Thursday 18 December 2014

Puluhan manajer hotel di Makassar ramai-ramai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di kantornya, Rabu (17/12/2014). Mereka memprotes larangan instansi pemerintah melakukan rapat di hotel.

Top manajemen hotel berbintang itu gelisah dan mengklaim sudah puluhan even yang dibatalkan sejak larangan itu dikeluarkan. Jika kebijakan itu tidak direvisi, mereka khawatir akan membuat hotel-hotel kesulitan dan dampaknya bisa lebih luas, karena hotel menampung ribuan tenaga kerja.

Sangat bisa dipahami kegelisahan para pengelola hotel itu. Tetapi di satu sisi kita juga seharusnya bijak melihat alasan pelarangan itu dikeluarkan oleh pemerintah. Apatah lagi, selama ini, sering ditemukan kegiatan yang dari segi jumlah peserta, seharusnya bisa dilakukan di kantor sendiri karena memiliki ruangan yang kapastitasnya memungkinkan, tetap saja memilih hotel sebagai tempat melakukan kegiatan.

Kebijakan efisiensi yang dilakukan pemerintah seharusnya direspon positif semua pihak. Termasuk kalangan perhotelan. Bukankah sudah jamak terdengar dan menjadi sorotan bahwa berbagai kegiatan semisal sosialisasi yang dilakukan di hotel justru tidak efektif menjadi lebih mahal? Itu karena nyaris semuanya harus berbayar. Berbeda jika dilakukan di kanrtor sendiri.

Kebijakan itu bisa berarti negatif jika kita melihatnya dari sisi negatif. Tetapi kalau dianalisa lebih jauh, kebijakan itu justru memacu kalangan perhotelan untuk berkreasi agar hotelnya tetap ramai. Kenapa misalnya kebijakan itu tidak dijadikan momentum untuk melakukan terobosan membuka pasar baru. Katakanlah menggarap potensi pariwisata yang belum maksimal.

Bukankah kita selalu membangga-banggakan potensi pariwisata daerah ini yang cukup prospektif? Kalau pengelola hotel kreatif peluang itu pastilah bisa dimanfaatkan dan dijadikan sumber penghasilan bagi hotel yang tak akan pernah kering. So…. Tunggu apalagi. Usah melakukan protes tetapi lakukan aksi yang produktif. Misalnya membuat event yang bisa mendatangkan banyak tamu.

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment