Monday 30 March 2015

Rak besi untuk tempat sampah yang terpajang di sisi sejumlah jalan nampaknya masih menjadi barang pajangan. Nyaris semuanya belum difungsikan sesuai peruntukannya.

Selintas, perencanaan program (kalau tak mau disebut proyek) ini dibuat sepertinya tidak matang. Bahkan, cenderung mengejar dead line target penyelesaian yang minim koordinasi. Dari pemberitaan media yang muncul ke permukaan, salah satu penyebab sehingga rak sampah tersebut belum difungsikan secara maksimal antara lain karena belum terdistribusinya kantong pelastik sebagai pendukung utama keberadaan rak sampah tersebut. Koq bisa ya?

Apapun alasannya, fakta masih menganggurnya rak sampah itu sangat memprihatinkan. Apalagi sejumlah di antaranya sudah ada yang tumbang sebelum digunakan. Seharusnya, ketika rak tersebut masih dalam tahap pengerjaan, penanggung jawab proyeknya seharusnya sudah memikirkan dan memastikan pengadaan kantong pelastik dimaksud juga sudah siap. Bukankah ketika mendesain proyek tersebut sudah muncul rencana penggunaan kantong pelastik dimaksud? Terkait itu jawabannya hanya dua. Ya atau tidak.

Jika jawabannya YA, maka hampir bisa dipastikan bahwa penanggung jawab penyediaan kantong pelastik tersebut tidak bekerja secara maksimal sesuai tugas yang diamanahkan. Sebab jika dia bekerja sesuai rencana maka seharusnya kantong pelastiknya sudah siap, paling tidak setelah rak besi itu terpasang.

Tetapi jika jawabannya TIDAK. Itu yang gawat dan perlu menjadi perhatian perencana proyek. Artinya, proyek itu cenderung dibuat hanya sekadar untuk bisa dikatakan tampil beda. Kalao tidak mau dikatakan sekadar untuk menghabiskan anggaran atau meningkatkan daya serap saja. Sebab bagaimana mungkin rak besi itu difungsikan tanpa kantong penampungan sampah. Apatah lagi, di bagian atas rak itu sudah ditulis sampah kering dan sampah basah.

Apapun alasannya, Pak Wali harus mengevaluasi jajarannya. Jika yang diberi amanah sekarang ini ternyata tidak mampu mengikuti akselerasi implementasi ide di tingkat lapangan, mungkin ada baiknya dicarikan orang yang lebih tepat. Itu kalau ingin mewujudkan Makassar Tidak Rantasak yang bagi saya lebih nyaman menyebutnya. MAKASSAR TANGKASAK.*****

Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment