Wednesday 25 February 2015

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menengarai aksi kekerasan geng motor yang belakangan makin garang ada kaitannya dengan persaingan investasi. Dia curiga menyebarnya hastag #Makassar Tidak Aman# di media sosial terkait dengan persaingan daerah dalam memperebutkan investasi dari luar.

Fajar (Kamis 26/2/2015), menjadikan sinyalemen Gubernur Syahrul itu sebagai berita utama di halaman Metropolis (halaman 13). Syahrul menyebut kondisi tersebut sengaja diciptakan orang dari luar Sulsel agar terbangun kesan tidak nyaman untuk berinvestasi di Sulsel. Salah satu parameter yang digunakan Gubernur Syahrul untuk menguatkan dugaannya itu adalah, sudah ada maskapai yang berniat pindah daerah.

Menjadi pekerjaan utama yang sangat penting dan mendesak diselesaikan adalah menghilangkan stigma #Makassar Tidak Aman# yang terlanjur ramai dan sempat menjadi trending topic di media sosial. Sekaligus membangun opini bahwa #Makassar Sangat Aman#. Baik untuk berinvestasi maupun sekadar menikmati indahnya kota, khususnya di malam hari. Dan itu menjadi tugas dan tanggung jawab mereka yang sudah diberi mandat oleh rakyat untuk mengendalikan kota ini. Mereka yang sudah mendapat legitimasi rakyat sebagai pemimpin di kota ini. Bukan sebagai penguasa.

Perkara ada warga yang merasa tidak aman di malam hari tidak bisa juga dinafikan. Karena faktanya, nyaris setiap hari media mengabarkan adanya aksi kekerasan di jalan. Begitu pula serangan terhadap warung kopi atau mini market di beberapa titik. Fakta terbaru yang justru tak terbantahkan adalah, Wali Kota Makassar saat melakukan “ronda” menangkap 50 remaja yang diduga anggota geng motor. Ini membuktikan bahwa geng motor yang menebar kekerasan di dalam Kota Makassar memang ada di dunia nyata. Bukan hanya hanya ramai di dunia maya dengan hastag yang sungguh menyeramkan dan membuat malu kita sebagai orang Makassar.

Keberhasilan Wali Kota bersama jajarannya menangkap 50 orang yang diduga anggota geng motor itu juga mengonfirmasikan bahwa mereka bisa ditemukan dan ditangkap. Pertanyaan lanjutannya adalah, bagaimana model pembinaan yang akan diberikan kepada mereka yang jika dilihat fotonya masih sangat belia itu?

Apapun tindakan dan model pembinaan yang akan diambil pemerintah kota terhadap anak-anak muda itu, bukanlah masalah bagi warga. Sebab yang terpenting adalah bagaimana menciptakan rasa aman dan tenang bagi warga untuk beraktivitas. Siang maupun malam. So … warga menunggu dan berharap banyak agar Makassar benar-benar aman bagi warganya.

Intip laporan tribun timur terkait data korban tindak kekerasan yang diduga dilakukan kawanan geng motor di Kota Makassar. Datanya cukup mencengangkan. Ini hanya kurun waktu dua bulan (Januari-Februari 2015) saja. http://makassar.tribunnews.com/2015/02/18/dalam-tempo-3-4-hari-sekali-ada-warga-makassar-korban-tindak-kriminal

6 Januari 2015 Motor, Meli (31), warga Jl Landak, dirampas saat melintas di Jl Sungai Saddang. Pelaku 8 orang pakai badik.

6 Januari 2015 Alfamidi di Jl Dr Leimena dirampok. Kasir Alfamidi Ridwan (20), sempat diancam samurai dan busur 4 pelaku.

8 Januari 2015 Anti Niurma (20), mahasiswi UIN Alauddin ditodong badik 4 pelaku. Motor Honda Spacy, dirampok di depan rumahnya, Kompleks Dolog Tabaria

19 Januari 2015 Roni Surays Armand (26), warga Maros, dirampas sepeda motor 4 pelaku bersenjata parang dan anak panah di Jl Abdullah Dg Sirua, Batua.

25 Januari 2015 Indrajid (22), Ketua Geng Motor Mappakoe, serang polisi dengan parang saat ditangkap di Jl AP Pettarani.

28 Januari 2015 Kediaman Guru Besar Tarbiyah UIN Prof Dr Bahaking Rama (63) di Jl Bontotanga, Gowa, dirampok siang hari. Lima perampok menganiaya istrinya, Hj Mantasiah (62), hingga kaki kanan patah.

30 Januari 2015 Personel Brimob Polda Sulsel dikeroyok puluhan pengamen di Anjungan Pantai Losari.

31 Januari 2015 Anggota Brimob Polda Sulsel Bripda Sudirman ditikam Pak Ogah di pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl Andi Tonro.

1 Februari 2015 Rumah Komisioner Komisi Informasi Sulsel Dr Hidayat Nahwi Rasul di Kompleks Tirta Mas, Panakkukang, disatroni maling.

1 Februari 2015 Bripda Nurul Wahidah, Polwan Polrestabes ditodong dan motornya nyaris dirampas geng motor di Jl Hertasning oleh empat pelaku. Polwan terkena busur di paha.

10 Februari 2015 Rusdin Latif (25), warga Jl Racing Center, tewas di Jl Veteran Utara, depan Toko Bintang, diserang geng motor.

11 Februari 2015 Karyawan Indomaret diserang geng motor. Korban kena anak panah geng motor.

16 Februari 2015 Karyawan Mal Pannakukang, Hasmiah (28), korban perampokan di Jl Gunung Latimojong, Makassar, Senin (16/2) pukul 19.00 wita.*****

Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment