Wednesday 11 February 2015

Timun laut yang bernama populer teripang ternyata mengandung nutrisi tinggi dan lezat dan sudah lama dimanfaatkan oleh para ahli sebagai tambahan dalam pengobatan kanker.

Kompas.com yang mengutip Foxnews, melansir selain berfungsi sebagai peningkat libido dan penurun kolesterol, biota laut yang satu ini ternyata memiliki kandungan antivirus, antibakteri dan sudah lama dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai penyakit.

Bahkan teripang juga biasa dijadikan tambahan bagi mereka yang sedang menjalani kemoterapi karena sangat efektif mengurangi efek samping dari terapi kanker, seperti ditulis Ty M.Bollinger, dalam bukunya, Cancer: Step Outside the Box.

Kemoterapi adalah pemberian obat imunosupresan yang ditujukan untuk membunuh sel kanker. Tetapi seringkali terapi ini juga membuat sistem imun lemah sehingga penderita kanker mengalami berbagai efek samping yang tidak nyaman. Nah di sinilah teripang bisa dimanfaatkan, Karena kandungan dalam teripang bisa membuat sistem imun kembali kuat. Selain memiliki manfaat imunomodulator (penguat sistem imun), teripang juga disebutkan bersifat cytotoksik, yang berarti mampu membunuh sel kanker.

Di Indonesia, Dr.Ir.Delianis Pringgenis, dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, pernah melakukan penelitian mengenai manfaat teripang (Kompas 6/9/12). Menurutnya, teripang juga mencegah penyumbatan pembuluh darah dan peradangan, menormalkan kadar gula darah, merangsang pemulihan sel, serta menghilangkan rasa sakit.

Teripang memang lebih banyak dikonsumsi di Tiongkok dan Asia Tenggara karena teksturnya yang lembut dan khasiatnya sebagai obat. Di dunia Barat, hewan laut ini kurang dikenal walau sudah diteliti lebih dari 15 tahun. Fokus penelitian para ahli adalah manfaat teripang dalam pengobatan kanker. Teripang bisa diolah menjadi masakan atau dikeringkan dan dibuat sebagai suplemen dalam bentuk kapsul.

Timun laut ini memiliki kandungan kondoitrin sulfat, zat aktif yang biasa dipakai dalam mengobati nyeri sendi dan arthritis. Sayangnya, populasi teripang di Laut Jawa terus menurun karena tingginya eksploitasi seiring meningkatnya permintaan pasar ekspor. Bahkan, di pantai Jawa Tengah, teripang sudah jarang ditemui.*****

Bisnis Bermodal Rp 635 ribu. Berminat? Hub 0813 5505 2048 PIN 7D3F47E5

0 comments:

Post a Comment