Wednesday 14 January 2015

Belum digunakan sudah bermasalah. Yah … begitulah berita dan gambar yang diturunkan Fajar edisi Rabu (14/1/2015), halaman 13 Metropolis. Pondasi jembatan menuju Centre Point of Indonesia (CPI) di kawasan Pantai Losari Makassar dikabarkan roboh.

Jika ada yang menyoroti secara kritis bangunan yang dianggap bermasalah tentu tidak berlebihan. Apalagi kalau pembangunannya menggunakan uang rakyat (baik melalui APBN maupun APBD). Seperti robohnya, pondasi jembatan ke CPI yang digadang-gadang menjadi salah satu ikon baru Makassar. Bahkan Sulawesi Selatan.

Sorotan terhadap kelanjutan proyek tersebut sempat menjadi berita utama media massa lokal pekan-pekan sebelum dikabarkan pondasi jembatannya roboh. Khususnya oleh anggota dewan.

Hanya saja, berita tersebut mulai adem ketika ada sejumlah pengusaha yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di lokasi tersebut. Berita kesediaan pengusaha itu cukup menyejukkan karena dinilai sebagai salah satu opsi untuk melanjutkan proyek tanpa terlalu banyak membebani anggaran pemerintah.

Tapi ambruknya pondasi jembatan bersamaan dengan berita mengenai RAPBD 2015 Sulawesi Selatan yang dikoreksi oleh Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp 190 miliar dan salah satu item yang dirasionalisasi menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni’matullah adalah menunda anggaran pembangunan untuk CPI sebesar Rp 30 miliar. Membuat CPI menjadi berita menarik lagi.

Menarik ditunggu langkah apa yang akan diambil legislator provinsi setelah mengunjungi pondasi jembatan yang roboh itu. Karena biaya pembangunan jembatan itu lumayan besar. Bukan apa-apa jembatan itu sudah rusak sebelum difungsikan sehingga penjelasan dari pihak terkait. Khususnya yang menangani pembangunan fisiknya. Dan tentu saja konsultan pengawasnya.

Kita tunggu saja bagaimana hasil akhir klarifikasinya. Akan ada yang pasang badan mengambil alih tanggung jawab atau justru bakal mengambinghitamkan alam lagi?*****

Awali Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment