Sunday 19 April 2015

Truk berukuran besar yang berseliwerang di tengah padatnya arus lalu lintas dalam Kota Makassar, mencabut nyawa lagi secara paksa, pekan lalu. Seorang pria dan seorang wanita jadi korban di hari dan lokasi berbeda.

Kedua korban sama-sama tewas di tempat. Menambah panjang daftar korban yang tercabut nyawanya di jalan secara tragis. Entah kapan, episode mobil predator di jalanan ini akan berakhir. Peraturan yang ada tak bergigi. Bahkan, seolah-olah hanya dibuat untuk dilanggar. Jangankan menghentikan mobil truk berukuran besar beroperasi sesuai isi peraturan wali kota. Larangan parkir di bahu jalan di sejumlah jalan protocol pun sudah mulai melunak. Bahkan nyaris terabaikan.

Menangani mobil berukuran besar agar tetap bisa beroperasi di dalam kota secara aman tentu bukanlah perkara mudah. Di satu sisi, peraturan wali kota dibuat untuk memberi rasa aman kepada warga di jalanan, namun di sisi lain, peraturan itu dinilai mematikan usaha jasa angkutan. Khususnya yang dalam operasionalnya usaha menggunakan mobil besar sebagai pendukung utama.

Hanya saja, pemerintah kota tentu tidak boleh berpangku tangan dan pasrah saja menyaksikan perilaku sebagian pengemudi mobil truk 10 roda itu. Itu jika para pejabat yang berwenang pernah melihat bagaimana kebiasaan sejumlah sopir mobil truk itu mengemudikan mobilnya di jalan yang arus lalu lintasnya masuk kategori padat. Suara yang keluar keluar dari knalpotnya saja sudah mengerikan.

Jika dicermati baik-baik, akan terlihat sangat jelas, saat berada di jalan sebagian besar para sopir itu mengabaikan kepentingan pengguna jalan yang lain. Sering ditemukan mobil berukuran besar itu mengambil porsi jalan di bagian tengah. Apalagi jika sedang memuat material bahan bangunan. Akibatnya, pengguna jalan lain kesulitan. Khususnya bagi mereka yang berburu dengan waktu karena tuntutan harus segera tiba di tempat tujuan.

Ini diperparah oleh sebagain pengendara, sepeda motor khususnya, yang kadang juga suka seenaknya. Menerobos jalan yang sempit. Melambung dari sebelah kiri. Itu berpotensi menimbulkan kecelakaan. Dari sejumlah korban yang tergilas truk, beberapa di antaranya terlindas ban belakang mobil setelah tersenggol dan terpelaanting mauk ke bagian bawah mobil yang sedang berjalan.

Korban sudah berjatuhan. Kita tentu tidak ingin bertambah lagi hanya karena keteledoran yang bisa diminimalkan. Dan pemerintah yang bertanggung jawab mengatur kota ini. Pemerintah tugasnya adalah memerintah. Bukan mengimbau.*****

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? Hub 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment