Tuesday 23 July 2013

Komisi Pemilihan Umum Makassar sudah menetapkan sepuluh pasangan calon yang menjadi kontestan dalam pemilihan Wali Kota Makassar yang akan dihelat September mendatang.

Empat calon maju melalui jalur independen, sedangkan enam lainnya diusung partai politik. Jauh sebelum KPU Makassar mengeluarkan keputusan tentang kepastian mereka menjadi kontestan Pilkada Makassar, para calon tersebut sudah berlomba “menjual diri” melalui sejumlah baliho. Mulai dari yang kecil hingga yang berukuran lebar.

Mereka pun seolah berlomba mengunjungi kantong-kantong suara yang dinilai potensial untuk digarap. Membangun citra diri sebagai yang terbaik untuk memimpin Makassar lima tahun ke depan. Mereka pun jeli memanfaatkan media massa untuk membangun pencitraan.

Mereka menjelma menjadi sangat dermawan. Tiba-tiba menjadi sangat peduli terhadap rakyat kebanyakan. Menebar janji manis dan angin surga. Soal janji tersebut realistis atau tidak dan bisa ditunaikan, itu soal nanti.

Dalam waktu yang tersisa. Apalagi bertepatan dengan Bulan Suci Ramadan, hampir bisa dipastikan, para kontestan akan semakin rajin mengunjungi warga calon pemilih. Membawa bingkisan dan janji. Dan memaksakan senyum yang selama ini sulit mereka lakukan dalam situasi normal.

Buka puasa bersama dengan warga di sudut-sudut kota menjadi agenda utama para kontestan dan tim pemenangannya. Soal warga yang dikunjungi akan memberikan suaranya di bilik suara kelak, itu urusan nanti. Yang penting upaya itu sudah dilakukan.

Kekuasaan memang selalu menggoda untuk digenggam. Tak heran jika banyak yang tergiur untuk mengejar dan merebutnya dengan berbagai cara. Saling sikut antarsesama kandidat pun dianggap hal lumrah dalam kontestansi. (Rusdy Embas)

0 comments:

Post a Comment