Saturday 31 January 2015

Untuk menangani genangan di depan kantor gubernur saja, Pemerintah Kota Makassar sontak menyiapkan dana sebesar Rp 1 miliar. Itu merupakan respon terhadap rasa malu gubernur karena munculnya “sungai” dadakan di depan kantornya kala musim hujan tiba.

Jika banyak titik genangan yang tidak ditangani secara baik oleh Pemerintah Kota Makassar tidak usah heran. Simak saja pernyataan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Samad Miru, yang dilansir Tribun Timur, Jumat (30 Januari 2015). Judulnya pun cukup menggoda. Dinas PU: Banjir? Sudah Biasa.

Iyalah Pak … semua orang juga tahu bahwa banjir dan genangan di musim hujan itu biasa. Apalagi di dalam wilayah Kota Makassar yang mengklaim diri sebagai Kota Dunia. Tapi bukankah tuan-tuan digaji oleh negara pake uang rakyat untuk memberi kenyamanan kepada rakyat yang terpaksa merelakan sebagian penghasilannya membayar pajak demi pembangunan infrastruktur yang dijanjikan dan kelancaran gaji kalian?

Mengapa bukan kalimat seperti itu pula yang disodorkan kepada gubernur ketika mengaku merasa malu karena jalan di depan kantornya menganak sungai di kala musim hujan tiba? Atau haruskah rakyat yang rajin membayar pajak juga berkata kepada kalian, kalo tidak bisa mengatasi genangan air dan banjir dengan cara memperbaiki sistem drainase, mundur saja sebagai pejabat atau pegawai negeri sekalian karena gagal memenuhi salah satu harapan rakyat?

Sebaiknya, rajin-rajinlah mengamati sejumlah jalan di kota ini. Coba lihat berapa banyak got besar yang sudah ditutup beton oleh pemilik bangunan usaha dan rumah pribadi. Fungsinya pun sudah dialihkan menjadi lahan parkir untuk kesenangan dan keuntungan pribadinya. Bukankah pelat beton yang dibuat para pemilik uang untuk menutup got besar itu ikut andil mengganggu kelancaran curahan hujan mengalir ke dalam salauran drainase?

Ketika media memuat pernyataan gubernur yang mengaku malu karena genangan air, saya mencoba berpikir positif saja. Jalanan di depan kantor gubernur saja tergenang air, apatah lagi jika genangan itu terdapat di jalan-jalan sempit yang jarang dilewati pejabat. Sebagai rakyat kebanyakan cukup mengurut dada saja sambil meninggikan tingkat kesabaran seraya berharap mereka yang diberi amanah dibukakan hatinya untuk bekerja untuk kepentingan rakyat.*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment