Tuesday 7 April 2015

Wajah dunia pendidikan Kota Makassar tercoreng lagi. Gegara persoalan sepele, oknum siswa salah satu sekolah menengah atas negeri yang terletak di Jl Bajiminasa menikam temannya usai upacara bendera di halaman sekolah. Ada apa dengan pelajar zaman sekarang? Mengapa begitu mudahnya emosi mereka tersulut?

Perseteruan itu terjadi hanya karena kesalahpahaman. Awalnya, hanya saling tatap menjadi pemicu perkelahian kelompok. Akibatnya, sejumlah siswa terluka dalam insiden yang seharusnya membuat malu para penanggung jawab dunia pendidikan di Kota Makassar itu.

Dua siswa terluka karena terkena tusukan atau tikaman oleh rekannya sendiri. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jl Mappaouddang Makassar untuk mendapat perawatan.

Dari kasus tersebut muncul pertanyaan yang sangat memprihatinkan. Jika dua siswa kena tikam senjata tajam, itu artinya, siswa pelaku penikaman sengaja membawa senjata tajam ke sekolah. Bahkan, bisa saja ditengarai sudah merencanakan melakukan kekerasan dengan senjata tajam.

Ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Bagaimana mungkin siswa tersebut bisa masuk kelas berbekal senjata tajam. Apakah sekolah bersangkutan tidak memiliki tata tertib yang salah satu itemnya mengatur tentang tidak bisa membawa senjata tajam ke dalam sekolah.

Apapun alasan perkelahian antarsiswa yang memakan korban luka itu tidak dianggap sepele dan perlu disikapi secara serius. Tidak berlebihan jika dikatakan, itu salah satu kegagalan tim pendidik di sekolah tersebut, khususnya kepala sekolah sebagai penanggungjawab tertinggi.

Ini juga menjadi salah satu indikator guru tidak dekat dengan siswanya. Funsgi konseling tidak berjalan maksimal. Ada baiknya, sekolah melakukan rasia senjata tajam terhadap seluruh siswa. Jika perlu setiap hari sebelum jam pelajaran berlangsung. Tidak apa-apa mengorbankan waktu beberapa menit untuk menciptakan ketenangan belajar bagi siswa lainnya.

Kita berharap sekolah bertindak tegas terhadap pelaku penikaman agar menimbulkan efek jera. Tidak cukup hanya mengimbau. Apalagi perkelahian antar kelompok dalam sekolah yang sama ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Kota Makassar. Beberapa bulan lalu, juga terjadi kasus serupa di sebuah SMA negeri ternama di bilangan Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar.

Ini juga menjadi pesan yang maha penting untuk para orangtua di rumah untuk lebih memperhatikan buah hatinya.*****

Mau Mulai Bisnis dengan Modal Kecil? Hub 0813 5505 2048 - PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment