Tuesday 3 September 2013

Dua pasangan calon bupati Jeneponto saling lapor. Ya… kandidat nomor urut 3 Ashari Fakshirie Radjamilo-Mahlil Sikki (AFR-Maki) melapor karena posko pemenangannya di Dusun Cambalompoa, Desa Balangbaru, Kecamatan Tarowang dirusak oleh tim kandidat nomor urut 1, Iksan Iskandar-Mulyadi Mustamu (Siap-Bisa).

Insiden ini menunjukkan, betapa pasangan calon tak mampu mengendalikan massanya. Gesekan di akar rumput memang sangat rentan. Dan jika itu terjadi, saling menyalahkan lah yang akan mengemuka.

Setiap pasangan calon tentu sudah sangat memahami bahwa, tensi politik dalam masa kampanye sangatlah tinggi. Gesekan sedikit saja akan mudah menyebabkan ledakan. Bahkan, ketika massa berkumpul, peluang untuk saling serang sangat besar. Itu makin diperparah jika aparat keamanan tidak mampu melakukan deteksi dini.

Apalagi pemicunya masalah klasik dan nyaris seperti yang terjadi pada pilkada di daerah lain. Mobil salah satu kandidat dilempari batu saat melintas di depan posko pemenangan kandidat lainnya usai melakukan kampanye.

Untuk membela diri atau mencari alasan pembenaran atas tindakan anarkisnya, sang penyerang biasanya menuding lawannyalah yang memulai. Dan lagi-lagi alasannya sangat klasik. Rombongan yang diserang melakukan selebrasi yang memancing emosi.

Kalo sudah tahu rombongan calon bakal lewat melintasi posko pemenangan jagoannya, seharusnya sudah dilakukan antisipasi. Salah satu cara terbaik adalah mengosongkan posko pemenangan, sehingga meski ada tindakan provokatif tidak terjadi gesekan. Hanya saja, yang terjadi justru penunggu pos pemenangan itu yang memulai melakukan aksi provokatif. Meski tidak semua seperti itu, tetap saja ada yang melakukan tindakan tidak terpuji saat konvoi calon pesaingnya melintas.

Kalau massanya saja tidak bisa dia kendalikan, bagaimana mungkin mereka diberi kepercayaan untuk mengatur massa yang jumlahnya jauh lebih besar. Mengatur rakyat yang seide saja tidak mampu dilakukan bagaimana dengan mereka yang tidak sejalan?

Atau mungkin posko pemenangan ditiadakan saja?

0 comments:

Post a Comment