Wednesday 21 January 2015

Pemerintah sedang berbaik hati. Menurunkan harga semen Rp 3.000 per sak. Keputusan ini bisa efektif di lapangan karena leader market semen saat ini dipegang oleh semen yang sahamnya dikuasai pemerintah. Jika ingin tetap bersaing maka pabrik semen swasta akan ikut melakukan penyesuaian harga.

Langkah pemerintah itu diambil karena biaya produksi semen dari sisi bahan bakar sudah turun setelah harga BBM diturunkan. Apalagi berbarengan dengan pengumuman penurunan harga semen itu pemerintah juga berjanji akan menyiapkan sanksi bagi produsen semen yang tidak mengikuti imbauan pemerintah. Khususnya pabrik semen pelat merah.

Data Asosiasi Semen Indonesia, harga semen per sak yang berlaku sebelum pemerintah mengumumkan berkisar antara Rp 49.000 – Rp 63.000 per sak. Sedangkan semen putih dibanderol seharga Rp 90.000 – Rp 115.000 per sak.

Menarik ditunggu langkah yang akan diambil para pengembang. Apakah akan melakukan revisi harga jual rumahnya kepada user? Mengingat semen merupakan salah satu komponen yang cukup dominan dalam pembangunan rumah. Atau berkilah hanya akan memberikan cash back kepada pembeli karena sudah terlanjur mencetak brosur dengan harga baru. Selama ini, cash back menjadi salah satu gtrik pengembang dalam memasarkan rumah.

Pengalaman membuktikan, sangat sulit mengharapkan pengembang melakukan koreksi harga rumah yang sudah terlanjur dirilis ke publik. Yang sering dilakukan adalah memberi diskon khusus atau cash back bagi calon user.

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment