Thursday, 25 July 2013

Hanya sehari setelah Buku Amalia Ramadan yang harganya dinilai tidak layak dimuat media massa, Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo, langsung bereaksi keras. Mengembalikan uang pembeli buku tersebut kepada sekolah karena pengadaannya yang menggunakan dana BOS melanggar ketentuan.

Tidak perlu menunggu lama. Kasus buku amalia Ramadan untuk siswa SD dan SMP yang dibeli menggunakan dana BOS sudah dianggap selesai. Uang yang dikeluarkan sekolah sebagai pengganti biaya cetak buku tersebut, wajib dikembalikan ke sekolah. Tanpa perdebatan.

Harga buku tersebut relatif murah. Hanya Rp 10 ribu per buah. Tetapi justru karena murahnya itulah, sehingga membuat sejumlah orang tua terusik. Meski pun buku tersebut tidak mereka beli.

Persoalan mucul karena kualitas buku tersebut dianggap sangat rendah. Sehingga harga Rp 10 ribu per buah dinilai tidak masuk akal. Bahkan, ada yang menyebut buku tersebut hanya layak dihargai Rp 2.500 per buah.

Meski orang tua siswa tidak dibebani biaya atas pengadaan tersebut, namun itu tidak berarti pemerintah setempat lepas tangan. Karena pengadaannya menggunakan dana BOS yang seharusnya digunakan sesuai perencanaan yang telah diprogramkan.

Sikap tegas dan cepat tanggap seorang pemimpin menjadi kunci atas penyelesaian setiap persoalan yang muncul. Sikap itu pula akan menjadi warning bagi pihak lain yang ingin coba bermain-main.

Apalagi, Kabupaten Gowa selama ini dikenal sebagai daerah yang sama sekali tidak mentolerir pungutan terhadap orang tua siswa. Apapun alasannya. Itulah makna pendidikan gratis.(Rusdy Embas)

0 comments:

Post a Comment