Tuesday 10 September 2013

Kampanye pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang sementara berlangsung menyisakan banyak masalah. Selain kemacetan parah di sejumlah titik karena konvoi simpatisan, ceceran sampah juga menjadi pemandangan yang sungguh sangat mengganggu aktivitas warga.

Sampah “buah” kampanye bisa disaksikan di lokasi kampanye dan sekitarnya. Belum lagi atribut yang terpasang nyaris di sepanjang jalan protokol. Atribut dan baliho itu juga merusak pohon-pohon yang seharusnya mereka jaga dengan cara tidak memaku pohon.

Memang tidak semua kandidat yang mengotori jalan dengan selebaran baliho dan atributnya. Sikap sangat mengherankan. Hanya karena pencitraan, mereka tega mengotori kota dan merusak pohon. Bagaimana jika terpilih menjadi wali kota?

Salah satu jalan yang banyak ditaburi atribut pasangan calon wali kota adalah Pettarani dan Hertasning. Di jalan yang relatif padat itu terlihat dominiasi atribut pasangan calon.

Jika komplain diajukan kepada pasangan calon, hampir dalat dipastikan mereka pasti akan berkilah bahwa atribut itu dipasang secara sukarela oleh para simpatisannya.

Untuk mengatasinya instansi terkait yang dalam hal ini dinas kebersihan kota harus segera bertindak menurunkan atribut-atribut tersebut. Jangan biarkan kota ini menjadi semakin kotor akibat ulah mereka.

0 comments:

Post a Comment