghentikan seluruh kompetisi sepakbola di Indonesia. Keputusan itu diambil setelah exco menggelar rapat.

Pemain PSM Makassar menyambut baik hasil pertemuan tersebut yang intinya akan memutar kembali roda kompetisi yang terpaksa dihentikan oleh PSSI sebagai efek pembekuan institusi tersebut oleh Menpora.

Kisruh sepakbola ini memancing perhatian publik, karena sudah berlangsung kisaran empat bulan dan sudah mendapat perhatian plus ancaman dari induk sepakbola dunia, FIFA. Ya … sanski sudah menunggu Indonesia, karena pemerintah dianggap campur tangan dalam urusan sepakbola yang seharusnya independen dan steril dari campur tangan pemerintah.

Ancaman sanksi itu tak membuat Menpora keder. Alasan yang diapungkan juga rasannya ada benarnya karena ingin melihat sepakbola Indonesia maju bisa berbicara di kancah internasional. Secara sinis sempat menyinggung peringkat Indonesia sepekabola saat ini yang berada di bawah Timor Lestre. Mengecewakan jika tak ingin dikatakan memalukan.

Kini ruang untuk memutar kompetisi sepertinya akan terbuka lebar. Publik tentu menunggu hasil kerja PSSI dalam menjalankan roda kompetisi. Dan yang pasti rakyat Indonesia ingin menyaksikan Garuda terus mengepakkan sayapnya dalam setiap even yang diikuti. Yang terdekat adalah SEA Games.*****

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? Hub 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment