Hati-Hati Tempatkan Investasi

Pelaku bisnis Multi Level Marketing yang akrab dengan sebutan MLM kena tohokan dahsyat. Gegaranya, ada perusahaan yang mengklaim diri sebagai MLM melakukan tindakan tidak terpuji dan merugikan ribuan orang.

Puncaknya, seperti dilansir Fajar (Minggu, 31/5/2015) di halaman 3, Polda Papua meringkus Goenarni Goenawan, pemilik PT Wandermind, yang mengeruk dana publik dengan modus MLM. Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2014 itu disebut-sebut merekrut sekitar 3.000 warga yang menginvestasikan dananya dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 262 miliar.

Peristiwa penangkapan MLM abal-abal itu, sangat merugikan pelaku bisnis multi level yang menjalankan usahanya secara sungguh-sungguh sesuai aturan yang berlaku. Menjalankan usahanya dengan niat mencari nafkah secara halal dan tidak merugikan orang lain. Apalagi terhadap member yang sudah mengeluarkan duit sebagai modal mengembangkan bisnisnya.

Secara pribadi saya merupakan bagian dari ribuan pelaku bisnis multi level yang saya lebih senang menyebutnya bisnis berjaringan, meski prihatin karena banyak yang sudah menjadi korban, namun tetap merespon positif atas terbongkarnya bisnis abal-abal yang mengatasnamakan multi level itu. Sebab jika masih tetap beroperasi, daftar korbannya hampir bisa dipastikan akan semakin panjang.

Pengungkapan itu juga sekaligus menjadi alert buat publik agar lebih berhati-hati berhadapan dengan oknum yang menawarkan kerja sama bisnis. Tetapi jangan juga langsung skeptis dan mencap semua bisnis MLM itu tidak benar dan harus dihindari. Karena sejumlah fakta juga menunjukkan, banyak orang yang sudah meraih sukses melalui bisnis berbasis jaringan. Bahkan mereka sudah menjadikannya sebagai sumber penghasilan utama dengan meninggalkan posisi awalnya sebagai pegawai. Seperti yang terjadi dan dialami banyak member PT Melia Sehat Sejahtera dengan produk utamanya Melia Propolis dan Melia Biyang.

Salah satu pesan pentingnya agar tidak dirugikan adalah kenali konsep dan system bisnis yang ditawarkan. Kalau hanya hanya sekadar merekrut orang dan mengandalkan penghasilan dari hasil rekrutan itu maka wajib waspada.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pastikan bahwa perusahaan itu memiliki Surat Izin Penjualan Langsung (SIPL) dan merupakan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) sebagai lembaga yang diakui pemerintah. Salam Sukses.$$$$$

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? Hub 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5