Thursday 3 April 2014

Janji adalah utang. Dan itulah yang ditagih oleh ribuan guru di Kabupaten Bulukumba kepada bupati setempat. Hingga kini, mereka mengaku belum menerima tunjangan sertifikasi tahun 2012. Padahal, Bupati Zainuddin pernah berjanji akan membantu mempercepat proses pencairannya. Janji itulah yang mereka tuntut.

Ya … mereka mengaku tunjangan sertifikasi bulan November dan Desember 2012 belum diterima. Padahal nilainya luamayan besar bagi mereka. Jika tunjangan untuk dua bulan itu cair mereka akan menerima uang tunai kisaran enam juta rupiah. Kalau dikalikan dengan tiga ribuan guru yang belum menerima haknya maka pemerintah kabupaten Panrita Lopi harus menyiapkan dana kisaran Rp 16 miliar.

Mereka makin khawatir penundaan tersebut akan makin berlarut-larut karena tunjangan untuk triwulan pertama tahun 2014 ini juga belum ada tanda-tanda akan dibayarkan oleh bagian keuangan pemerintah kabupaten yang terkenal sebagai penghasil perahu pinisi tersebut.

Untuk menenangkan tuntutan sekitar 3000-an guru tersebut, Tribun Timur melansir pernyataan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupatena Bulukumba, Andi Mappiwali yang mengklaim bahwa dana untuk pembayaran sertifikasi tersebut sudah ada, namun belum bisa dicairkan karena ada permintaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudaayan untuk menundanya sembari menunggu hasil audit BPKP.

Sayangnya, oejabat tersebut tidak menjelaskan kapan hasil audit BPKP itu bisa diperoleh. Ya … begitulah kenyataan yang harus dihadapi para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. Lalu siapa yang peduli mereka?

Rebut Peluang Usaha Bermodal Kecil Hanya Rp 635 ribu

0 comments:

Post a Comment