Thursday 12 March 2015

Bagaimana memberi pertolongan pertama terhadap korban saat terjadi kecelakaan? Trainer dari PMI Makassar, Akbar Mangindara, berbagi tips bersama komunitas Jalan Jalan Seru Makassar di Kafe Baca Makassar, Rabu (11/3/2015) malam. Berikut cuplikannya.

Jiwa sosial masyarakat Indonesia dalam hal tolong menolong sangat luar biasa. Khususnya jika terjadi musibah. Hanya saja, masih banyak yang tidak paham mekanisme standard dalam memberikan pertolongan pertama saat menghadapi kasus kecelakaan. Akibatnya, tidak jarang pertolongan yang diberikan malah berujung fatal. Salah satu contoh misalnya, ketika ada seorang wisatawan di Bali, beberapa waktu lalu, yang mengalami kecelakaan mengaku menyesal ditolong oleh warga setempat. Itu, karena cara menangani korban yang keliru dan menyebabkan masalah baru pada yang bersangkutan.

Saat ada yang pingsan dalam perjalanan langkah pertama yang dilakukan adalah mengistrahatkan korban di tempat yang paling aman. Misalnya dibawa ke tenda atau ke bawah pohon. Itu persitiwanya terjadi siang hari tetapi kalau malam jauhkan dari pohon. Intinya, korban diamankan dari situasi alam yang tidak bersahabat. Jika pakaiannya basah, segera ganti. Hangatkan tubuhnya. Misalnya dengan cara memeluknya. Itu karena suhu tubuh orang pingsan menurun. Tidak perlu diberi wangi-wangian. Jangan pula terlalu banyak orang yang tangani karena bisa membuat yang bersangkutan tambah sesak.

Khusus untuk cewek. Longgarkan tali branya. Tidak perlu dilepas. Pijit-pijit kakinya dan jangan dikerumuni. Biasanya, korban bakal sadar dalam waktu lima hingga 10 menit. Orang yang pingsan jangan diberi minum karena airnya bisa masuk ke paru-paru. Nanti beberapa menit setelah sadar baru diberi minum air karena yang dibutuhkan orang pingsan adalah oksigen yang cukup.

Untuk korban yang sesak napas jangan dibaringkan. Usahakan dia dalam posisi setengah duduk karena itu akan membuat korban lebih leluasa bernapas. Latih dan atur napasnya. Lakukan pijatan refleksi di bagian kaki. Sekitar 10 menit di atas telapak kaki. Setelah itu baru ke ujung-ujung jari karena itu berhubungan dengan paru-paru.

Penanganan epilepsy (ayan) cenderung diskriminasi. Itu salah besar. Karena penyakit ini tidak menular sehingga tak perlu takut menangani mereka. Penyakit ini muncul karena ada penyempitan pada otak dan terjadi tiba-tiba. Tetapi itu bisanya hanya berlangsung sekitar 10 menit. Langkah pertama yang harus dilakukan jika ada orang kena ayan, amankan lokasinya terlebih dulu. Amankan kepala atau daerah lehernya. Jangan menekan bagian tubuhnya yang kejang. Biarkan saja, karena itu akan berhenti dengan sendirinya. Kalau ditekan bisa berakibat pada patah tulang yang ditekan itu. Tentang mulutnya yang berbusa cukup ambil sendok dan masukkan ke mulutnya agar lidahnya tidak tergigit. Atau gunakan handuk karena sekaligus bisa membersihkan mulutnya.

Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment